Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar juga memberikan pengertian tentang e-learning, Yaitu sebagai berikut: “E-learning merupakan suatu teknologi yang relatif baru di Indonesia. E- learning terdiri dari dua bagian, yaitu “e” yang merupakan singkatan dari electronic dan learning yang berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-learning sering disebut juga dengan online course. ” 5 Istilah E-Learning sebenarnya merupakan frase yang tersusun dari dua kata yaitu kata Electronic disingkat E, dan kata Learning yang dalam bahasa Indonesia berarti pembelajaran. Dengan demikian e-learning memiliki pengertian Pembelajaran dengan memakai atau memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Dengan perkembangan teknologi yang semanggin canggih, memungkinkan orang akan semakin lebih menggunakannya, media elektronik merupakan hal yang sangat lumrah pada sekarang ini. Sama halnya dengan pembelajaran di sekolah, sudah banyak siswa sudah bisa menggunakan media elektronik seperti komputer dan internet. Akan tetapi dalam penggunaannya terkadang ada yang mengarah kenegatif adapula yang positif, itu semua tergantung dalam penggunaannya. Oleh sebab itu untuk lebih bisa dimanafaatkan dengan baik lagi, media elektronik harus bisa diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran e-learning ini selain sangat bermanfaat dalam proses pembelajaraan, juga bisa membuat kita menjadi lebih aktif dan juga dapat membuat kita menjalin hubungan sosial yang lebih mudah dengan sesama teman.

2. Karakteristik E-Learning

“Karakteristik e-learning antar lain: a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana guru dan siswa dan sesama siswa atau guru dengan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relarif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. b. Memanfaatkan keunggulan komputer digital media dan computer networks. 5 Dewi Salma Prawiradilaga, dkk, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2004, hlm 197 c. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri self learning materials disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan sisiwa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya. d. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. ” 6

3. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

Kelebihan E-Learning Dalam bentuk beragam, E-Learning menawarkan sejumlah besar keuntungan yang tidak ternilai untuk pengajar dan pelajar. 1. Pengalaman pribadi dalam belajar: pilihan untuk mandiri dalam belajar menjadikan siswa untuk berusaha melangkah maju, memilih sendiri peralatan yang digunakan untuk penyampaian belajar mengajar, mengumpulkan bahan- bahan sesuai dengan kebutuhan. 2. Mengurangi biaya: lembaga penyelenggara E-Learning dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan sebuah kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajar untuk pergi ke sekolah. 3. Mudah dicapai: pemakai dapat dengan mudah menggunakan aplikasi E-Learning dimanapun juga selama mereka terhubung ke internet. E-Learning dapat dicapai oleh para pemakai dan para pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Kemampuan bertanggung jawab: Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta pelajar, pengembang dan pemilik dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka masing- masing di dalam proses belajar mengajar. Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pemanfaatan e-Learning: Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar. 6 Dewi Salma Prawiradilaga, dkk, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2004, hlm 199

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) GUNA MENINGKATKAN ATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV C SD XAVERIUS METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 5 152

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Studi Kasus Siswa Kelas VII E SMP Negeri 9 Semarang)

0 15 256

PENERAPAN METODE PROYEK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS-1 SMAN 1 Sukaresmi.

0 5 46

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK SILANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP NU Jatibarang) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA-LABA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI MTs AL-MAIJAH CIREBON (Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada kelas VII-E) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 18