tetapi memakai media yang berupa peta, atlas dan globe, supaya siswa lebih bisa mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh guru.
d Peneliti memotivasi kepada seluruh siswa untuk mengeluarkan pendapat dan ide.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya siswa belum semuanya bisa mengeluarkan pendapat dan ide. Hanya sebagian siswa saja yang bisa merespon dengan apa
yang telah dijelaskan oleh peneliti. Dan masih ada siswa yang belum bisa memahami betul dengan materi yang dijelaskan oleh guru.
e Di dalam pengelolaan kelas, siswa belum bisa sepenuhnya fokus dan tertib di
dalam proses belajar mengajar. f
Menyajikan disetiap penjelasan dengan menggunakan ilustrasi atau contoh-cotoh yang dapat dipahami oleh siswa karena contoh yang disajikan sesuai dengan
pembahasan dan sesuai dengan apa yang dilakukan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kegiatan menutup pelajaran
Dalam kegiatan penutup peneliti: a
Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkumansimpulan pelajaran. b
Melakukan penilaian berupa pre test dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
c Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
c. Tahap Observasi Siklus 1
Kegiatan tahap observasi ini bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini guru mengenali dan mendokumentasikan seluruh proses dan hasil
perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran.
Setelah menganalisis dan menelaah pada tahap pelaksanaan siklus 1, masih terdapat kekurangan dan kelebihan, seperti: hanya sebagian siswa yang
memperhatikan dan masih ada siswa yang mengobrol, dikarenakan kurang maksimalnya peneliti dalam pelakasanaan proses belajar mengajar, hanya terpaku
pada alat dan media yang digunakan, tanpa melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran berlangsung.
Imbas dari kekurangan di atas, siswa belum seluruhnya bisa mengeluarkan ide dan pendapat pada waktu proses pembelajaran berlangsung, penyebabnya
bermacam-macam, ada yang dikarenakan siswa tidak memperhatikan dan adapula yang masih malu-malu dalam mengeluarkan ide dan pendapat karena takut jika ide
dan pendapatnya itu tidak bisa diterima oleh guru. Adapula siswa yang belum benar- benar sepenuhnya menguasai bahan ajar yang akan dipelajari. Oleh sebab itu, guru
harus lebih maksimal lagi dalam memotivasi siswa. Guru menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan dan kurang maksimalnya dalam menyajikan suatu materi,
dan kurangnya koordinasi antara guru dengan siswa. Selain siswa kurang maksimal dalam pembelajaran, Indikator keberhasilan dalam
penelitian ini juga belum bisa dikatan meningkat, karena dilihat berdasarkan tes akhir posttest siklus I, menunjukkan hasil nilai belajar siswa masih dibawah KKM
65. Di bawah ini adalah hasil belajar siswa siklus I dengan menggunakan pre test dan posttes:
Tabel 4.1 Nilai N-Gain Siklus I
No Nama
Pre Test Post Test
N-Gain Kategori
1 S1
45 65
0,36 Sedang
2 S2
50 70
0,66 Sedang
3 S3
60 70
0,40 Sedang
4 S4
40 60
0,50 Sedang
5 S5
50 65
0,30 Sedang
6 S6
40 60
0,50 Sedang
7 S7
40 50
0,25 Rendah
8 S8
50 65
0,50 Sedang
9 S9
60 80
0,33 Sedang
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test, nilai terbesar adalah 60, dan nilai terkecil adalah 40 dengan jumlah 735, dan rata-rata 49.
Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 80, dan nilai terkecil adalah 50 dengan jumlah 965, dan rata-rata sebesar 64. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat di
lihat dari hasil Post Test diatas nilai KKM yaitu 65 yang diperoleh pada siklus I adalah 64 yang menunjukkan, bahwa pembelajaran dengan model metode
pembelajaran e-learning ini belum bisa dikatakan meningkatkan hasil belajar. Jika diukur dengan N-Gain, kemampuan siswa sebesar 0.29 kategori rendah. Namun
penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II, karena belum mencapai ketuntasan hasil belajar 100 siswa mencapai nilai lebih dari 65 yang diharapkan oleh
peneliti.
