NBM 2015 Sementara halaman
40
mati karena penyakit kuning; komoditi jambu tahun 2015 sebesar 6.357 ton menurun dibanding tahun 2014 6.435 ton, hal ini disebabkan kekurangan
air, serangan ulat, serangan jamur dan busuk ulat buah; komoditi mangga tahun 2015 sebesar 36.740 ton menurun dibanding tahun 2014 49.667 ton,
penurunan disebabkan adanya serangan penggerek cabang, penggerek batang, kutu putih serta wereng mangga; komoditi nanas tahun 2015 sebesar 454 ton
menurun dibanding tahun 2014 600 ton; komoditi pepaya tahun 2015 sebesar 12.543 ton menurun dibanding tahun 2014 13.606 ton; komoditi
pisang tahun 2015 sebesar 51.218 ton menurun dibanding tahun 2014 56.062 ton, penurunan disebabkan adanya serangan bercak daun dan banyak terkena
layu fusarium; komoditi salak tahun 2015 sebesar 73.283 ton menurun dibanding tahun 2014 75.751 ton, hal ini disebabkan serangan hama kuret;
komoditi semangka tahun 2015 sebesar 9.136 ton menurun dibanding tahun 2014 11.735 ton, hal ini karena luas panen menurun terutama di Kecamatan
Temon rencana untuk bandara tidak tanam, di Galur beralih ke tambak ikan dan di Sleman beralih ke komoditi cabe; komoditi melon tahun 2015 sebesar
26.786 ton menurun dibanding tahun 2014 33.063 ton; hal ini disebabkan gagal buah pada bulan Agustus 2015 karena suhu ekstrim dan kurangnya air
sehingga pembungaan menjadi terhambat.
6. Kelompok Sayur-sayuran
Ketersediaan energi untuk kelompok sayur – sayuran tahun 2015
sebesar 43 kkalkaphari sedikit lebih rendah dari tahun 2014 yaitu sebesar 44 kkalkaphari hal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan serangan OPT.
Penurunan produksi bawang merah disebabkan luas panen yang menurun terutama di Kabupaten Bantul karena ada puso yaitu terjadi banjir dan
serangan fusarium serta ulat grayak. Penurunan pada komoditi bawang daun
NBM 2015 Sementara halaman
41
disebabkan sebagian besar hanya ditanam di pinggiran tanaman sela antara cabe tumpang sari dengan cabe dan intensifikasi kurang. Produksi komoditas
kacang panjang turun karena serangan OPT ulat kacang, Aphis sp, virus kuning, Liryomyza sp.
7. Kelompok Daging
Ketersediaan energi kelompok daging tahun 2014 sebesar 326 kkalkaphari lebih tinggi dibanding tahun 2013 151 kkalkaphari, hal ini
dikarenakan peningkatan produksi daging unggas yaitu daging ayam ras, buras, serta itik. Produksi daging ayam buras tahun 2013 2.238 ton
meningkat pada tahun 2014 6.160 ton; ayam ras tahun 2013 16.563 ton meningkat pada tahun 2014 40.395 ton; itik tahun 2013 194 ton meningkat
pada tahun 2014 492 ton. Peningkatan produksi dikarenakan adanya peningkatan dalam hal sanitasi kandang serta kesehatan dari ternak itu
sendiri. Sedangkan untuk komoditi daging sapi pada tahun 2014 8.612 ton lebih rendah dibanding tahun 2013 9.020 ton, hal ini dikarenakan terjadi
penurunan jumlah pemotongan yang dilaksanakan dan dipasarkan di DIY. Ketersediaan energi daging sapi tahun 2015 sebesar 325 kalkaphari
sedikit menurun bila dibanding tahun 2014 326 kalkaphari, karena terdapat penurunan produksi beberapa komoditi ternak diantaranya produksi daging
sapi tahun 2015 sebesar 7.766 ton lebih rendah dari tahun 2014 8.612 ton; daging kuda tahun 2015 sebesar 36 ton lebih rendah dari tahun 2014 48 ton;
daging ayam buras tahun 2015 sebesar 6.035 ton lebih rendah dari tahun 2014 6.160 ton; daging ayam ras tahun 2015 sebesar 39.171 ton lebih rendah dari
tahun 2014 40.395 ton. Penyebab penurunan beberapa produksi daging sapi karena pada perayaan Idul Adha tahun 2015 kemarin data penyembelihan
dimasukkan dalam data pemotongan tercatat sehingga dalam data