Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Pangan DIY Tahun 2006 - 2015

NBM 2015 Sementara halaman  51 2012 namun untuk tahun 2013 5, 2014 5 dan 2015 5 sudah sesuai standar. Kondisi serupa juga terjadi untuk kelompok gula. Skor ideal gula 2,5, tercapai tahun 2007 – 2009, tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015, namun pada tahun 2006 1,6, tahun 2010 2,2 dan tahun 2011 2,4 masih dibawah standar. Kelompok buah biji berminyak dan kelompok sayur dan buah hanya di tahun 2006 0,4 yang berada di bawah standar, dan sejak tahun 2007 sampai sekarang sudah sesuai standar 1,0. Skor PPH sayur dan buah tahun 2007 sampai tahun 2010dan tahun 2012, 2013 sebesar 30 sudah sesuai dengan skor ideal yaitu 30, sedangkan yang masih dibawah standar yaitu di tahun 2006 25,7, tahun 2011 27,90, tahun 2014 26,9 dan tahun 2015 26,8.

C. Ketersediaan dan Proporsi Ketersediaan Energi DIY 2006 – 2015

Ketersediaan dan tingkat ketersediaan energi DIY tahun 2006 – 2014 dapat dilihat pada tabel 12. Apabila melihat proporsi ketersediaan energi, ternyata belum sesuai dari proporsi ideal. Hal ini mengindikasikan adanya korelasi positif dengan keberagaman konsumsi penduduk DIY. Proporsi ideal masing – masing kelompok pangan yaitu padi – padian 50 , umbi – umbian 6 , pangan hewani 12, minyak dan lemak 10, buah biji berminyak 3, kacang – kacangan 5, gula 5, sayur dan buah 6, lain – lain 3. Dominasi tertinggi dicapai kelompok padi – padian diikuti kelompok umbi – umbian. Proporsi ketersediaan energi kelompok padi – padian tahun 2006 69,63 , tahun 2007 67,90 , tahun 2008 52,39 , tahun 2009 56,51 , tahun 2010 57,52 , tahun 2011 57,22 , tahun 2012 56,45, tahun 2013 56,99 , tahun 2014 52,53 dan tahun 2015 49,32 . Proporsi kelompok umbi – umbian tahun 2006 7,92 , tahun 2007 6,71 , tahun 2008 14,08 , tahun 2009 11,67 NBM 2015 Sementara halaman  52 , tahun 2010 19,70 , tahun 2011 15,67 , tahun 2012 14,31, tahun 2013 9,39 , tahun 2014 9,38 dan tahun 2015 6,65. Proporsi kelompok pangan hewani tahun 2006 5,93 , tahun 2007 4,37 , tahun 2008 2,84 , tahun 2009 2,94 , tahun 2010 3,35 , tahun 2011 5,32 , tahun 2012 3,6 , tahun 2013 6,00, tahun 2014 10,86 dan tahun 2015 11,48. Proporsi kelompok minyak dan lemak tahun 2006 5,15 , tahun 2007 6,60 , tahun 2008 9,42 , tahun 2009 9,54 , tahun 2010 4,34 , tahun 2011 5,48, tahun 2012 8,4 , tahun 2013 8,19 , tahun 2014 9,24 dan tahun 2015 11,77. Proporsi kelompok buah biji berminyak tahun 2006 0,42 , tahun 2007 2,29 , tahun 2008 2,16 , tahun 2009 3,33 , tahun 2010 2,30 , tahun 2011 2,11 , tahun 2012 1,77, tahun 2013 2,09 , tahun 2014 2,48 dan tahun 2015 2,77. Proporsi kelompok kacang - kacangan tahun 2006 6,19 , tahun 2007 4,97 , tahun 2008 7,98 , tahun 2009 6,07 , tahun 2010 5,46 , tahun 2011 7,94 , tahun 2012 7,33 , tahun 2013 8,05 , tahun 2014 7,91 dan tahun 2015 8,78. Proporsi kelompok gula tahun 2006 1,80 , tahun 2007 3,30 , tahun 2008 5,51 , tahun 2009 4,59 , tahun 2010 2,54 , tahun 2011 2,90 , tahun 2012 3,83 , tahun 2013 4,84 , tahun 2014 4,11 dan tahun 2015 5,73 . Proporsi kelompok sayur dan buah tahun 2006 2,95 , tahun 2007 3,85 , tahun 2008 5,62 , tahun 2009 5,35 , tahun 2010 4,79 , tahun 2011 3,36 , tahun 2012 4,26 , tahun 2013 4,44 , tahun 2014 3,49 dan. tahun 2015 3,49Tabel 12. Apabila dibandingkan dengan proporsi ideal untuk komoditi padi – padian tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 melebihi proporsi ideal 50 ; Kelompok umbi – umbian tahun 2006 sampai tahun 2015 melebihi proporsi ideal 6 ; Kelompok pangan hewani dan kelompok minyak dan lemak dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 belum sesuai dan masih dibawah proporsi ideal proporsi ideal pangan hewani 12 , minyak dan lemak 10 ; Kelompok buah biji berminyak