Metode Penelitian Penerapan metode e-learning dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas vii pada mata pelajaran IPS terpadu: penelitian tindakan kelas di SMP IT Al-Atiqiyah Cipanengah-Sukabumi.

karena seharusnya pengamtan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti mengadakan pengamatan dengan pengambilan data hasil belajar dan kinerja siswa. Tahap VI: Analisis dan Refleksi Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksanaan sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Data yang diperoleh dari tindakan kelas yang telah dilaksanakan akan dianalisis untuk memastikan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran e-learning yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut adalah bagan prosedur penelitian media e-learning : Bagan 3.2 Prosedur Penelitian E-learning Penelitian pendahuluan Observasi Kegiatan Persiklus Sosialisasi pembelajaran dengan menggunakan media e-learning Siklus I Siklus II Planing Acting Observing Reflecting Planing ng Acting Observing Reflecting g Tahap Perencanaan Merancang pembelajaran dengan media e-learning Tahap Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan pembelajaran IPS sesuai dengan apa yang sudah direncanakan Tahap Observing dan Reflecting Melakukan refleksi yang diperoleh selama siklus I dan II Harapan: Meningkatkan hasil belajar Pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran e-learning yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran IPS. Adapun rancangan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Fokus masalah Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya media pembelajaran e-learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi “Peta, Atlas dan Globe”. 2. Hasil yang diharapkan Pada penelitian ini harapan yang ingin dicapai adalah dengan diterapkannya media pembelajaran e-learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa pada materi Peta, Atlas, dan Globe. 3. Solusi masalah Pembelajaran IPS dengan menggunakan media e-learning. 4. Indikator penelitian Indikator yang dijadikan acuan keberhasilan dari penelitian ini adalah: a. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan mencapai nilai minimum sesuai dengan KKM yaitu 65. b. Terjadi peningkatan aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa. Maksudnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa, siswa yang lebih aktif dalam belajar dari pada guru. Guru hanya bertindak sebgai fasilitator yang membimbing siswa bila terdapat kesulitan.

C. Subjek yang terlibat dalam penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa SMP IT AL-ATIQIYAH Cipanengah, Bojonggenteng, Sukabumi Kelas VII yang berjumlah 15 orang.

D. Peran dan posisi peneliti dalam penelitian

Pada penelitian ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan media e-learning.

E. Teknik pengumpulan data

Data di dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu: 1. Data kualitatif : hasil observasi guru dalam proses belajar mengajar, observasi aktivitas siswa, dan catatan lapangan. 2. Data Kuantitatif : nilai tes siswa pre test dan post test. Penelitian ini menggunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proes penelitian berlangsung diantaranya sebagai berikut: a. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk observasi selama kegiatan pelajaran berlangsung. Lembar observasi digunakan untuk mengevaluasi kegiatan mengajar peneliti selama tindakan kelas dan juga untuk mengetahui proses pelaksanaan belajar siswa dalam belajar IPS. b. Tes pre test dan post test Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan Media e-learning untuk mencapai nilai KKM 65 yang ditentukan sekolah. Tes tertulis berupa pre test dan post test. Pre test yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk menegetahui sampai dimana pengusaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan. Sedangkan post test yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran. “Tujuan post test adalah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian sswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan pembelajaran. ” 47 Soal-soal pre test di buat sama dengan soal-soal post test. 47 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, h.28

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini terdiri dari dua instrument, yaitu instrumen dengan menggunakan tes dan instrumen yang bukan tes non tes. 1. Instrumen Tes Tes tertulis ini berupa test awal Pre Test dan Tes Akhir Post Test. Tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa, karena itu butir-butir soalnya dibuat yang mudah. Sedangkan tes akhir Post test adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting, yang telah diajarkan kepada siswa, dan biasanya naskah post test ini dibuat sama dengan tes awal. Siklus I dan siklus II terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda, 10 soal siklus I dan 10 soal siklus II. Alasan peneliti memilih soal pilihan ganda PG sebagai acuan dalam penilaian tertulis, karena waktu jam pelajaran yang terbatas, sedangkan tes awal pretest dan tes akhir post test harus dilaksanakan pada setiap siklus, selain itu dipilihnya alternatif tes pilihan ganda PG untuk mempermudah siswa dalam menemukan jawaban, karena terdiri dari beberapa alternatif jawaban. Tes tertulis ini berupa tes awal pretest dan tes akhir post test. Tes awal pretets adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberkan kepada peserta didik, karena itu butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah. Sedangkan tes akhir post test adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan kepada para peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal. Tes tersebut dalam bentuk tes obyektif berbentuk pilihan ganda sebanyak 10 soal setiap siklusnya. Jika benar mendapatkan poin 10, dan jika salah mendapatkan poin 0. 2. Instrumen Non test Dalam instrument non test yang digunakan adalah sebagai berikut : a Lembar observasi “Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai bebagai fenomena baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk menc apai tujuan tertentu”. 48 Lembar observasi yang digunakan terdiri dari tes perbuatan berupa penilaian. Observasi dilakukan untuk mengadakan pencatatan mengenai aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas. b Lembar Catatan lapangan Catatan lapangan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, dan aspek lainnya yang pelu dicatat.

G. Uji Coba Instrumen

Sebelum diberikan kepada subjek penelitian, soal terlebih dahulu diujicobakan pada peserta didik kelas VIII. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut memenuhi persyaratan seperti validitas, realiabilitas, tingkat kesukaran maupun daya beda.

1. Uji Validitas

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam Bahasa Indonesia “valid disebut dengan istilah sahih”. “Sebuah item tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. skor pada item menyeba bkan skor total menjadi tinggi atau rendah”. 49 Dengan kata lain, Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kebenaran suatu instrumen. Instrumen disebut valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan. Untuk mengukur keabsahan instrumen digunakan program ANATES. 48 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung : Remaja rosdakarya, 2009, hal. 153 49 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2006 , hal.65

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) GUNA MENINGKATKAN ATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV C SD XAVERIUS METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 5 152

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Studi Kasus Siswa Kelas VII E SMP Negeri 9 Semarang)

0 15 256

PENERAPAN METODE PROYEK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS-1 SMAN 1 Sukaresmi.

0 5 46

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK SILANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP NU Jatibarang) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA-LABA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI MTs AL-MAIJAH CIREBON (Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada kelas VII-E) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 18