Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisniskomersial.
1. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
2. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT Information, Communication and Technology. Tidak semua
tempat tersedia fasilitas internet mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer.
3. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.
4. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
B. Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Banyak sekali yang memberikan pengertian mengenai belajar, sejalan dengan perkembangan cara pandang dan melalui pengalaman para ilmuan. Diantaranya yang
dikemukakan oleh para ahli, yaitu sebagai berikut: “Skinner, yang dikutip Barlow dalam bukunya Educational Psychology: The
Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini
diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya, bahwa belajar adalah: ”a process of progressive behavior adaption”.”
7
“Hintzman dalam bukunya the psychology of learning and memory berpendapat learning is a change in organism due to experience which can
affect the organism’s behavior. Artinya adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme manusia atau hewan yang disebabkan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. ”
8
Menurut Slameto, “belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
7
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001, cet.3, hlm 60
8
Muhibbin Syah, psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995, hlm 89
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.”
9
Berdasarkan definisi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengalaman adalah suatu pembelajaran yang sangat berharga dalam menunjang
perubahan di dalam diri manusia. Perubahan yang terjadi dalam diri manusia disebabkan oleh pengalaman. Jadi pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk
apapun yang manusia lakukan, itu diartikan sebagai belajar. “Belajar bukan suatu
tujuan. Jadi, merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh. ”
10
“Belajar berarti proses perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman. Dapat juga diartikan sebagai proses usaha individu untuk memperoleh
sesuatu yang baru dari keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya. Tingkah laku individu itu dapat diklasifikasikan ke dalam
jenis-jenis berikut:
a. Kognitif, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan pengenalan atau
pemahaman tentang diri dan lingkungannya fisik, sosial, budaya, dan agama. Dengan demikian tingkah laku ini merupakan aspek
kemampuan intelektual individu, seperti mengetahui sesuatu, berpikir, memecahkan masalah, mmengambil keputusan, menilai dan meneliti.
b. Afektif, yaitu tingkah laku yang mengandung penghayatan suatu emosi
atau perasaan tertentu. Contohnya: ikhlas, senang, marah, sedih, menyayangi, mencintai, menerima, menyetujui, dan menolak.
c. Konatif, yaitu tingkah laku yang berkaitan dengan dorongan dari dalam
dirinya untuk mencapai suatu tujuan sesuatu yang diinginkan, seperti: niat, motif, cita-cita, harapan dan kehendak.
d. Motorik, yaitu tingkah laku yang berupa gerak-gerik jasmaniah atau
fisik, seperti: berjalan, berlari, makan, minum, menulis, dan berolahraga.
”
11
2. Teori-Teori Pokok Belajar
Ada beberapa teori belajar dikemukan oleh para ahli, yang dapat membuat kita bisa lebih memahami tentang belajar. Diantara teori itu adalah sebagai berikut:
a.
Teori Conditioning
9
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta, Bina Aksara, 1998, hlm. 02
10
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001, hlm. 29
11
Syamsu Yusuf, Psikologi Belajar Agama perspektif agama islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005, hlm. 9-10