NBM 2015 Sementara halaman
49
ke tahun 2007, pada tahun 2008 turun dan meningkat kembali di tahun 2009, sedang di tahun 2010, 2011 dan 2012 mengalami penurunan, tahun 2013, 2014 dan
2015 kembali meningkat. Kelompok kacang – kacangan berfluktuasi dari tahun
2006 sampai dengan tahun 2014. Kelompok gula tahun 2006sampai tahun 2008 mengalami peningkatan dan pada tahun 2009 dan 2010 menurun dan meningkat
kembali pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 namun menurun kembali pada tahun 2014 dan meningkat pada tahun 2015. Kelompok buah dan sayur tahun
2006 sampai tahun 2008 meningkat namun tahun 2009 sampai tahun 2011 mengalami penurunan dan tahun 2012 meningkat serta tahun 2013 dan 2014 serta
2015 kembali menurun. Apabila melihat tingkat ketersediaan energi AKE, sejak tahun 2006
sampai dengan tahun 2015 sudah diatas rata – rata standar
. Standar ketersediaan
energi 2.400 kalkaphr, tahun 2006 sudah mencapai 3.826 kalkaphr 174 , 2007 sebesar 3.664 kalkaphr 167 , 2008 sebesar 3.558 kalkaphr 162 ,
2009 sebesar 3.573 kalkaphr 162 , 2010 sebesar 3.736 kalkaphr 170 ,tahun 2011 sebesar 3.689kalkaphr 168, 2012 sebesar 3.867 kalkaphr
161 , tahun 2013 sebesar 3.699 kalkaphr 154 , tahun 2014 sebesar 3.701 kkalkaphr 154,2 dan tahun 2015 sebesar 3.677 kkalkaphr 153,2 .
Apabila melihat kontribusi masing – masing kelompok pangan sejak tahun 2006 –
2013 masih didominasi oleh kelompok padi – padian diikuti oleh kelompok umbi –
umbian. Kontribusi padi – padian tahun 2006 121,1 , tahun 2007 113,1 ,
tahun 2008 84,7 , tahun 2009 91,8 , tahun 2010 97,7 , tahun 2011 96,0 , tahun 2012 91,0 , tahun 2013 87,8 , tahun 2014 81,0 dan tahun
2015 75,6 . Apabila dilihat kontribusi kelompok padi – padian dari tahun 2006
sampai tahun 2015, ada indikasi mengalami penurunan. Dan diharapkan di tahun –
tahun mendatang kontribusi kelompok padi – padian terus menurun mendekati
NBM 2015 Sementara halaman
50
pola pangan harapan 50 dan kontribusi kelompok pangan hewani mengalami peningkatan.
B. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Pangan DIY Tahun 2006 - 2015
Skor PPH berdasarkan ketersediaan pangan tahun 2006 – 2015 dapat
dilihat pada tabel 11. Skor PPH berdasarkan ketersediaan pangan sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 masih dibawah skor ideal 100. Hal ini
mengindikasikan korelasi positif dengan skor PPH tingkat konsumsi penduduk DIY yang masih dibawah ideal.
Skor PPH tahun 2006 sebesar 90,3 dan mengalami peningkatan di tahun 2007 90,5, namun di tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 85,1, namun
skor PPH ini meningkat kembali di tahun 2009 85,5, 2010 85,8, 2011 91,3, 2012 87,6, 2013 94,5, 2014 96,9 dan 2015 96,8. Apabila melihat skor PPH
tingkat ketersediaan masing – masing kelompok bahan pangan, skor yang masih
dibawah standar dan perlu ditingkatkan yaitu kelompok pangan hewani tahun 2006 sampai dengan tahun 2013, untuk tahun 2014 dan 2015 sudah sesuai dengan
standar skor ideal yaitu 24. Skor yang masih harus ditingkatkan yaitu kelompok minyak dan lemak tahun 2006, tahun 2010 dan tahun 2011, kelompok gula
tahun 2006, tahun 2010 dan tahun 2011 serta kelompok sayur dan buah tahun 2006, tahun 2011, tahun 2012, tahun 2014 dan tahun 2015.
Skor PPH kelompok pangan hewani, standar yang ditentukan 24, namun skor tahun 2006 baru mencapai 20,6, tahun 2007 14,5, tahun 2008 9,1, tahun
2009 9,5, tahun 2010 11,4, tahun 2011 17,9, tahun 2012 11,59, tahun 2013 11,3, tahun 2014 dan 2015 24 sudah sesuai dengan standar ideal.
Kelompok minyak dan lemak, skor ideal 5, di tahun 2006 baru mencapai 4,5 dan tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 sudah dapat mencapai ideal namun
kembali dibawah standar ideal di tahun 2010 3,7, tahun 2011 4,6,dan tahun
NBM 2015 Sementara halaman
51
2012 namun untuk tahun 2013 5, 2014 5 dan 2015 5 sudah sesuai standar. Kondisi serupa juga terjadi untuk kelompok gula. Skor ideal gula 2,5, tercapai
tahun 2007 – 2009, tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015, namun
pada tahun 2006 1,6, tahun 2010 2,2 dan tahun 2011 2,4 masih dibawah standar.
Kelompok buah biji berminyak dan kelompok sayur dan buah hanya di tahun 2006 0,4 yang berada di bawah standar, dan sejak tahun 2007 sampai
sekarang sudah sesuai standar 1,0. Skor PPH sayur dan buah tahun 2007 sampai tahun 2010dan tahun 2012,
2013 sebesar 30 sudah sesuai dengan skor ideal yaitu 30, sedangkan yang masih dibawah standar yaitu di tahun 2006 25,7, tahun 2011 27,90, tahun 2014 26,9
dan tahun 2015 26,8.
C. Ketersediaan dan Proporsi Ketersediaan Energi DIY 2006 – 2015
Ketersediaan dan tingkat ketersediaan energi DIY tahun 2006 – 2014 dapat
dilihat pada tabel 12. Apabila melihat proporsi ketersediaan energi, ternyata belum sesuai dari proporsi ideal. Hal ini mengindikasikan adanya korelasi positif dengan
keberagaman konsumsi penduduk DIY. Proporsi ideal masing – masing kelompok
pangan yaitu padi – padian 50 , umbi – umbian 6 , pangan hewani 12,
minyak dan lemak 10, buah biji berminyak 3, kacang – kacangan 5, gula
5, sayur dan buah 6, lain – lain 3. Dominasi tertinggi dicapai kelompok
padi – padian diikuti kelompok umbi – umbian.
Proporsi ketersediaan energi kelompok padi – padian tahun 2006 69,63
, tahun 2007 67,90 , tahun 2008 52,39 , tahun 2009 56,51 , tahun 2010 57,52 , tahun 2011 57,22 , tahun 2012 56,45, tahun 2013 56,99 ,
tahun 2014 52,53 dan tahun 2015 49,32 . Proporsi kelompok umbi – umbian
tahun 2006 7,92 , tahun 2007 6,71 , tahun 2008 14,08 , tahun 2009 11,67