NBM 2015 Sementara halaman
42
pemotongan tidak tercatat tidak dimasukkan padahal riil penyembelihan dimasukkan dalam pemotongan tercatat sedangkan pada tahun 2014 pada
perayaan Idul Adha penyembelihan dimasukkan dalam pemotongan tercatat dan pemotongan tidak tercatat sehingga ada kemungkinan double data.
Sehingga hal ini akan berpengaruh pada data produksi daging sapi.
8. Kelompok Telur
Ketersediaan energi kelompok telur pada tahun 2014 sebesar 33 kkalkaphari sedikit lebih rendah dibanding tahun 2013, hal ini dikarenakan
penurunan penyediaan dalam negeri pada komoditi ayam ras petelur pada tahun 2014 28.043 ton sedangkan tahun 2013 32.889 ton. Pada tahun 2013
terdapat angka impor telur sebesar 20.405 ton dan ekspor sebesar 107 sedangkan pada tahun 2014 impor sebesar 1.656 ton dan ekspor 107 ton.
Ketersediaan energi untuk komoditi telur pada tahun 2015 sebesar 52 kalkaphari lebih tinggi dari tahun 2014 33 kalkaphari, walaupun terdapat
dua komoditi yang produksinya menurun yaitu telur itik dan telur puyuh, karena factor cuaca yang kurang mendukung yaitu adanya el nino sehingga
rentan terhadap penyakit dan mengakibatkan kualitas telur yang berkurang.
9. Kelompok Susu
Ketersediaan energi kelompok susu pada tahun 2014 sebesar 8 kkalkaphari meningkat dibandingkan tahun 2013 5 kkalkaphari, hal ini
karena terjadi peningkatan produksi susu pada tahun 2014 sebesar 6.019 ton, dibandingkan tahun 2013 sebesar 4.912 ton.
Ketersediaan energi kelompok susu pada tahun 2015 sebesar 8 kkalkaphari sama dengan tahun 2014 8 kkalkaphari. Bila dilihat dari
NBM 2015 Sementara halaman
43
produksinya pada tahun 2015 sebesar 6.187 ton lebih tinggi dibanding tahun 2014 6019 ton, hal ini karena sudah ada pemulihan pasca erupsi merapi
sehingga populasi sapi perah sudah meningkat dari beberapa tahun lalu, system pemeliharaannyapun sudah baik sehingga akan berpengaruh dalam
kualitas dan kuantitas produksi susu.
10. Kelompok Ikan .
Ketersediaan energi untuk kelompok ikan tahun 2014 sebesar 42 kkalkaphari dan protein sebesar 8,16 gramkaphari lebih tinggi
dibandingkan tahun 2013 dengan ketersediaan energi sebesar 36 kkalkaphari dan protein sebesar 7,01 gramkaphari. Peningkatan ketersediaan energi dan
protein disebabkan meningkatnya produksi beberapa komoditi ikan diantaranya ikan tunacakalangtongkol tahun 2014 1.048 ton sedangkan
tahun 2013 837 ton; ikan kakap tahun 2014 37 ton sedangkan tahun 2013 31 ton; ikan bawal tahun 2014 6.583 ton sedangkan tahun 2013 5.170
ton; ikan teri tahun 2014 sebesar 100 ton sedangkan tahun 2013 sebesar 23 ton; ikan gurameh tahun 2014 sebesar 10.497 ton sedangkan tahun 2013
sebesar 9.821 ton; ikan lele tahun 2014 sebesar 30.658 ton dan tahun 2013 sebesar 29.520 ton. Kenaikan produksi jenis perikanan tangkap disebabkan
bertambahnya alat tangkap dana jumlah kapal sehingga produksi ikan tangkap juga bertambah sedangkan untuk jenis perikanan budidaya disebabkan
peningkatan jumlah Pokdakan Kelompok Budidaya Ikan dan lahan untuk budidaya ikan diantaranya dengan pembuatan tambak
– tambak di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul.
Ketersediaan energi kelompok ikan tahun 2015 sebesar 44 kkalkaphari lebih tinggi disbanding tahun 2014 42 kkalkaphari. Hal ini
karena terjadi peningkatan produksi ikan baik ikan tangkap maupun budidaya