Latar Belakang Masalah Penerapan metode e-learning dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas vii pada mata pelajaran IPS terpadu: penelitian tindakan kelas di SMP IT Al-Atiqiyah Cipanengah-Sukabumi.

ekonomi yang melilit. SDM yang berkulaitas tercipta melalui mutu pendidikan yang diperoleh di sekolah. Dengan mutu pendidikan yang baik dan benar akan menghasilkan SDM yang berkualitas. Ciri-ciri SDM berkualitas sendiri adalah mandiri, berwatak kerja keras, tekun belajar menghargai waktu, pantang menyerah, serta selalu proaktif dalam mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Diharapkan dengan SDM berkualitas mampu membuat Negara menjadi besar, kuat, dan bermartabat yang pada akhirnya terciptalah kemakmuran, kesejahtraan, dan kemajuan disegala bidang. Pendidikan yang diperoleh melalui sekolah diharapkan mampu meciptakan SDM berkualitas, karena sekolah adalah tempat memanusiakan manusia. Dengan kata lain, sekolah merupakan tempat mentransfer nilai, pengetahuan, dan keterampilan yang tujuannya menghasilkan manusia yang cerdas, berkualitas, terampil, berbudi luhur, serta menjunjung tinggi ajaran agama. Dahulu mungkin kita berfikir bahwa kegiatan belajar mengajar harus dalam ruang kelas. Dengan kondisi dimana guru atau dosen mengajar di depan sambil menulis materi pembelajaran. Dengan menggunakan metode yang konvesional maupun ceramah, sehingga proses belajar mengajar kurang cepar berkembang. Karena memang pada saat itu media dan metode yang ada belum banyak dipakai, salah satunya dengan menggunakan media elektronik, seperti komputer, infokus maupun internet. Karena teknologi pada zaman dulu tidak secanggih dan tidak sepesat pada zaman sekarang. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, kebutuhan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis teknologi informasi menjadi tidak terelakan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan elektronik learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvesional ke dalam bentuk digital, baik secara isi dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia. Munculnya e-learning diharapkan berdampak besar bagi dunia pendidikan. Pihak-pihak yang paling berperan utama dalam dunia pendidikan pun tidak luput dari dampak e-learning tersebut. Para pelajar merasakan belajar yang benar-benar berbeda dibandingkan kelas konvesional. Akses mereka terhadap informasi juga meningkat dengan drastis. Selain itu para pelajar juga dapat memilih sendiri belajar yang dirasa paling cocok dengan kepribadian mereka ketika mengikuti kelas e-learning. Para pendidik juga merasakan dampak dari penggunaan e-learning terhadap metode pengajaran yang disampaikan yang tentunya berbeda dengan metode konvesional. Selain itu juga perlu keahlian menyediakan materi pembelajaran yang menarik untuk digunakan melalui konsep e-learning. Oleh sebab itu sejalan dengan berkembangnya teknologi pada saat sekarang ini, menuntut agar manusia bisa belajar dan senantiasa memanfaatkan teknologi yang ada, salah satu yang harus dimanfaatkan dengan baik adalah di sekolah. Teknologi merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, dan juga bisa menjadi media bagi guru untuk bisa diterapkan di dalam setiap proses belajar mengajar. Contoh dari teknologi yang bisa diterapkan menjadi media pembelajaran di sekolah antara lain adalah komputer, internet, OHF, infokus. Media tersebut bisa dipakai disemua mata pelajaran, salah satunya bisa diterapkan dalam pembelajaran IPS. Di bawah ini akan dipaparkan sekelumit uraian tentang media elektronik sebagai media pembelajaran IPS sebagai satu alternatif dari sekian banyaknya media pembelajaran yang dapat digunakan pada mata pelajaran IPS. Sehingga guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS mempunyai banyak alternatif dalam mengajarkan IPS. Media adalah sarana untuk mendekatkan siswa dengan sumber belajar melalui penggunaan metode yang relevan. Dalam rangka mengembangkan aspek sosial siswa maka media pembelajaran IPS menjadi satu hal yang mutlak digunakan dalam setiap pembelajaran. Terdapat jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS yatiu: 1. Media Gambar, berupa foto obyek, sketsa gambar, peta dan denah yang berhubungan dengan materi pembelajaran IPS. 2. Media Multimedia yang menampilkan suara dan gambar bergerak yang berhubungan