32
3 Siti Fatimah Azzahra, mahasiswi Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
judul “Pengaruh Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Konsep Laju Reaksi”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa yang diajarkan dengan metode eksperimen diperoleh t
hitung
sebesar 7,89 dan t
tabel
sebesar 2,021. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode eksperimen terhadap hasil belajar
siswa. 4 Mitih Suarsih, mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Un iversitas Pendidikan Indonesia Bandung dengan judul “Penerapan Metode
Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Sifat-
Sifat Benda Di Kelas IV SD”. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam
pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh tes secara kelompok siklus I mencapai nilai rata-rata 78,33; siklus II yaitu 86,67; dan siklus III
yaitu 90. 5 Eva Agustina, mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universi tas Pendidikan Indonesia Bandung dengan judul “Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen
”. Dengan penerapan metode eksperimen dapat diperoleh data menunjukkan adanya hasil belajar siswa. Pada siklus I
nilai rata-rata siswa yaitu 66,9 dan 17 orang telah mencapai KKM, sedangkan pada siklus II nilai rata-ratanya 78,85 dan semua siswa telah mencapai KKM.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
33
C. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa. Dalam proses belajar inilah diharapkan sebuah hasil belajar dapat merubah
perilaku siswa, seperti dalam bentuk keterampilan, konsep, dan bentuk sikap. Dengan mengetahui hasil dari proses belajar tersebut maka manfaat yang
diperoleh adalah mengetahui seberapa besar pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Pembelajaran akan terasa kurang efektif apabila hanya guru saja yang berperan aktif, sedangkan siswa hanya diberikan kesempatan untuk
mendengarkan penjelasan dari guru. Oleh sebab itu guru harus mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif, yakni yang dapat memotivasi
siswa untuk aktif dalam mengembangkan daya pikir dan kreatifitasnya. Tujuannya adalah agar siswa dapat mengembangkan bakatnya seperti berpikir kritis,
menemukan hal-hal baru dan menciptakan sesuatu yang baru. Dengan demikian hasil belajar siswa akan menjadi lebih baik, karena siswa yang melakukan sendiri
proses belajar tersebut, sehingga siswa akan lebih mudah untuk memahami pelajaran IPA. Salah satu metode yang tepat untuk tujuan tersebut adalah metode
eksperimen. Metode eksperimen merupakan metode yang memberikan kondisi belajar
yang tepat yakni dapat membuat siswa aktif untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kreatifitas siswa dalam belajar. Di dalam proses pembelajaran metode
eksperimen ini melibatkan peserta didik untuk melakukan percobaan secara sederhana. Dengan metode ini peserta didik mengalami dan membuktikan sendiri
hasil percobaannya itu, sehingga peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Selain itu dengan menggunakan metode eksperimen siswa
terdorong untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA, sehingga pembelajaran yang diberikan lebih faktual, nyata dan kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan keterlibatan siswa secara langsung dalam mengikuti proses belajar tersebut, membuat ilmu yang didapatnya bertahan lama,
sehingga hasil belajarpun meningkat.
34
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan alur berpikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh metode eksperimen
terhadap hasil belajar IPA siswa pada konsep Benda dan Sifatnya.