IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTA

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

h. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Reverse Repo

h. Marketable securities purchased under agreements to resell Reverse Repo

Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali di masa tertentu di masa yang akan datang tidak diakui pada laporan keuangan konsolidasian. Kas yang dibayarkan, termasuk akru bunga dicatat pada laporan keuangan konsolidasian dalam “Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali”, yang menggambarkan substansi ekonomi transaksi sebagai pinjaman yang diberikan oleh Bank. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali dicatat pada “Pendapatan bunga bersih ”, dan diakru selama jangka waktu perjanjian menggunakan suku bunga efektif. Securities purchased under agreements to resell at a specified future date are not recognised in the consolidated statement of financial position. The consideration paid, including accrued interest, is recorded in the consolidated statement of financial position, within “Marketable securities purchased under agreements to resell ”, reflecting the economic substance of the transaction as a loan by the Bank. The difference between the purchase and resale prices is recorded in „Net interest income‟ and is accrued over the life of the agreement using the EIR. Jika kemudian surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali dijual kepada pihak ketiga, maka liabilitas untuk mengembalikan surat berharga tersebut dicatat sebagai short sale dalam “Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan”, dan diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang ada dimasukkan dalam “Pendapatan trading bersih”. If securities purchased under agreements to resell are subsequently sold to third parties, the obligation to return the securities is recorded as a short sal e within „Financial liabilities held-for- trading‟ and measured at fair value with any gains or losses included in „Net trading income‟. Pendapatan bunga diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Interest income is amortized by using the effective interest rate method. Surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali Reverse Repo diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Marketable securities purchased under agreements to resell Reverse Repo are classified as loans and receivables. i. Instrumen keuangan derivatif i. Derivative financial instruments Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak berjangka mata uang asing dan foreign currency swaps. Instrumen keuangan derivatif dinilai dan dibukukan di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. In the normal course of business, the Bank enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency forward and swap contracts. Derivative instruments are valued and recorded on the consolidated statements of financial position at fair value using market rates. Transaksi derivatif diakui sesuai dengan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Derivative transactions are accounted for in accordance with PSAK No. 55 Revised 2006, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

i. Instrumen keuangan derivatif lanjutan i. Derivative financial instruments continued Derivatif dicatat pada nilai wajar dan diakui sebagai aset ketika memiliki nilai wajar yang positif dan sebagai liabilitas ketika memiliki nilai wajar yang negatif. Perubahan pada nilai wajar derivatif dimasukkan dalam “Pendapatan trading bersih”. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lain diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah dan dicatat pada nilai wajar jika karakteristik ekonomi dan risiko derivatif melekat tersebut tidak berkaitan erat dengan yang ada pada kontrak utamanya, dan kontrak utama tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau ditujukan sebagai nilai wajar melalui laba rugi. Derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utamanya diakui pada nilai wajar dalam portofolio diperdagangkan dan perubahan pada nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Derivatives are recorded at fair value and carried as assets when their fair value is positive and as liabilities when their fair value is negative. Changes in the fair value of derivatives are included in “Net trading income”. Derivatives embedded in other financial instruments are treated as separate derivatives and recorded at fair value if their economic characteristics and risks are not closely related to those of the host contract, and the host contract itself is not held-for- trading or designated at fair value through profit or loss. The embedded derivatives separated from the host are carried at fair value in the trading portfolio with changes in fair value recognized in the consolidated statement of comprehensive income. PSAK No. 55 Revisi 2006 mensyaratkan bahwa semua instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Untuk memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, PSAK No. 55 Revisi 2006 mensyaratkan beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi, termasuk adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai. PSAK No. 55 Revised 2006 requires that all derivative instruments are recognized in the consolidated financial statements at fair value. To qualify for hedge accounting, PSAK No. 55 Revised 2006 requires certain criteria to be met, including formal documentation at the inception of the hedge. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode yang bersangkutan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap item yang dilindung nilai dan diakui dalam laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut. Changes in fair value of derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recorded in the consolidated statement of comprehensive income for the year. If derivative instruments are designated and qualify for hedge accounting, changes in fair value of derivative instruments are recognized as adjustments to the item being hedged and recognized in the consolidated statement of comprehensive income for the current period or in the equity, depending on the type of hedge transaction represented and the effectiveness of the hedge. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Bank tidak memiliki transaksi derivatif. As of March 31, 2012 and December 31, 2011 the Bank does not have derivative transactions. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

