Proses Tindakan Siklus I

b. Pelaksanaan Siklus III Pelaksanaan siklus III ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, peneliti menjelaskan lagi tentang prinsip-prinsip narasi. Kemudian menjelaskan tentang penggunaan partikel –kal, lah, dan –pun. Dalam menyampaikan materi, peneliti menggunakan slide proyektor agar siswa lebih memahami materi. Kemudian guru menugaskan siswa untuk membuat satu paragraf narasi sugestif dengan menggunakan partikel –pun, -lah, dan –kah. Pelaksanaan siklus III pertemuan kedua peneliti membagi 9 kelompok diskusi masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa, setiap kelompok mendiskusikan tema apa yang dapat diambil dari 11 buah foto yang telah diberikan dan rangkaian peristiwa kejadian apa yang mereka temukan setelah melihat foto- foto tersebut. Kemudian perwakilan masing-masing kelompok mengemukakan hasil diskusinya dengan menceritakan rangkaian peristiwakejadian di depan kelas. Selanjutnya semua siswa menulis narasi sugestif secara individu. c. Pengamatan Pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan observer guru selama proses pembelajaran berlangsung, pada siklus II ini terlihat peningkatan hasil tes dan perilaku respon siswa dibanding dengan siklus sebelumnya. Perilaku siswa yang diamati antara lain keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan, keaktifan siswa dalam berdiskusi, cara siswa menyampaikan hasil diskusi, cara siswa menyampaikan tanggapan dan mengerjakan tugas. Observer juga melakukan pengamatan terhadap kinerja peneliti selama melakukan tindakan. d. Refleksi Refleksi ini diperoleh dengan memperhatikan hasil tes tulis dan hasil nontes yang meliputi observasi siswa, observasi guru, jurnal siswa, catatan lapangan, dan angket. Pada siklus II ini, evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media foto dalam menulis narasi sugestif pada siswa kelas X MA At-Taqwa 03 Tarumajaya Bekasi serta untuk mengetahui respon siswa setelah, mengikuti kegiatan pembelajaran.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

Penggunaan media foto diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis narasi sugestif, sehingga mereka mencapai indikator pembelajaran, disertai dengan pencapaian KKM yang diharapkan yakni di atas atau sama dengan 70 ≥ 70.

G. Instrumen Pengumpulan Data

1. Angket terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis yang memerlukan jawaban tertulis. 5 Teknik ini dilakukan untuk mencari data yang berkaitan dengan penilaian siswa terhadap penggunaan media gambar foto. 2. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. 6 Wawancara merupakan pertanyaan- 5 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah Class.Room Action Reseach: Pedoman Praktis Bagi Guru Profesionalh. 62 pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. 7 Wawancara berisi beberapa pertanyaan yang diajukan kepadaguru mata pelajaran. Wawancara dengan guru Bahasa Indonesia dilakukan sebelum dan setelah melakukan penelitian tindakan kelas. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum tentang proses pembelajaran keterampilan menulis, perilaku siswa ketika proses pembelajaran menulis, dan metode atau strategi yang biasanya digunakan oleh guru dalam mengajar menulis. Penulis juga melakukan wawancara dengan guru untuk mengetahui tanggapannya terhadap usulan penggunaan media foto setelah penelitian tindakan kelas. 3. Observasipengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana pengamat atau peneliti melihat situasi penelitian. 8 Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. 9 Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item- item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. 10 Dalam 6 Wijaya Kusamah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, h. 77 7 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h.117 8 Wijaya Kusamah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, h. 66 9 Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas Edisi 1 Jakarta: Universitas Terbuka, 2010, h. 2.26 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 229 penelitian ini, peneliti menyediakan lembar observasi digunakan untuk mencatat kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan lembar observasi guru yang digunakan untuk mengetahui kinerja peneliti yang berperan sebagai pengajar. 4. Jurnal siswadiisi pada setiap akhir siklus pembelajaran menulis narasi sugestif. Jurnal siswa berisi respon dan tanggapan siswa mengenai pembelajaran menulis narasi sugestif dengan menggunakan media foto. 5. Catatan lapangan, untuk mencatat proses pembelajaran yang berlangsung di kelas.memuat berbagai kegiatan dan suasana kelas saat dilakukan tindakan. 6. Dokumentasi foto untuk merekam perilaku selama pembelajaran berlangsung. Tingkah laku siswa yang perlu diambil yaitu pada saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran menulis narasi sugestif. Foto ini merupakan bukti otentik mengenai tingkah laku siswa pada saat pembelajaran menulis narasi sugestif. 7. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. 11 Pada dasarnya , tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan peserta tes terhadap materi yang ditanyakan pada tes tersebut. Adapun jenis tes yang digunakan adalah tes hasil belajar formatif 11 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar Bandung: CV. Wacana Prima, 2009 h. 11

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Media Animasi Slideshow (Primary Gambar Bergerak) pada Siswa Kelas X Animasi SMK Muhamadiyah I Semarang.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN FILM ANIMASI.

1 1 5

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DI SEKOLAH DASAR

0 0 9