NBM 2015 Sementara halaman
43
produksinya pada tahun 2015 sebesar 6.187 ton lebih tinggi dibanding tahun 2014 6019 ton, hal ini karena sudah ada pemulihan pasca erupsi merapi
sehingga populasi sapi perah sudah meningkat dari beberapa tahun lalu, system pemeliharaannyapun sudah baik sehingga akan berpengaruh dalam
kualitas dan kuantitas produksi susu.
10. Kelompok Ikan .
Ketersediaan energi untuk kelompok ikan tahun 2014 sebesar 42 kkalkaphari dan protein sebesar 8,16 gramkaphari lebih tinggi
dibandingkan tahun 2013 dengan ketersediaan energi sebesar 36 kkalkaphari dan protein sebesar 7,01 gramkaphari. Peningkatan ketersediaan energi dan
protein disebabkan meningkatnya produksi beberapa komoditi ikan diantaranya ikan tunacakalangtongkol tahun 2014 1.048 ton sedangkan
tahun 2013 837 ton; ikan kakap tahun 2014 37 ton sedangkan tahun 2013 31 ton; ikan bawal tahun 2014 6.583 ton sedangkan tahun 2013 5.170
ton; ikan teri tahun 2014 sebesar 100 ton sedangkan tahun 2013 sebesar 23 ton; ikan gurameh tahun 2014 sebesar 10.497 ton sedangkan tahun 2013
sebesar 9.821 ton; ikan lele tahun 2014 sebesar 30.658 ton dan tahun 2013 sebesar 29.520 ton. Kenaikan produksi jenis perikanan tangkap disebabkan
bertambahnya alat tangkap dana jumlah kapal sehingga produksi ikan tangkap juga bertambah sedangkan untuk jenis perikanan budidaya disebabkan
peningkatan jumlah Pokdakan Kelompok Budidaya Ikan dan lahan untuk budidaya ikan diantaranya dengan pembuatan tambak
– tambak di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul.
Ketersediaan energi kelompok ikan tahun 2015 sebesar 44 kkalkaphari lebih tinggi disbanding tahun 2014 42 kkalkaphari. Hal ini
karena terjadi peningkatan produksi ikan baik ikan tangkap maupun budidaya
NBM 2015 Sementara halaman
44
karena cuaca yang sangat mendukung dalam hal penangkapan ikan dan alat yang digunakan juga memenuhi syarat sehingga mendukung dalam hal
penangkapan ikan.
11. Kelompok MinyakLemak
Ketersediaan energi untuk kelompok pangan minyak dan lemak tahun 2014 sebesar 336 kalkapitahari lebih tinggi dibanding tahun 2013 296
kalkapitahari, hal ini dikarenakan kenaikan produksi kelapa yang berpengaruh pada produksi makanan yang diolah. Produksi kelapa tahun 2014
sebesar 51.369 ton lebih tinggi dibanding tahun 2013 40.951 ton. Ketersediaan energi untuk kelompok pangan minyak dan lemak
tahun 2015 sebesar 420 kalkaphari lebih tinggi dibanding tahun 2014 333 kalkaphari. Hal ini karena produksi kelapa yang meningkat dari tahun 2014,
sehingga mempengaruhi ketersediaan minyak dan lemak.
B .
Analisis Surplus minus Berdasarkan Neraca Bahan Makanan
Ketahanan pangan mensyaratkan ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan sepanjang waktu, oleh sebab itu situasi ketersediaan pangan
perlu diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pemantauan dan analisis produksi dan ketersediaan pangan. Informasi tentang situasi
ketersediaan pangan tersebut diperlukan sebagai bahan untuk menyusun perencanaan, evaluasi, perumusan kebijakan dan pemecahan masalah produksi
dan ketersediaan pangan. Tingkat ketersediaan pangan di suatu wilayah dipengaruhi beberapa
faktor antara lain: produksi, kebutuhan benihbibit, pakan, tercecer, stokcadangan, ekspor, impor. Tingkat produksi dipengaruhi oleh ketersediaan
sarana produksi benihbibit, pupuk, pestisida dan obat-obatan, penerapan