j. Kredit yang diberikan j. Loans Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Loans are initially measured at fair value plus incremental direct transaction cost, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method, net of allowance for impairment losses. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Loans are classified as loans and receivables. Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru. Saat persyaratan kredit telah dinegosiasi ulang atau dimodifikasi kredit restrukturisasi, penurunan nilai yang ada diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah dan kredit tidak lagi diperhitungkan sebagai menunggak. Manajemen secara berkelanjutan mereview kredit yang dinegosiasi ulang untuk meyakinkan terpenuhinya seluruh kriteria dan pembayaran di masa depan. Kredit terus menjadi subjek penilaian penurunan nilai individual atau kolektif, dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal. Loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loans conditions. When the loan terms have been renegotiated or modified restructured loans, any impairment is measured using the original effective interest rate EIR as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and the future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, calculated using the loan original EIR. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. Pelunasan kemudian atau penggantian asuransi atas kredit yang telah dihapusbukukan dikreditkan ke dalam penyisihan kerugian penurunan nilai kredit di laporan posisi keuangan konsolidasian. Loans are written off when there is no realistic prospect of c ollection or when the Bank‟s relationship with the borrowers has ceased. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries or proceeds from insurance claims are credited to the allowance for impairment losses in the consolidated balance sheet. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

j. Kredit yang diberikan lanjutan j. Loans continued Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum penerapan awal PSAK No. 55 Revisi 2006 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK No. 55 Revisi 2006 pada saat penerapan awal. Financial instruments which have been derecognized before the initial implementation of PSAK No. 55 Revision 2006 are not reevaluated based on the derecognition criteria in PSAK No. 55 Revision 2006 at the initial implementation. k. Pembiayaan syariah k. Sharia financing Pembiayaan syariah terdiri dari piutang murabahah, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, ijarah, istishna dan qardh. Sharia financing consists of murabahah receivables, mudharabah financing, musyarakah financing, ijarah, istishna and qardh. Pembiayaan mudharabah dan musyarakah disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar dan jika nilai wajar lebih besar daripada nilai buku, maka selisih tersebut diakui sebagai keuntungan yang ditangguhkan dan diamortisasi selama masa akad atau diakui sebagai kerugian pada saat terjadinya apabila nilai wajar lebih kecil daripada nilai tercatat. Mudharabah and musyarakah financing are stated in the consolidated statement of financial position at fair value and if the fair value is higher than the book value, the margin is recorded as deferred income and amortized over the period of financing or recorded as a loss and charged to the current period if the fair value is less than the book value. Piutang murabahah disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi pendapatan murabahah ditangguhkan dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang. Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya. Murabahah receivables are stated in the consolidated statement of financial position at net realizable value, which is the receivable balance less deferred murabahah income and allowance for impairment losses. Ijarah income is presented net of related expenses such as depreciation, maintenance and repairs, and so forth. Piutang istishna disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar tagihan termin kepada pembeli dikurangi penyisihan kerugian. Istishna receivables are presented in the consolidated statements of financial position at the istishna billing to the buyer less an allowance for losses. Piutang qardh diakui sebesar jumlah dana dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman qardh diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya. A qardh receivable is recognized in the amount of financing granted at the transaction date. Any excess amount paid by the borrower in repaying a qardh receivable is recognized as revenue upon receipt. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

l. Identifikasi dan pengukuran penurunan

nilai l. Identification and measurement of impairment Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. At each consolidated statements of financial position date the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit and loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flow on the asset that can be estimated reliably. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: The criteria used by the Bank to determine objective evidence from the impairment are as follows: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; a. significant financial difficulties by the issuer or debtor; b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; b. breach of contract, like defaults or deferred principal payment or interest; c. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan konsesi pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; c. the creditor, with economic or legal reason in connection with the financial difficulties of the debtor, provided relief concession to the debtor and that relief will not be given to the debtor if the debtor does not have such difficulties; d. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; d. there is a possibility that the debtor will be declared bankrupt or perform other financial reorganization; e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau e. the loss of an active market on financial assets as the result of financial difficulties; or f. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: f. observed data has indicated that there is measured impairment on future cash flow estimation of financial assets since initial measurement of the assets, although the impairment cannot be identified to individual financial assets in that group, including: PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

