Kelompok Gula Situasi Ketersediaan Pangan Tahun 2013-2015 Sementara
NBM 2015 Sementara halaman
38
diperkirakan turun 57 ton -17,92 dari ATAP 2013, dikarenakan penurunan LP. Produksi kacang hijau 2014 sebesar 261 ton biji kering. Untuk komoditi
Kedelai, luas panen LP ATAP 2014 total DIY turun 6.953 ha -29,85 dari ATAP 2013, dikarenakan penyediaan benih untuk MH II terlambat dan benih
kedelai bermutu bersertifikat tak tersedia. Penurunan LP juga disebabkan oleh perbaikan saluran irigasi Kalibawang sehingga sentra produksi kedelai di
kecamatan Nanggulan tidak bisa tanam kedelai, sedangkan di Bantul karena lahan yang biasanya ditanami kedelai, beralih ke penanaman melon dan
semangka dengan alasan lebih menguntungkan petani. Sedangkan di Gunungkidul dikarenakan program SLPTT tidak dilaksanakan dan terdapat
pergeseran ke tanaman jagung. Ketersediaan energi kelompok buah biji berminyak tahun 2015 sebesar
423 kalkaphari lebih tinggi dibanding tahun 2014 383 kalkapitahari. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan produksi kacang tanah tahun 2015 sebesar
83.300 ton lebih tinggi disbanding tahun 2014 71.582 ton selain itu peningkatan ketersediaan juga dikarenakan peningkatan impor kelapa tahun 2015 sebesar
18.745 ton sedangkan tahun 2014 5.845 ton, walaupun bila dilihat dari sisi produksi beberapa komoditi terlihat mengalami penurunan pada tahun 2015
diantaranya komoditi kedelai tahun 2014 sebesar 19.579 ton menurun pada tahun 2015 18.822 ton; kacang hijau tahun 2014 sebesar 261 ton menurun pada tahun
2015 230 ton; produksi kelapa tahun 2014 sebesar 51.369 ton menurun pada tahun 2015 50.383 ton dan kacang mete tahun 2014 sebesar 420 ton menurun
pada tahun 2015 112 ton. Penurunan produksi beberapa komoditi diantaranya dikarenakan komoditi kedelai yaitu karena luas panen tahun 2015 sebesar 13.886
ha atau turun -2.451 ha -15 dari tahun 2014. Hal itu karena bergeser ke komoditi kacang tanah karena alasan harga jual kedelai yang tidak menarik. Pada
komoditi kacang hijau bila ditinjau dari luas panen tahun 2015 sebesar 394 ha