Kelompok MinyakLemak Situasi Ketersediaan Pangan Tahun 2013-2015 Sementara
NBM 2015 Sementara halaman
45
teknologi budidaya, infrastruktur yang memadai, permodalan usahatani. Dari produksi setelah dikurangi tercecer digunakan untuk kebutuhan benihbibit,
pakan, stokcadangan serta untuk diperdagangkan ekspor dan impor. Tingkat kemandirian pangan suatu wilayah dapat dihitung melalui kemampuan produksi
untuk pemenuhan kebutuhan pangan wilayah tersebut. Berdasarkan analisis ketersediaan pangan dengan mempertimbangkan
produksi lampiran 2 ternyata masih terdapat beberapa komoditi pangan yang masih tergantung impor dari luar wilayah DIY untuk pemenuhan kebutuhan
konsumsi rumah tangga penduduk DIY. Beberapa komoditi yang ketersediaan pangannya masih tergantung dari impor yaitu komoditi kedelai dengan produksi
18.822 ton, konsumsi rumah tangga 9 kgkapitatahun sehingga kebutuhannya sebesar 33.113 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 14.291 ton;
untuk kacang hijau produksi 230 ton, konsumsi rumah tangga 0,3 kgkapitatahun sehingga kebutuhan total sebesar 1.104 ton, dengan demikian
masih terdapat minus sebesar 874 ton; komoditi sayur dengan produksi 73.892 ton, konsumsi rumah tangga 54,4 kgkapitatahun sehingga kebutuhan total
sebesar 200.148 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 126.257 ton; komoditi Daging Sapi dengan produksi 5.574 ton, konsumsi rumah tangga
3,7 kgkapitatahun sehingga kebutuhan total sebesar 13.576 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 8.003 ton; dan Susu dengan produksi
6.187 ton, konsumsi rumah tangga 2,6 kgkapitatahun sehingga kebutuhan total sebesar 9.456 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 3.379 ton.
Namun apabila memperhitungkan angka impor dan ekspor yang berasal dari distributor
– distributor besar, pedagang – pedagang besar di pasar – pasar tradisional serta dari swalayan
– swalayan yang ada di DIY, ketersediaan bahan pangannya sudah mencukupi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk
komoditi kedelai, kacang hijau, sayur, daging sapi, daging ayam, telur serta
NBM 2015 Sementara halaman
46
susu di wilayah DIY masih harus mendatangkan impor dari wilayah lain. Komoditi lain yang didatangkan dari luar DIY karena tidak diproduksi di DIY,
seperti minyak goreng, tepung gandum dan bawang putih. Komoditi pangan yang sudah dapat terpenuhi dari produksi yaitu beras surplus 201.868 ton;
jagung surplus 297.980 ton; kacang tanah surplus 81.828 ton; ubi kayu surplus 835.466 ton; ubi jalar surplus 2.759 ton; buah
– buahan surplus 199.533 ton; gula pasir surplus 5.770 ton; daging ayam surplus 434 ton;
telur surplus 7.745 ton; serta ikan surplus 45.494 ton. Berdasarkan angka Neraca Bahan Makanan tahun 2014 dan tahun-
tahun sebelumnya, dapat dibuat target ketersediaan pangan untuk pemenuhan kebutuhan pangan penduduk dengan angka proyeksi jumlah penduduk tahun
tahun 2014 3.637.100 jiwa, tahun 2015 3.679.200 jiwa, tahun 2016 3.720.900 jiwa, tahun 2017 3.762.200 jiwa, tahun 2018 3.802.900 jiwa,
tahun 2019 3.842.900 jiwa dan tahun 2020 3.882.300 jiwa. Target ketersediaan pangan seperti ditunjukkan pada Lampiran 10. Ketersediaan
pangan dapat dipenuhi dari produksi wilayah maupun dari impor, namun diharapkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan penduduk DIY dapat
dioptimalkan pemenuhannya dari produksi wilayah DIY. Target ketersediaan kelompok padi-padian tahun 2015 701.100 ton, tahun 2016 656.900 ton,
tahun 2017 611.400 ton, tahun 2018 564.700 ton, tahun 2019 516.800 ton dan tahun 2020 467.600 ton. Kelompok umbi-umbian, target
ketersediaan tahun 2015 221.700 ton, tahun 2016 208.700 ton, tahun 2017 195.300 ton, tahun 2018 181.600 ton, tahun 2019 167.500 ton dan tahun
2020 sebesar 153.000 ton. Target ketersediaan kelompok pangan hewani tahun 2015 317.800 ton, tahun 2016 302.800 ton, tahun 2017 287.300
ton, tahun 2018 271.300 ton, tahun 2019 254.900 ton serta tahun 2020 sebesar 238.100 ton. Target ketersediaan untuk kelompok minyak dan lemak
tahun 2015 71,7 ton, Tahun 2016 66.200 ton, tahun 2017 60.500 ton, tahun 2018 54.600 ton, tahun 2019 48.600 ton dan tahun 2020 adalah
NBM 2015 Sementara halaman
47
42.500 ton.Untuk kelompok buahbiji berminyak, target ketersediaan tahun 2015 71.900 ton, tahun 2016 61.400 ton, tahun 2017 50.700 ton, tahun
2018 39.700 ton, tahun 2019 28.500 ton dan tahun 2020 sebesar 17.000 ton. Target ketersediaan kelompok kacang-kacangan tahun tahun 2015
101.900 ton, tahun 2016 93.900ton, tahun 2017 85.600 ton, tahun 2018 77.100 ton, tahun 2019 68.400 ton dan tahun 2020 59.500 ton.Untuk
kelompok gula, target ketersediaan tahun 2015 77.200 ton, tahun 2016 72.200 ton, tahun 2017 67.100 ton, tahun 2018 61.900 ton, tahun 2019
56.500 ton dan tahun 2020 sebesar 51.000 ton. Target ketersediaan sayur dan buah untuk tahun 2015 509.100 ton, tahun 2016 486.800 ton, tahun
2017 463.900 ton, tahun 2018 440.300 ton, tahun 2019 416.000 ton dan tahun 2020 391.100 ton.
NBM 2015 Sementara halaman
48