Ketersediaan dan Proporsi Ketersediaan Energi DIY 2006 – 2015

NBM 2015 Sementara halaman  52 , tahun 2010 19,70 , tahun 2011 15,67 , tahun 2012 14,31, tahun 2013 9,39 , tahun 2014 9,38 dan tahun 2015 6,65. Proporsi kelompok pangan hewani tahun 2006 5,93 , tahun 2007 4,37 , tahun 2008 2,84 , tahun 2009 2,94 , tahun 2010 3,35 , tahun 2011 5,32 , tahun 2012 3,6 , tahun 2013 6,00, tahun 2014 10,86 dan tahun 2015 11,48. Proporsi kelompok minyak dan lemak tahun 2006 5,15 , tahun 2007 6,60 , tahun 2008 9,42 , tahun 2009 9,54 , tahun 2010 4,34 , tahun 2011 5,48, tahun 2012 8,4 , tahun 2013 8,19 , tahun 2014 9,24 dan tahun 2015 11,77. Proporsi kelompok buah biji berminyak tahun 2006 0,42 , tahun 2007 2,29 , tahun 2008 2,16 , tahun 2009 3,33 , tahun 2010 2,30 , tahun 2011 2,11 , tahun 2012 1,77, tahun 2013 2,09 , tahun 2014 2,48 dan tahun 2015 2,77. Proporsi kelompok kacang - kacangan tahun 2006 6,19 , tahun 2007 4,97 , tahun 2008 7,98 , tahun 2009 6,07 , tahun 2010 5,46 , tahun 2011 7,94 , tahun 2012 7,33 , tahun 2013 8,05 , tahun 2014 7,91 dan tahun 2015 8,78. Proporsi kelompok gula tahun 2006 1,80 , tahun 2007 3,30 , tahun 2008 5,51 , tahun 2009 4,59 , tahun 2010 2,54 , tahun 2011 2,90 , tahun 2012 3,83 , tahun 2013 4,84 , tahun 2014 4,11 dan tahun 2015 5,73 . Proporsi kelompok sayur dan buah tahun 2006 2,95 , tahun 2007 3,85 , tahun 2008 5,62 , tahun 2009 5,35 , tahun 2010 4,79 , tahun 2011 3,36 , tahun 2012 4,26 , tahun 2013 4,44 , tahun 2014 3,49 dan. tahun 2015 3,49Tabel 12. Apabila dibandingkan dengan proporsi ideal untuk komoditi padi – padian tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 melebihi proporsi ideal 50 ; Kelompok umbi – umbian tahun 2006 sampai tahun 2015 melebihi proporsi ideal 6 ; Kelompok pangan hewani dan kelompok minyak dan lemak dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 belum sesuai dan masih dibawah proporsi ideal proporsi ideal pangan hewani 12 , minyak dan lemak 10 ; Kelompok buah biji berminyak NBM 2015 Sementara halaman  53 tahun 2006 sampai tahun 2008 belum mencapai proporsi ideal 3 , namun pada tahun 2009 3,33 melebihi proporsi ideal, sedangkan tahun 2010, sampai tahun 2015 masih dibawah proporsi ideal; Komoditi kacang – kacangan pada tahun 2007 4,97 masih dibawah proporsi ideal 5 , sedangkan tahun 2006, 2008 sampai dengan tahun 2015 sudah diatas proporsi ideal; Komoditi gula belum sesuai dengan proporsi ideal 5 pada tahun 2006, 2007, 2009 sampai tahun 2014, hanya pada tahun 2008 5,51 dan tahun 2015 5,73 sudah diatas proporsi ideal; Kelompok sayur dan buah pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 belum sesuai dengan proporsi ideal 6 . Sedangkan untuk lain – lain proporsi ideal 3 namun tidak terdapat data pada tahun 2006 – 2015. Pada beberapa komoditi pangan yang masih kurang dari proporsi ideal perlu ditingkatkan dalam hal konsumsinya sehingga diharapkan akan meningkatkan skor PPH.

D. Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein dan Laju Tingkat Ketersediaan

Tingkat Ketersediaan energi dan protein tahun 2006 – 2015 masih fluktuatif, tingkat ketersediaan energi tahun 2007 166,55 lebih rendah dibanding tahun 2006 173,95 , menurun pada tahun 2008 161,71 , meningkat pada tahun 2009 162,39 dan tahun 2010 169,82 , menurun kembali pada tahun 2011 167,68 , tahun 2012 161,13 , tahun 2013 154,14 , tahun 2014 154,38 dan tahun 2015 153,21 . Tingkat ketersediaan protein tahun 2006 213,75 lebih tinggi dibanding tahun 2007 171, 98 , menurun kembali tahun 2008 155,45 , meningkat pada tahun 2009 159,25 , tahun 2010 168,87 , meningkat kembali tahun 2011 182,96 , menurun pada tahun 2012 155,92 , menurun kembali pada tahun 2013 170,32 , tahun 2014 meningkat kembali menjadi 177,08 dan tahun 2015 meningkat 178,21 .Tabel 13. NBM 2015 Sementara halaman  54 Laju tingkat ketersediaan energi dan protein tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 14, laju ketersediaan energi tahun 2006 – 2007 -4,2, 2007 – 2008 -2,9, 2008 – 2009 0,4, 2009 – 2010 4,6, 2010 – 2011-1,3, 2011 – 2012 5, 2013 – 2012 -4, 2014 – 2013 0 dan 2015 – 2014 -1. Laju ketersediaan energi negatif mempunyai arti tingkat ketersediaan energi mengalami penurunan, sedangkan laju ketersediaan energi positif mempunyai arti tingkat ketersediaan energi mengalami peningkatan. Laju ketersediaan protein tahun 2006 – 2007 -19,5, 2007 – 2008 -9,6, 2008 – 2009 2,4, 2009 – 2010 6,0, 2010 – 2011 8,3, 2011 – 2012 -2,4, 2013 – 2012 9,2, 2014 – 2013 4 dan 2015 – 2014 0,6. Laju ketersediaan protein negatif mempunyai arti tingkat ketersediaan protein mengalami penurunan, sedangkan laju ketersediaan protein positif mempunyai arti tingkat ketersediaan protein mengalami peningkatan. Apabila melihat laju ketersediaan energi, ternyata tahun 2006 – 2007,tahun 2007 – 2008 dan tahun 2010 – 2011bernilai negatif, sedangkan tahun 2008 – 2009, tahun 2009 – 2010,2011 – 2012 bernilai positif, tahun 2013 – 2012 bernilai negatif , tahun 2014 – 2013 positif dan tahun 2015 – 2014 negatif. Artinya tingkat ketersediaan energi tahun 2007 mengalami penurunan dibanding tahun 2006, tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun 2007, dan tahun 2009 mengalami peningkatan dibanding tahun 2008 serta tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009, dan pada tahun 2011 kembali menurun dibanding tahun 2010 serta tahun 2012 kembali meningkat dibanding tahun 2011, tahun 2013 kembali menurun dibanding tahun 2012, tahun 2014 dinilai setara sama dengan tahun 2013 dan tahun 2015 kembali menurun disbanding tahun 2014. Sedangkan bila melihat laju ketersediaan protein, ternyata tahun 2006 – 2007, tahun 2007 – 2008 dan tahun 2011 – 2012, sedangkan tahun 2008 – 2009, tahun 2009 – 2010 dan tahun 2010 – 2011 serta 2012 – 2013 bernilai positif, tahun 2014 – 2013 bernilai positif dan tahun 2015 – 2014