l. Identifikasi dan pengukuran penurunan

nilai lanjutan l. Identification and measurement of impairment continued - memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan - kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. - deterioration of the payment status of the debtor in that group; and - national or local economic condition is related to the default on assets in that group. Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 tiga dan 12 dua belas bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama. The estimation of period between the occurrence of events and identification of loss are determined by management for every identified portfolio. Generally, that period varies between 3 three and 12 twelve months, and for specific cases it needs longer period. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. The Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: The Bank determines that loans should be evaluated for impairment individually if one of the following criteria is met: 1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti objektif penurunan nilai; 1. Loans which individually have significant value and objective evidence of impairment; 2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan. 2. Restructured loans which individually have significant value. Berdasarkan kriteria di atas, Bank melakukan penilaian secara individual untuk: a Pinjaman dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet; atau b Pinjaman yang direstrukturisasi. Based on the above criteria, the Bank performs individual assessment for: a Loans with collectibility classification as substandard, doubtful, and loss; or b Restructured loans. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

l. Identifikasi dan pengukuran penurunan

nilai lanjutan l. Identification and measurement of impairment continued Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria dibawah ini: The Bank determines loans to be evaluated for impairment through collective evaluation if one of the following criteria is met: 1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti objektif penurunan nilai; 1. Loans which individually have significant value but there is no objective evidence of impairment; 2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; 2. Loans which individually have insignificant value; 3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan. 3. Restructured loans which individually have insignificant value. Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk: a Pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan usaha menengah dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus serta direstrukturisasi; atau b Pinjaman dengan segmen pasar usaha kecil dan konsumen. Based on the above criteria, the Bank performs collective assessment for: a Corporate and middle loans with collectability classification as current and special mention, and have never been restructured; or b Retail and consumer loans. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1133DPNP SE-BI tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat Edaran No. 114DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia “PAPI””. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat. In assessing collective impairment, the Bank applies Bank Indonesia Circular Letter No. 1133DPNP SE-BI dated December 8, 2009, “The Amendment to the Bank Indonesia Circular Letter No. 114DPNP dated January 27, 2009 on the Implementation of Accounting and Reporting Guidelines for the Indonesian Banking Industry”. The Bank Indonesia Circular Letter contains the amendment to PAPI 2008 regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loans for eligible banks. Sesuai dengan lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 1133DPNP SE-BI tanggal 8 Desember 2009, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011. In accordance with the appendix to the Bank Indonesia Circular Letter No. 1133DPNP SE-BI dated December 8, 2009, the Bank determines the allowance for collective impairment losses of loans by referring to general allowance and specific allowance in accordance with Bank Indonesia regulations regarding the assessment of commercial banks‟ asset quality. In accordance with the aforementioned SE-BI, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

l. Identifikasi dan pengukuran penurunan

nilai lanjutan l. Identification and measurement of impairment continued Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat biaya perolehan amortisasi. Collective allowance for loans classified as special mention, substandard, doubtful and loss is calculated after deducting the value of allowable collateral in accordance with Bank Indonesia regulations. The calculation of allowance for impairment losses is based on carrying amount amortized cost. Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: Bank uses the fair value of collateral as the basis for the future cash flow if one of the following conditions is met: 1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; 1. Loans are collateral dependent, i.e, if the source of loans repayment is only from collateral; 2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan; 2. Foreclosure of collateral is most likely to occur and supported by legally binding collateral agreement. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika kredit yang diberikan atau surat-surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets original effective interest rate. If loans or held-to-maturity marketable securities have variable interest rate, the discount rate used to measure loss on impairment is the applicable effective interest rate specified in the contract. Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, dimana perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan collateralised financial asset mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya- biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi As a practical guidance, the Bank can measure the impairment based on the instrument‟s fair value by using observable market price, where the calculation of present value of estimated future cash flows on collateralised financial assets reflects the generated cash flow from the foreclosure of collateral net of costs to acquire and sell the collateral, regardless whether such acquisition occurs or not. Impairment losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income and reflected in an allowance for impairment losses account as a deduction from financial assets carried at amortized cost. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

