NBM 2015 Sementara halaman
41
disebabkan sebagian besar hanya ditanam di pinggiran tanaman sela antara cabe tumpang sari dengan cabe dan intensifikasi kurang. Produksi komoditas
kacang panjang turun karena serangan OPT ulat kacang, Aphis sp, virus kuning, Liryomyza sp.
7. Kelompok Daging
Ketersediaan energi kelompok daging tahun 2014 sebesar 326 kkalkaphari lebih tinggi dibanding tahun 2013 151 kkalkaphari, hal ini
dikarenakan peningkatan produksi daging unggas yaitu daging ayam ras, buras, serta itik. Produksi daging ayam buras tahun 2013 2.238 ton
meningkat pada tahun 2014 6.160 ton; ayam ras tahun 2013 16.563 ton meningkat pada tahun 2014 40.395 ton; itik tahun 2013 194 ton meningkat
pada tahun 2014 492 ton. Peningkatan produksi dikarenakan adanya peningkatan dalam hal sanitasi kandang serta kesehatan dari ternak itu
sendiri. Sedangkan untuk komoditi daging sapi pada tahun 2014 8.612 ton lebih rendah dibanding tahun 2013 9.020 ton, hal ini dikarenakan terjadi
penurunan jumlah pemotongan yang dilaksanakan dan dipasarkan di DIY. Ketersediaan energi daging sapi tahun 2015 sebesar 325 kalkaphari
sedikit menurun bila dibanding tahun 2014 326 kalkaphari, karena terdapat penurunan produksi beberapa komoditi ternak diantaranya produksi daging
sapi tahun 2015 sebesar 7.766 ton lebih rendah dari tahun 2014 8.612 ton; daging kuda tahun 2015 sebesar 36 ton lebih rendah dari tahun 2014 48 ton;
daging ayam buras tahun 2015 sebesar 6.035 ton lebih rendah dari tahun 2014 6.160 ton; daging ayam ras tahun 2015 sebesar 39.171 ton lebih rendah dari
tahun 2014 40.395 ton. Penyebab penurunan beberapa produksi daging sapi karena pada perayaan Idul Adha tahun 2015 kemarin data penyembelihan
dimasukkan dalam data pemotongan tercatat sehingga dalam data
NBM 2015 Sementara halaman
42
pemotongan tidak tercatat tidak dimasukkan padahal riil penyembelihan dimasukkan dalam pemotongan tercatat sedangkan pada tahun 2014 pada
perayaan Idul Adha penyembelihan dimasukkan dalam pemotongan tercatat dan pemotongan tidak tercatat sehingga ada kemungkinan double data.
Sehingga hal ini akan berpengaruh pada data produksi daging sapi.
8. Kelompok Telur
Ketersediaan energi kelompok telur pada tahun 2014 sebesar 33 kkalkaphari sedikit lebih rendah dibanding tahun 2013, hal ini dikarenakan
penurunan penyediaan dalam negeri pada komoditi ayam ras petelur pada tahun 2014 28.043 ton sedangkan tahun 2013 32.889 ton. Pada tahun 2013
terdapat angka impor telur sebesar 20.405 ton dan ekspor sebesar 107 sedangkan pada tahun 2014 impor sebesar 1.656 ton dan ekspor 107 ton.
Ketersediaan energi untuk komoditi telur pada tahun 2015 sebesar 52 kalkaphari lebih tinggi dari tahun 2014 33 kalkaphari, walaupun terdapat
dua komoditi yang produksinya menurun yaitu telur itik dan telur puyuh, karena factor cuaca yang kurang mendukung yaitu adanya el nino sehingga
rentan terhadap penyakit dan mengakibatkan kualitas telur yang berkurang.
9. Kelompok Susu
Ketersediaan energi kelompok susu pada tahun 2014 sebesar 8 kkalkaphari meningkat dibandingkan tahun 2013 5 kkalkaphari, hal ini
karena terjadi peningkatan produksi susu pada tahun 2014 sebesar 6.019 ton, dibandingkan tahun 2013 sebesar 4.912 ton.
Ketersediaan energi kelompok susu pada tahun 2015 sebesar 8 kkalkaphari sama dengan tahun 2014 8 kkalkaphari. Bila dilihat dari