dengan pembelajaran IPS. 3. Media Konkrit yaitu suasana lingkungan sosial yang nyata yang berhubungan dengan pembelajaran IPS. Dari beberapa jenis media tersebut media gambar dan multimedia dapat dapat ditayangkan dengan baik melalui kemampuan sarana elektronik untuk mengolah dan menampilkan gambar. Contohnya adalah VCDDVD dan monitor TV, OHP, LCD dan perangkat komputer. “Komputer adalah suatu medium interaktif, dimana siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan. ” 3 Kemampuannya yang baik dalam menampilkan efek visual akan dapat membantu guru dalam mendekatkan siswa kepada materi yang dibelajarkan. Sehingga harapan guru untuk menciptakan suasana belajar yang bermakna akan tercapai. Secara teknis semua jenis pembelajaran dapat diusahakan menggunakan media elektronik sehingga segala suasana dan bentuk obyek apapun dapat dimanipulasi untuk ditampilkan melalui media elektronik tersebut. Apalagi dengan adanya sarana internet yang dapat diakses kapan saja dari atas meja di dalam kamar sehingga akan membuat siswa dapat belajar dari dalam kamar. Mereka dapat belajar apapun dari dalam kamar. Bahkan mereka kelak jika sudah fasih dapat menghasilkan uang dari hanya berhadapan dengan perangkat komputer yang online. Dampak yang kemudian timbul akibat dari keadaan itu adalah siswa yang hanya bergaul dengan temannya hanya dari dalam kamar. Demikian juga dengan menggunaan media elektronik dapat 3 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004, hlm. 236 menyebabkan ketergantungan guru yang begitu besar dengan ketersediaan perangkat tersebut. Sehingga akan mengakibatkan pemborosan sumber dana. Secara efektifitas media elektronik adalah sangat baik digunakan dalam pembelajaran IPS. Akan tetapi secara prinsip media elektronik berpotensi menjauhkan siswa dari aspek hakekat hidupnya sebagai mahluk sosial. Secara nyata mahluk sosial adalah mahluk yang dapat berinteraksi dengan jenisnya secara langsung. Dengan hadirnya media elektronik seolah terjadi pembatasan. Berdasarkan uraian di atas maka dalam pembelajaran IPS hendaknya guru berusaha menyeimbangkan penggunaan media elektronik yang bersifat instan dengan media sosial lainnya yang konkrit. Sehingga siswa dapat mengembangkan aspek dirinya dengan baik yang manfaatnya kelak akan berguna bagi siswa dalam kegiatan bersosialisasi di masyarakat. Sebab dengan bersosialisasi mereka akan tahu apa sesungguhnya makna hidup. Karna hidup bukan hanya dalam rangka memenuhi kebutuhan materi akan tetapi mendapat pengakuan sosial berupa aktualisasi diri sebagai suatu kebutuhan manusia yang paling tinggi seperti yang digambarkan dalam piramid kebutuhan ala Maslow. Dengan adanya media elektronik sungguh sangat membantu guru untuk menerapkan metode dalam pembelajaran. Karena tidak sedikit pula, seorang guru di dalam praktek mengajar, selalu menggunakan satu metode saja, bahkan setiap pertemuan selalu menerapkan metode yang sama, seperti metode ceramah. Oleh sebab itulah siswa seringkali banyak mengeluh, ngantuk, ngobrol, dan bahkan merasa bosan dalam proses pembelajaran. Karena memang guru hanya menggunakan metode yang itu-itu saja. Sungguh sangat menjengkelkan, ketika guru mengajar mata pelajaran tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Perasaan jengkel itu bukan hanya karena banyaknya siswa yang tidak mengumpulkan tugas yang diberikan pada pertemuan minggu sebelumnya, akan tetapi juga karena banyaknya siswa yang tidak memeperhatikan ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Kebanyakan siswa yang tidak memperhatikan dikarenakan mengobrol, melamun, bahkan tidak sedikit siswa yang ngantuk, itu disebabkan siswa belum memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Salah satunya dalam belajar mata pelajaran IPS. Guru selalu memotivasi dan mengingatkan kepada para siswa agar selalu memperhatikan selama pelajaran berlangsung, terutama pada waktu sedang menjelaskan pelajaran. Akan tetapi hanya sebentar saja siswa yang memperhatikan, setelah itu siswa kembali lagi mengobrol dan mengantuk. Melihat permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk menemukan sebuah alternatif pemecahan masalah dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasrakan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “PENERAPAN MEDIA E-LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU”.

