NBM 2015 Sementara halaman
16
3. Besaran dan Angka Konversi
Besaran dan angka konversi yang digunakan adalah besaran dan angka konversi yang ditetapkan oleh Tim NBM Nasional. Untuk penyusunan NBM
wilayahdaerah, sepanjang besaran dan angka konversi tersedia di daerah, dapat digunakan angka tersebut dengan menyebut sumbernya. Bila belum
tersedia digunakan besaran dan angka konversi nasional. Angka konversi untuk menghitung produksi menyangkut semua tahapan mulai dari tahap
memproduksi, proses pengolahan hingga siap untuk dibeli konsumen, misalnya gabah kering panen gabah kering giling beras. Angka
konversi untuk penggunaan pangan menyangkut tingkat pemanfaatan bahan makanan untuk bahan baku industri, kebutuhan pakan, bibitbenih serta
tercecerrusak. Pada tahun 2014 terdapat perubahan angka konversi dari GKG ke beras yang semula 62,74 berubah menjadi 62,85 ; dan
perubahan angka konversi untuk penyusunan NBM 2014. Besaran dan angka konversi yang digunakan dalam penyusunan NBM DIY yaitu perhitungan
benih untuk padi, palawija adalah hasil kajian dari BPTP, serta angka konversi untuk komoditi peternakan terutama daging sapi untuk konversi
karkas ke daging adalah hasil kajian dari Dinas Pertanian dengan UGM pada tahun 2010. Angka konversi harus dilampirkan dalam NBM yang disusun.
Konversi untuk komoditas jagung dan ubi kayu untuk pakan ternak yang dipakai di DIY adalah hasil Kajian BKPP DIY tahun 2015 yaitu untuk
komoditi jagung sebesar 42,6 dan ubi kayu sebesar 28,3
4. Komposisi Gizi Bahan Makanan
Komposisi gizi adalah besarnya nilai kandungan gizi dari jenis yang paling banyak dikonsumsi, namun apabila beberapa jenis tersebut tidak ada yang
dominan, dapat diambil rata – rata dari kandungan gizinya. Komposisi Gizi
Bahan Makanan yang digunakan adalah komposisi bahan makanan yang bersumber dari buku Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM, publikasi
Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan R.I 1981 yang kemudian