l. Identifikasi dan pengukuran penurunan

nilai lanjutan

l. Identification

and measurement of impairment continued Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Interest income on the impaired financial assets continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flow for the purpose of measuring the impairment loss. When subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of comprehensive income. Kerugian penurunan nilai atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perubahan cadangan penurunan nilai yang diatribusikan ke dalam nilai waktu tercermin sebagai bagian dari pendapatan bunga. Impairment losses on available-for-sale marketable securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to the consolidated statement of comprehensive income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the consolidated statement of comprehensive income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Changes in impairment provision attributable to time value are reflected as a component of interest income. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar surat- surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. If in a subsequent period, the fair value of an impaired available-for-sale marketable securities increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of comprehensive income, the impairment loss is reversed, with the amount of reversal recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. If the term on loans receivable or held-to- maturity marketable securities are renegotiated or modified since the debtor or issuer has financial difficulties, the impairment is measured with the original effective interest rate used before the requirements were changed. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

l. Identifikasi dan pengukuran penurunan

nilai lanjutan l. Identification and measurement of impairment continued Jika, pada suatu periode sebelumnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun berjalan. If, in the next period, the amount of allowance for impairment losses is decreased and the decreased can be related objectively to an event that occurred after the recognition of the impairm ent losses ie upgrade of debtor‟s or issuer‟s collectibility credit rating, the impairment losses that was previously recognized has to be reversed, by adjusting the allowance account. The reversal amount of financial assets is recognized in the current year consolidated statement of comprehensive income Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya. The recoveries of written-off financial assets in the current year are credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous years are recorded as operational income other than interest income. Untuk aset keuangan entitas anak yang bergerak dalam bidang perbankan, Bank menerapkan PBI No.821PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No 99PBI2007 tanggal 18 Juni 2007 dan PBI No. 1024PBI2008 tanggal 16 Oktober 2008 serta PBI No. 1313PBI2011 tanggal 24 Maret 2011 dalam menentukan kerugian penurunan nilai. For the financial assets of the subsidiary that is engage in Banking, Bank applies PBI No .821PBI2006 dated October 5, 2006, as amended by PBI No. 99PBI2007 dated June 18, 2007 and PBI No. 1024PBI2008 dated October 16, 2008 and No. 1313PBI2011 dated March 24, 2011 for determination of impairment losses. Penyisihan minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: The minimum allowance to be established in accordance with Bank Indonesia Regulation is as follows: Persentase penyisihan kerugian penurunan nilai Percentage of allowance for Klasifikasi impairment losses Classification Lancar Minimum 1 Current Dalam perhatian khusus Minimum 5 Special mention Kurang lancar Minimum 15 Substandard Diragukan Minimum 50 Doubtful Macet 100 Loss di luar Sertifikat Bank Indonesia SBI, penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah dan instrumen hutang lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai. excluding Certificates of Bank Indonesia SBI placements with Bank Indonesia, Government Bonds and other debt instruments issued by the Government of Republic of Indonesia and earning assets secured by cash collateral. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

l. Identifikasi dan pengukuran penurunan

nilai lanjutan l. Identification and measurement of impairment continued Persentase penyisihaan kerugian penurunan nilai aset diatas diterapkan kepada aset keuangan Bank unjtuk terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang terkait. T The above percentages are applied to the Bank financial assets subject to collective impairment after deducting collateral value, in accordance with the regulation of Bank Indonesia. Bank dalam melakukan perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai tidak memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah melampaui jangka waktu seperti yang telah ditentukan oleh peraturan Bank Indonesia yang terkait. In computing the allowance for impairment losses, the Bank does not consider all the existing collateral because, among other reasons, the appraisal date of such assets had already exceeded the period prescribe by the relevant Bank Indonesia regulation. Pedoman pembentukan penyisihan aset produktif dan penentuan kualitas aset produktif PT Bank Jabar Banten Syariah dan unit usaha syariah Bank sebelum spin-off mengacu kepada PBI No. 821PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang mana dalam pasal-pasal tertentunya telah diubah dengan PBI No. 99PBI2007 tanggal 18 Juni 2007 dan PBI No. 1024PBI2008 tanggal 16 Oktober 2008 serta PBI No. 1313PBI2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah ”. The guidelines on the calculation of allowance on earning assets and determination of earning assets quality of PT Bank Jabar Banten Syariah and sharia business unit of the Bank before the spin-off are based on PBI No. 821PBI2006 dated October 5, 2006 whereby those articles have been changed with PBI No. 99PBI2007 dated June 18, 2007 and PBI No. 1024PBI2008 dated October 16, 2008 concerning “Asset Quality Rating for Commercial Banks conducting Business Activities based on Sharia Principles”. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