d. Tahap refleksi
Tahapan refleksi pada siklus I ini, bahwa kegiatan dengam media e-learning dapat membantu siswa dalam menggabungkan informasi dari apa yang mereka baca,
mereka dengar, dan mereka tulis sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh yang dapat menggabungkan sebuah ingatan yang baik dan akhirnya dapat meningkatkan
10 S10
40 60
0,40 Sedang
11 S11
60 70
0,25 Rendah
12 S12
60 70
0,25 Rendah
13 S13
40 60
0,40 Sedang
14 S14
50 60
0,20 Rendah
15 S15
50 60
0,20 Rendah
Jumlah 735
965 Rata-rata
49 64
0.29 Rendah
Terkecil 40
50 Terbesar
60 80
kemampuan kognitifnya, dan mampu membiasakan siswa untuk belajar dengan
menggunakan media e-learning, ini juga dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
Pada media e-learnig siklus I ini masih terdapat kekurangan, diantaranya : 1
Masih ada siswa yang menulis ketika guru menjelaskan materi, untuk selanjutnya guru harus memperhatikan murid-muridnya.
2 Masih banyak siswa yang tidak mendengarkan dan memperhatikan ketika
penyampaian materi karena siswa masih banyak bercanda serta mengobrol. Untuk selanjutnya guru harus lebih tegas terhadap siswa, memperhatikan dan
mendengarkan ketika penyampaian materi. 3
Alokasi waktu pembelajaran harus dapat dimaksimalkan agar di akhir pembelajaran dapat menyimpulkan materi yang diberikan.
Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan untuk siklus II perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya:
1 Perlu ditingkatkan memotivasi siswa agar berani untuk bertanya ketika proses
pembelajaran berlangsung. 2
Diberikan ketegasan ketika guru sedang menjelaskan materi. 3
Diberikan ketegasan untuk menyalin materi setelah selesai dijelaskan. 4
Alokasi waktu pembelajaran harus dapat dimaksimalkan agar di akhir pembelajaran dapat menyimpulkan materi yang diberikan.
e. Keputusan Siklus I
Peneliti menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, tindakan yang diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Hasil
penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Berdasarkan refleksi, siklus I ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
belum mencapai KKM yang ditentukan sebesar 65. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Nilai rata-rata untuk Pre Test hanya sebesar 49,
namun terjadi peningkatan saat Post Test, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 64.
Perlu dilakukan tindak lanjut untuk memperoleh hasil belajar siswa yang diharapkan. Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan pada siklus II, dengan memperbaiki desain
pembelajaran sebaik mungkin, serta guru peneliti harus lebih berinteraksi dan membimbing siswa lebih baik lagi dalam proses belajar.
2. Tahap pembelajaran siklus II
a Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II peneliti memulainya dengan menyiapkan yang diperlukan pada pembelajaran siklus II, yaitu seperti rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP, lembar observasi, evaluasi dengan menggunakan pretest dan posttest dan pedoman dalam wawancara yang akan dilakukan dengan para siswa.
Berdasarkan temuan yang dihasilkan dari kajian pada siklus I, pada siklus yang ke II ini proses pembelajaran harus bisa lebih diarahkan pada perbaikan yang telah
disusun pada siklus I. perbaiakan-perbaikan yang terdapat pada siklus I diterapkan pada siklus II dengan menambahkan konsep dalam proses pembelajaran, seperti
siswa bisa dibagi kedalam beberapa kelompok.
b Tahap pelaksanaan
Pada tahapan pelaksanaan siklus II hampir sama dengan pelaksanaan pembelajaran siklus I, akan tetapi pada pelaksanaan siklus II guru menambahkan
rancangan dalam pembelajaran, yaitu dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, supaya para siswa bisa lebih bekerjasama dan saling membantu dalam
memahami bahan ajar yang diberikan oleh guru, juga bisa lebih meningkatkan pemahaman tentang mata pelajaran IPS supaya hasil belajar siswa bisa lebih
meningkat. Pada tahapan ini juga guru memberikan penjelasan materi kepada siswa, setelah
itu siswa dituntut untuk bisa mempresentasikan apa yang telah dipelajari bersama kelompoknya, pada saat itulah siswa bisa mengeluarkan pendapatnya masing-masing
tentang materi yang dijelaskan oleh temannya yang sedang mempresentasikannya di depan. Guru selalu memberikan tambahan penjelasan jika ada siswa yang
mengeluarkan pendapat maupun yang bertanya. Supaya siswa bisa lebih memahami tentang apa yang sedang dipelajari.
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari bersma-sama dengan guru yang menggunakan metode e-learning, dan dengan
tambahan pembagian kelompok di siklus II tersebut. Serta menganalisa kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode e-learning..
