Teori-Teori Pokok Belajar Belajar dan Hasil Belajar

belajar mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil. ” 17 “Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik .” 18 Dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran, sperti mata pelajaran IPS sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Begitu juga hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang tetap sebagai hasil proses pembelajaran. Tidak ada guru seorangpun yang tidak menginginkan keberhasilan, hanya seorang guru yang putus asa memberikan pernyataan seperti itu. Seorang guru mengajar, sudah memiliki motivasi yang tinggi, supaya bisa menjadikan anak didiknya berhasil dalam belajar. Setiap proses belajar yang dilakukan oleh guru dan siswa pasti akan menghasilakn yang namanya keberhasilan belajar.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa, faktor itu bisa dikatakan sebagai penentu seorang dapat belajar dengan baik atau malah sebaliknya, berhasil atau tidaknya belajar tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti faktor internal atau faktor di dalam diri siswa, dan faktor dari luar diri siswa. Sehubungan dengan hal itu, di bawah ini adalah penjelasan yang detail mengenai faktor yang mempengaruhi belajar. Diantaranya: 17 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006,cet.ke3, hlm 105 18 Pengertian Hasil Belajar. Artikel diakses pada tanggal 30 september 2013 dari http:tetap- belajar.blogspot.com201306pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html a Faktor Internal Seperti yang telah diutarakan di atas, bahwa faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri atau Factor internal, apa yang ada dalam diri manusia itu dapat mempegaruhi, berhasil atau tidaknya belajar siswa. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1 Faktor Fisiologis yang bersifat jasmaniah “Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sndinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.” 19 Keadaan jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang, kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan jasmani sangat memengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. “Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengaran dan indera penglihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan , khususnya yang disajikan di kelas.” 20 Panca indra yang setiap orang miliki mempunyai manfaat yang baik dan akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Akan ada perbedaan antara panca indera seorang siswa yang baik, dengan yang kurang baik. Akan terlihat dari hasil belajar itu sendiri, karena dalam proses belajar, merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehingga manusia dapat menangkap dunia luar. 19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995, hlm 131 20 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995, hlm 133 2 Faktor Psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas dalam perolehan pembelajaran siswa. Namun diantara faktor rohani siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah “kematanganpertumbuhan, kecerdasan siswa, motifasi, minat, sikap dan bakat.” 21 a. KematanganPertumbuhan “Kita tidak dapat mengajar ilmu pasti kepada anak kelas tiga sekolah dasar, atau mengajar ilmu filsafat kepada anak-anak yang baru duduk di bangku sekolah menengah pertama. Semua itu disebabkan pertumbuhan mental yang belum matang untuk menerima pelajaran itu. Mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil jika tarap pertumbuhan pribadi telah memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohaninya telah matang untuk itu. ” 22 b. KecerdasanIntelegensi Siswa “Orang yang lebih cerdas pada umumnya akan lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas.” 23 Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemempuan psiko-fisik dalam mereaksikan rangsaganan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ pengendali tertinggi dari hampir seluruh aktivitas manusia. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi iteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor psikologis 21 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000, hlm. 102 22 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000, hlm. 103 23 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997, hlm. 108

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) GUNA MENINGKATKAN ATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV C SD XAVERIUS METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 5 152

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Studi Kasus Siswa Kelas VII E SMP Negeri 9 Semarang)

0 15 256

PENERAPAN METODE PROYEK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS-1 SMAN 1 Sukaresmi.

0 5 46

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK SILANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP NU Jatibarang) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA-LABA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI MTs AL-MAIJAH CIREBON (Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada kelas VII-E) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 18