m. Penyertaan Saham m. Investments in Shares Penyertaan saham merupakan penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan non-publik yang bergerak di bidang jasa keuangan yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan jangka panjang. Investments in shares represent investments in non-publicly listed companies engaged in the financial services industry held for long- term purposes. Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas di mana Bank mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitas- entitas tersebut. Dalam hal ini, Bank umumnya mempunyai persentase kepemilikan 20 sampai dengan 50 hak suara. Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan dan disesuaikan dengan bagian Bank atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal akuisisi. Associates are all entities over which the Bank has significant influence, but does not have control. Generally, the Bank‟s shareholding is between 20 and 50 of the voting rights. Investments in shares in associates are accounted for under the equity method and are initially recognized at cost and adjusted for the Bank‟s share in net profit or loss of the associated companies less dividends received after the acquisition date. Untuk penyertaan saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20 dicatat dengan metode biaya. Dengan metode ini, penyertaan saham dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dividen diakui pada saat keputusan pembagian dividen diumumkan. Investments in shares with an ownership interest below 20 are recorded based on the cost method. Under this method, investments in shares are carried at cost less allowance for impairment losses. Dividend income is recognized when the decision to distribute the dividend is declared. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas penyertaan dibentuk apabila berdasarkan pendapat manajemen terdapat penurunan nilai secara permanen atas nilai penyertaan. A provision for impairment losses on investments is made when in the opinion of the management there is a permanent decline in the value of the investment. n. Aset tetap n. Fixed assets 1 Kepemilikan langsung 1 Direct ownership Aset tetap, kecuali tanah, dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dengan mengalokasikan harga perolehan sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut: Fixed assets, except land, are recorded at cost less accumulated depreciation. Depreciation is calculated using the straight-line method by allocating the fixed asset cost over their estimated useful lives as follows: TahunYears Bangunan 20 Buildings Kendaraan 4 - 8 Vehicles Perlengkapan 4 - 8 Office equipment PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

n. Aset tetap lanjutan n. Fixed assets continued 1 Kepemilikan langsung lanjutan 1 Direct ownership continued Bank memiliki kebijakan kapitalisasi aset tetap dengan nilai minimum sebesar Rp5.000.000 nilai penuh. The Bank has the policy on capitalization of its fixed assets with the minimum amount of Rp5,000,000 full amount. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat “carrying amount”. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Such cost includes the cost of replacing a part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in comprehensive profit or loss as incurred. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset is included in consolidated comprehensive profit or loss in the year the asset is derecognized. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. In accordance with SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all cost and expenses incurred in relation with the acquisition of the landright, such as license fee, survey and measurement cost, notarial fees and taxes, are deferred and presented separately from the cost of the landright was presented as part of “Other Assets” in the consolidated statements of financial position, and amortized over the period of the related landright using the straight-line method. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 51

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

n. Aset tetap lanjutan n. Fixed assets continued 1 Kepemilikan langsung lanjutan 1 Direct ownership continued Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan. In addition, SFAS No. 47 also states that landright is not amortized unless it meets certain required condition Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai yang dipakai. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount, which is determined as the higher of the net selling price or value in use. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari akun tersebut. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. When fixed assets are retired or disposed of, their cost and the related accumulated depreciation are derecognized from the accounts. Any resulting gain or loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Pada setiap tanggal neraca, Bank melakukan penelaahan untuk memutuskan apakah terdapat indikasi penurunan nilai sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2.o. The Bank evaluate the recoverable amount of assets to determine whether there is any indication of asset impairment or not as discussed in Note 2.o. 2 Aset dalam penyelesaian 2 Construction in progress Akumulasi biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai dan aset tetap siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama. The accumulated costs of the construction of fixed assets are capitalized as assets under construction. These costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is completed and the asset is ready to use. Depreciation is charged from this date. Berdasarkan PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”, Bank memilih untuk menggunakan metode biaya untuk mengukur aset tetapnya. Under PSAK No. 16 Revised 2007, “Fixed Assets”, the Bank has chosen the cost model for the valuation of its fixed assets. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 52