Selain itu guru pun mengadakan refleksi dan evaluasi terhadap materi yang disampaikan melalui Post Test yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi
Soal Pre Test dan Post Test sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi kebenaran jawabannya saat Post Tes.
c Tahap observasi
Setelah melakukan pengamatan dalam siklus II ini, peneliti menemukan kemajuan dan perkembangan yang bagus, pada siklus II ini terdapat peningkatan
pelaksanaan pembelajaran siswa, yang sebelumnya pada siklus II masih banyak kekurangan, namun setelah dilakukan perbaikan pada siklus II ini, kekurangan itu
bisa diminimalisir bahkan bisa menjadi peningkatan. Hal itu dilihat dari hasil ulangan yang meningkat, dan para siswa pun bisa lebih terbiasa dengan tugas-tugas
dan soal yang diberikan oleh guru.
Dengan adanya data-data yang mengarah pada meningkatnya pelaksanaan pembelajaran siswa dalam proses belajar IPS, oleh sebab itu penelitian pada siklus II
ini dihentikan dan dianggap metode dengan menggunakan media elektronik e- learning ini dapat meningkatkan pelaksanaan pembelajaran siswa dalam proses
belajar IPS. Karena sesuai dengan tabela di bawah ini yang memberikan penjelasan tentang hasil belajar siswa pada tahapan siklus II.
Tabel 4.2 Nilai N-Gain Siklus II
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test, nilai terbesar adalah 70, dan nilai terkecil adalah 50 dengan jumlah 940, dan rata-rata 62.
Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 95, dan nilai terkecil adalah 65 dengan jumlah 1210, dan rata-rata sebesar 80. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat di
lihat dari hasil Post Test diatas nilai KKM yaitu 65 yang diperoleh pada siklus II adalah 80 yang menunjukkan, bahwa pembelajaran dengan metode pembelajaran e-
No Nama
Pre Test Post Test
N-Gain Kategori
1 S1
60 75
0,37 Sedang
2 S2
65 80
0,42 Sedang
3 S3
65 85
0,57 Sedang
4 S4
50 65
0,30 Sedang
5 S5
55 70
0,33 Sedang
6 S6
55 70
0,33 Sedang
7 S7
65 85
0,57 Sedang
8 S8
60 75
0,37 Sedang
9 S9
70 95
0,83 Tinggi
10 S10
65 80
0,42 Sedang
11 S11
70 85
0,50 Sedang
12 S12
70 90
0,66 Sedang
13 S13
65 90
0,71 Tinggi
14 S14
65 85
0,57 Sedang
15 S15
60 80
0,50 Sedang
Jumlah 940
1210 Rata-rata
62 80
0.47 Sedang
Terkecil 50
65 Terbesar
70 95
learning ini meningkat. Jika dihitung menggunakan N-Gain kemampuan siswa sebesar 0,47 dengan kategori sedang. Yang semula nilai rata-rata post test sebesar 64
menjadi 80.
d Tahap Refleksi
Berdasarkan pengamatan selama penelitian siklus II diperoleh keterangan bahwa pembelajaran IPS di kelas VII sudah mulai efektif. Siswa mulai terbiasa
menggunakan media e-learning. Dalam proses pembelajaran, siswa nampak lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga menciptakan keadaan pembelajaran yang
lebih efektif dibandingkan siklus I.
Nilai rata-rata untuk Pre test pada siklus II adalah 62 lebih meningkat dibandingkan Pre Test Siklus I yang hanya sebesar 49. Setelah dilakukan Post test
pada akhir siklus data yang diperoleh adalah nilai rata-rata hasil Post Test siklus II adalah 80 lebih meningkat dibandingkan Siklus I sebesar 64 dengan nilai tertinggi 90
dan nilai terendah 65 tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebesar 65. Seluruh siswa sudah melebihi KKM atau dapat dikatakan keberhasilan
mencapai 100. Jika dihitung menggunakan rumusan N-Gain kemampuan siswa mengalami peningkatan sebesar 0,47 atau masuk ke dalam kategori sedang. Hasil
dari siklus II sudah mencapai 100 berarti tindakan sudah dapat dihentikan dan
tidak perlu melanjutkan pada siklus selanjutnya. e
Keputusan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa juga respons siswa yang positif tentang media pembelajaran yang
digunakan yaitu media e-learning, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman dan kemampuan psikomotorik siswa dalam memahami materi Peta, Atlas, dan Globe
sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Ini terbukti dengan nilai N-Gain pada Pre Test Siklus I sebesar 49 meningkat pada Post Test menjadi 64 dan nilai N-Gain pada
Pre Test Siklus II sebesar 62 meningkat pada Post Test menjadi 80. Dengan nilai terendah pada Siklus I 40 dan tertinggi 80, sedangkan pada siklus II, nilai terendah