Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
“Teori ini dikemukakan oleh Paplov, bahwa segala tingkah laku manusia adalah hasil Conditioning, yakni hasil dari latihan atau kebiasaan mereaksi terhadap
syaratperangsang tertentu yang dialaminya di dalam kehidupan. ”
12
Menurut teori ini yang terpenting dalam belajar adalah, manusia harus sering banyak melakukan latihan secara terus menerus. Untuk menjadikan seseorang itu
belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Teori ini lebih mengutamakan belajar itu terjadi secara otomatis.
b.
Teori belajar Thorndike
“Teori yang dikemukakan oleh Thorndike mengenai hubungan antara stimulus dan respon, Thorndike dengan teorinya menyusun hukum-hukum
belajar seperti law of effect hubungan itu diperkuat atau diperlemah tergantung pada kepuasan dan ketidasukaan yang berkenaan dengan
penggunaannya. The law exercise apabila hubungan itu sering dilatih maka ia akan menjadi kuat dan the law of readiness siap untuk berbuat
memberi kepuasan sebaliknya tidak siap akan merasa tidak puas.
”
13
c.
Teori Gestalt
“Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini sering disebut Organism Psychology atau Field Psychology atau Insight Full Learning.
Teori ini berpenderian bahwa keseluruhan itu lebih penting dari bagian-bagianunsur- unsurnya.
”
14
Menurut pandangan teori ini manusia adalah organisme yang aktif berusaha mencapai tujuan, bahwa individu itu bertindak atas berbagai pengaruh baik
dari dalam maupun dari luar diri individu. Oleh karena itu, menurut teori gestalt, belajar bukan hanya sekedar proses antara
stimulus dengan respon yang diperkuat dengan latihan-latihan atau ulangan-ulangan, akan tetapi menurut teori ini belajar itu terjadi jika ada pemahaman.
12
Ngalim Purwanto, psikologi pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000, hlm.91
13
Oemar Hamalik, proses belajar mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001, hlm. 39
14
Oemar Hamalik, proses belajar mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001, hlm. 40
d.
Teori Kontruktivis “Teori ini dikembangkan oleh Piaget, bahwa pada dasarnya setiap individu
anak kecil
sudah memiliki
kemampuan untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dikonstruksikan oleh anak
subjek, maka akan menjadi pengetahuan yang bermakna, sedangkan pengetahuan yang hanya diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak
akan menjadi pengetahuan yang bermakna. pengetahuan tersebut hanya diingat sementara setalah itu dilupakan.
”
15