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

o. Penurunan nilai aset non-keuangan dan komitmen dan kontinjensi o. Impairment of non-financial assets and commitments and contingencies Sesuai dengan Surat Bank Indonesia BI No. 13658DPNPDPnP SE-BI tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan transaksi rekening administratif komitmen dan kontinjensi, namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. In accordance with Bank Indonesia Letter No. 13658DPNPDPnP SE-BI dated December 23, 2011, the Bank is not required to provide an allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transactions commitments and contingencies, but the Bank should still calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards. Sebelum SE-BI tersebut dikeluarkan, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12516DPNPIDPnP tanggal 21 September 2010. Prior to the issuance of such SE-BI, the Bank assesses the allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transaction with credit risk based on Bank Indonesia Regulation No. 72PBI2005 and in accordance with Letter from Bank Indonesia No. 12516DPNPIDPnP dated September 21, 2010. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai diatas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laba rugi komprehensif konsolidasian tahun-tahun sebelumnya. Namun karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. The above changes on the determination of allowance for impairment losses represent changes in accounting policy which should generally be applied retrospectively requiring restatements of prior years‟ consolidated comprehensive income. However, as the impact of the change in respect of prior years‟ results is not material, no restatements were made and the impact of the change is charged to the consolidated statements of comprehensive income in 2011. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu kepada PSAK 57 Revisi 2009 “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, Dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 48 Revisi 2009 “Penurunan Nilai Aset” The calculation for allowance for impairment losses is conducted according to SFAS No. 57 Revised 2009 “Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets” and SFAS No. 48 Revised 2009 “Impairment of Assets” p. Beban tangguhan p. Deferred expenses Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah menggunakan metode garis lurus. Expenses incurred related to the legal administration fee for obtaining landrights are amortized during the period of the landrights using the straight-line method. q. Aset lain-lain q. Other assets Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga, biaya dibayar dimuka, kliring dalam penyelesaian, uang muka dan lain-lain. Other assets include interests receivable, prepaid expenses, clearing in progress, advances and others. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Other assets are stated at the carrying amounts less allowance for impairment losses. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 53

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

q. Aset lain-lain lanjutan q. Other assets continued Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2.o. At the statement of financial position date, the Bank evaluates the recoverable amount of assets to determine whether there is any indication of asset impairment or not as discussed in Note 2.o.

r. Liabilitas segera

r. Obligations due immediately

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Obligations due immediately are recorded at the time the obligations occur or upon receipt of transfer orders from customers or other banks. Liabilitas segera dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Obligations due immediately are stated at amortized cost.

s. Simpanan nasabah, Simpanan nasabah syariah dan Dana syirkah temporer

s. Deposits from customers, Sharia deposits from customers and Temporary syirkah

fund Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Current accounts represent customers‟ funds which can be used as payment instruments, and which can be withdrawn by the depositors at any time through check writing, or transfers between accounts using bilyet giro and other orders of payment or transfer. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Savings account represent customers‟ funds, which can only be withdrawn by the depositors under certain conditions. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan penyimpan. Time deposits represent customers‟ funds, which can only be withdrawn by the depositors at specific maturities. Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif kecuali simpanan dan dana syirkah temporer yang dinyatakan sebesar liabilitas Bank kepada nasabah. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Deposits from customers are classified as financial liabilities and measured at amortized cost using the effective interest rate except for deposits and temporary syirkah fund that are stated as the Bank‟s liability to the customers. Incremental costs that can be attributed directly to the acquisition of deposits from customers are deducted from total deposits received. Giro wadiah merupakan giro wadiah yad- adhamanah yakni titipan dana dalam bentuk giro dan tabungan pihak lain dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. Wadiah which is a wadiah yad-adhamanah savings and demand deposits on which the customer may receive bonus income. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011 and for period ended March 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 54

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued