RISIKO LIKUIDITAS LIQUIDITY RISK
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011
and for period ended March 31, 2012 and 2011
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
156
41. RISIKO LIKUIDITAS 41. LIQUIDITY RISK
Risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari
adanya kesenjangan
antara sumber
pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aktiva yang pada umumnya berjangka
panjang. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain:
The risk of loss resulting from the gap between short-term funding and long-term assets. The size
of the liquidity risk is determined, i.e:
a. Kecermatan dalam oerencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi
pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana,
termasuk mencermati
tingkat fluktuasi dana;
a. Accuracy in planning cash flow based on financing and growth prediction of fund,
include observing on the funds rate volatility
b. Ketetapan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana;
b. The precision in managing the fund structure, including the adequacy of
funding; c. Ketersediaan
asset yang
siap dikonversikan menjadi kas;
c. The availability of asset that is ready to be converted into cash; and
d. Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya,
termasuk fasilitas lender of last resort. d. Ability to create access to the interbank
market or other funding sources, including the lender of last resort facilities.
Apabila kesenjangan tersebut cukup besar maka akan
menurunkan kemampuan
Bank untuk
memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya
risiko likuiditas, maka diperlukan manajemen likuiditas, yang mana pengelolaan likuiditas bank
juga merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas. If the gap is large enough it will reduce
the Bank‟s ability to meet its liabilities at maturity. Therefore,
to anticipate liquidity risk, liquidity management is needed, which is bank liquidity management are
also part of the management liability.
Kebijakan likuiditas
Bank ditujukan
untuk memastikan
bahwa kebutuhan
dana dapat
dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit
yang belum digunakan. The Bank‟s liquidity policies are aimed at ensuring
that fund requirements can be fulfilled, either to pay deposits at maturity or to fulfill additional loans
on request.
Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Bagian Likuiditas di
Divisi Treasury sedangkan pengukuran serta analisa terhadap kondisi likuiditas menjadi tugas
Divisi Manajemen Risiko diantaranya stress test likuiditas berdasarkan tiga skenario dan pembuatan
profil risiko yang terkait risiko likuiditas. Maintaining and monitoring the Bank‟s liquidity
position is the responsibility of the Liquidity section of the Treasury Group while measuring and
analysing on liquidity condition is the responsibility of the Risk Management Group which among
others include liquidity stress test based on 3 scenarios and preparing risk profile related to
liquidity risk.
Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap penyaluran kredit teroptimalisasi melalui
pengelolaan treasury. Sebagian besar kelebihan dana likuiditas tersalurkan melalui instrumen-
instrumen yang berjangka pendek dan aman. Umumnya, kondisi likuiditas bank terjaga baik
dimana penarikan dana nasabah dapat terpenuhi sekaligus kelebihan dana teroptimalkan dengan
imbal hasil yang optimal. Managing the excess of liquidity fund which are not
absorbed by credits will be optimized through managing treasury. Most of the excess of liquidity
will be placed in short-term and secured instruments. In general, the Bank‟s liquidity
condition is well maintained where the customers withdrawal can be fulfilled while the excess fund
can be optimized with optimum return.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
serta Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS March 31, 2012 and December 31, 2011
and for period ended March 31, 2012 and 2011
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
157
41. RISIKO LIKUIDITAS lanjutan 41. LIQUIDITY RISK continued