Ketersediaan Per Kapita Pengertian Neraca Bahan Makanan NBM

NBM 2015 Sementara halaman  15 dan ikan tawar, maka mulai tahun 1991 dibagi menjadi 17 jenis ikan. Di DIY tahun 2009 dan tahun 2010 ada 18 jenis ikan, tahun 2011 ada 19 jenis ikan, tahun 2013 terdapat 20 jenis ikan. Pada tahun 2008 konversi tercecer komoditas perikanan sebesar 15 dan saat ini mengalami perubahan menjadi sebesar 3 . Pada tahun 2013 dari BKP Pusat terdapat penambahan 5 jenis komoditas ikan : lele, gurame, kerapu, patin dan nila, untuk DIY ikan kerapu tidak potensial dan terjadi penambahan jenis ikan patin. Demikian juga penyajian pada kelompok sayur- sayuran, mulai tahun 1994 untuk komoditi kacang-kacangan dirinci menjadi dua yaitu kacang merah dan kacang panjang.

B. Syarat-Syarat Penyusunan NBM

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : jenis bahan makanan, data penduduk, besaran dan angka konversi, komposisi gizi bahan makanan, serta cara penulisan dan pembulatan angka.

1. Jenis Bahan Makanan

Jenis bahan makanan yang dimaksud di sini adalah jenis bahan makanan yang lazim atau umum dikonsumsi oleh masyarakat suatu negaradaerah yang data produksinya tersedia secara kontinyu dan resmi

2. Data Penduduk

Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk yang bersumber dari BPS. Data penduduk tersebut termasuk penduduk asing pendatang yang bermukim di wilayah yang bersangkutan minimal selama enam bulan. Data penduduk tahun 2016 menggunakan proyeksi angka hasil Sensus Penduduk tahun 2010. NBM 2015 Sementara halaman  16

3. Besaran dan Angka Konversi

Besaran dan angka konversi yang digunakan adalah besaran dan angka konversi yang ditetapkan oleh Tim NBM Nasional. Untuk penyusunan NBM wilayahdaerah, sepanjang besaran dan angka konversi tersedia di daerah, dapat digunakan angka tersebut dengan menyebut sumbernya. Bila belum tersedia digunakan besaran dan angka konversi nasional. Angka konversi untuk menghitung produksi menyangkut semua tahapan mulai dari tahap memproduksi, proses pengolahan hingga siap untuk dibeli konsumen, misalnya gabah kering panen  gabah kering giling  beras. Angka konversi untuk penggunaan pangan menyangkut tingkat pemanfaatan bahan makanan untuk bahan baku industri, kebutuhan pakan, bibitbenih serta tercecerrusak. Pada tahun 2014 terdapat perubahan angka konversi dari GKG ke beras yang semula 62,74 berubah menjadi 62,85 ; dan perubahan angka konversi untuk penyusunan NBM 2014. Besaran dan angka konversi yang digunakan dalam penyusunan NBM DIY yaitu perhitungan benih untuk padi, palawija adalah hasil kajian dari BPTP, serta angka konversi untuk komoditi peternakan terutama daging sapi untuk konversi karkas ke daging adalah hasil kajian dari Dinas Pertanian dengan UGM pada tahun 2010. Angka konversi harus dilampirkan dalam NBM yang disusun. Konversi untuk komoditas jagung dan ubi kayu untuk pakan ternak yang dipakai di DIY adalah hasil Kajian BKPP DIY tahun 2015 yaitu untuk komoditi jagung sebesar 42,6 dan ubi kayu sebesar 28,3

4. Komposisi Gizi Bahan Makanan

Komposisi gizi adalah besarnya nilai kandungan gizi dari jenis yang paling banyak dikonsumsi, namun apabila beberapa jenis tersebut tidak ada yang dominan, dapat diambil rata – rata dari kandungan gizinya. Komposisi Gizi Bahan Makanan yang digunakan adalah komposisi bahan makanan yang bersumber dari buku Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM, publikasi Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan R.I 1981 yang kemudian