B. Identifikasi Masalah

Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasikan masalahnya yaitu: 1. Motivasi siswa dalam belajar IPS rendah 2. Kurangnya penggunaan model, metode, dalam pendekatan pembelajaran IPS terpadu. 3. Pelaksanaan pembelajaran IPS masih menggunakan metode konvesional. 4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Peningkatan Hasil Belajar 2. Perumusan Masalah Apakah dengan melalui penerapan metode e-learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode e-larning dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di SMP IT AL-ATIQIYAH Cipanengah-Sukabumi.

E. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa Dengan metode ini siswa diharapkan bisa menjadi bahan acuan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, juga dapat mempermudah siswa dalam menerima pelajaran. b. Bagi Lembaga Untuk dijadikan bahan pertimbangan dan tambahan informasi dalam menentukan lagkah-langkah penggunaan metode pembelajaran pendidikan IPS Terpadu khususnya dan mata pelajaran yang lain pada umumnya. c. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih metode yang tepat bagi siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. d. Bagi Penulis Akan menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam tentang pembelajaran IPS dengan berbagai variasi sehingga nanti dapat diaplikasikan secara langsung dalam pembelajaran. BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. E-LEARNING

1. Pengertian E-learning

Istilah e-learning muncul seiring dengan dimanfaatkannya alat-alat elektronika dalam kehidupan manusia, terutama teknologi yang berbasiskan komputer sebagai alat pengolah data dan informasi. Dan terlebih lagi dengan dimanfaatkan atau munculnya internet dalam kehidupan manusia. “Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amrin, dan Tatik Elisah memberikan tentang e- learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. ” 4 4 Iif Khoru Ahmadi, Sofan Amri Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Jakarta: PT. Prestasi Pusta Karaya, 2011, hlm. 203 10 Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar juga memberikan pengertian tentang e-learning, Yaitu sebagai berikut: “E-learning merupakan suatu teknologi yang relatif baru di Indonesia. E- learning terdiri dari dua bagian, yaitu “e” yang merupakan singkatan dari electronic dan learning yang berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-learning sering disebut juga dengan online course. ” 5 Istilah E-Learning sebenarnya merupakan frase yang tersusun dari dua kata yaitu kata Electronic disingkat E, dan kata Learning yang dalam bahasa Indonesia berarti pembelajaran. Dengan demikian e-learning memiliki pengertian Pembelajaran dengan memakai atau memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Dengan perkembangan teknologi yang semanggin canggih, memungkinkan orang akan semakin lebih menggunakannya, media elektronik merupakan hal yang sangat lumrah pada sekarang ini. Sama halnya dengan pembelajaran di sekolah, sudah banyak siswa sudah bisa menggunakan media elektronik seperti komputer dan internet. Akan tetapi dalam penggunaannya terkadang ada yang mengarah kenegatif adapula yang positif, itu semua tergantung dalam penggunaannya. Oleh sebab itu untuk lebih bisa dimanafaatkan dengan baik lagi, media elektronik harus bisa diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran e-learning ini selain sangat bermanfaat dalam proses pembelajaraan, juga bisa membuat kita menjadi lebih aktif dan juga dapat membuat kita menjalin hubungan sosial yang lebih mudah dengan sesama teman.

2. Karakteristik E-Learning

“Karakteristik e-learning antar lain: a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana guru dan siswa dan sesama siswa atau guru dengan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relarif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. b. Memanfaatkan keunggulan komputer digital media dan computer networks. 5 Dewi Salma Prawiradilaga, dkk, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2004, hlm 197

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) GUNA MENINGKATKAN ATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV C SD XAVERIUS METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 5 152

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Studi Kasus Siswa Kelas VII E SMP Negeri 9 Semarang)

0 15 256

PENERAPAN METODE PROYEK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS-1 SMAN 1 Sukaresmi.

0 5 46

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK SILANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP NU Jatibarang) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA-LABA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI MTs AL-MAIJAH CIREBON (Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada kelas VII-E) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 18