Siklus II Tahap-tahap Penelitian
penelitian ini, peneliti menyediakan lembar observasi digunakan untuk mencatat kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan lembar observasi
guru yang digunakan untuk mengetahui kinerja peneliti yang berperan sebagai pengajar.
4. Jurnal siswadiisi pada setiap akhir siklus pembelajaran menulis narasi sugestif.
Jurnal siswa berisi respon dan tanggapan siswa mengenai pembelajaran menulis narasi sugestif dengan menggunakan media foto.
5. Catatan lapangan, untuk mencatat proses pembelajaran yang berlangsung di
kelas.memuat berbagai kegiatan dan suasana kelas saat dilakukan tindakan. 6.
Dokumentasi foto untuk merekam perilaku selama pembelajaran berlangsung. Tingkah laku siswa yang perlu diambil yaitu pada saat siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran menulis narasi sugestif. Foto ini merupakan bukti otentik mengenai tingkah laku siswa pada saat pembelajaran menulis narasi sugestif.
7. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dengan tujuan
mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.
11
Pada dasarnya , tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan peserta tes terhadap materi yang ditanyakan pada tes tersebut.
Adapun jenis tes yang digunakan adalah tes hasil belajar formatif
11
Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar Bandung: CV. Wacana Prima, 2009 h. 11
Tabel 3.1 Skor Penilaian Narasi Sugestif
No. Aspek
Skor Maksimal
1. Kesesuaian isi dengan tema
10 2.
Tokoh dan penokohan 10
3. Latar
10 4.
Alur 10
5. Sudut pandang
10 6.
Koherensi dan kohesi 20
7. Diksi dan gaya bahasa
10 8.
Ejaan dan tanda baca 10
9. Amanat
10
Jumlah 100
Tabel 3.2 Aspek Penilaian Menulis Narasi Sugestif
No. Aspek
Skor Kriteria
1. Kesesuaian isi dengan
tema 9-10
Pengembangan ide bagus, relevan dengan
tema, terdapat
banyak informasi.
6-8 Pengembangan ide cukup bagus,
relevan dengan
tema, sedikit
informasi. 3-5
Pengembangan ide kurang bagus, relevan
dengan tema,
tidak mengandung informasi.
0-2 Pengembangan ide tidak bagus, tidak
relevan dengan
tema, tidak
mengandung informasi. 2.
Tokoh dan penokohan 9-10
Pendeskripsian tokoh dan penokohan sangat kuat, terdapat tokoh utama, dan
tokoh tambahan.
6-8 Pendeskripsian tokoh dan penokohan
cukup kuat, terdapat tokoh utama, dan tokoh tambahan.
3-5 Pendeskripsian tokoh dan penokohan
tidak kuat, terdapat tokoh utama, dan terdapat tokoh tambahan.
0-2 Pendeskripsian tokoh dan penokohan
tidak kuat, tidak terdapat tokoh utama, dan tidak terdapat tokoh
tambahan.
3. Latar
9-10 Latar digambarkan dengan sangat
rinci jelas 6-8
Latar digambarkan dengan cukup jelas rinci.
3-5 Latar digambarkan secara kurang
jelas. 0-2
Latar digambarkan secara tidak jelas. 4.
Alur 9-10
Alur disusun secara urut kronologis, menarik
untuk dibaca,
konflik bervariasi, dan ceritanya sudah selesai
ada penyelesaian. 6-8
Alur disusun
secara kronologis,
menarik untuk
dibaca, konflik
bervariasi, dan ceritanya mengambang kurang jelas penyelesaiannya.
3-5 Alur disusun secara cukup kronologis,
menarik untuk dibaca, konflik ysng digunakan
tidak bervariasi,
dan ceritanya mengambang kurang jelas
penyelesaiannya. 0-2
Alur disusun secara cukup kronologis, peristiwa tidak di ceritakan secara
jelas, konflik sangat datar karena langsung ada penyelesaian.
5. Sudut pandang
9-10 Pengarang
menempatkan dirinya
dengan tepat dalam cerita dan sudut pandang yang digunakan konsisten
dari awal sampai akhir
6-8 Pengarang
menempatkan dirinya
cukup tepat dalam cerita. 3-5
Sudut pandang yang digunakan kurang tepat.
0-2 Sudut pandang yang digunakan tidak
tepat. 6.
Koherensi dan kohesi 16-20
Setiap paragraf menunjukkan kesatuan gagasan dan antarkalimat dihubungkan
dengan kata sambung yang sesuai.
9-15 Setiap paragraf menunjukkan kesatuan
gagasan dan antarkalimat dihubungkan dengan kata sambung yang kurang
sesuai.
4-8 Setiap paragraf menunjukkan kesatuan
gagasan dan antarkalimat dihubungkan dengan kata sambung yang tidak
sesuai
0-3 Setiap paragraf tidak menunjukkan
kesatuan gagasan dan antarkalimat tidak
dihubungkan dengan
kata sambung yang sesuai.
7. Diksi dan gaya bahasa
9-10 Penggunaan diksi dan gaya bahasa
yang sangat bervariasi. 6-8
Penggunaan diksi dan gaya bahasa yang kurang bervariasi.
3-5 Penggunaan diksi dan gaya bahasa
yang tidak bervariasi. 0-2
Menggunakan diksi
yang tidak
bervariasi dan tidak menggunakan gaya bahasa.
8. Ejaan dan tanda baca
9-10 Tidak terdapat kesalahan penggunaan
ejaan dan tanda baca. 6-8
Terdapat beberapa tidak lebih dari 3 penggunaan ejaan dan tanda baca.
3-5 Terdapat banyak lebih dari 3
penggunaan ejaan dan tanda baca. 0-2
Terdapat banyak lebih dari 3, penggunaan ejaan dan tanda baca.
9. Amanat
9-10 Amanat sangat relevan dengan narasi
sugestif yang ditulis. 6-8
Amanat cukup relevan dengan narasi sugestif yang ditulis.
3-5 Amanat kurang relevan dengan narasi
sugestif yang ditulis. 0-2
Amanat tidak relevan dengan narasi sugestif yang ditulis.
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Kemampuan Menulis Narasi Sugestif
No. Nilai
Kategori
1. 81- 100
Sangat baik 2.
70- 80 Baik
3. 60- 69
Cukup 4.
50- 59 Kurang
5. 0- 49
Sangat kurang
Berdasarkan pedoman penilaian kemampuan menulis narasi sugestif tersebut, dapat diketahui kemampuan siswa dalam menulis narasi sugestif berhasil dengan
baik, berhasil baik, berhasil cukup, kurang berhasil, dan tidak berhasil. Siswa yang berhasil sangat baik adalah siswa yang memperoleh nilai 81-100, siswa yang berhasil
dengan baik adalah siswa yang memperoleh nilai 70-80, siswa yang berhasil dengan kategori cukup baik yaitu siswa yang memperoleh nilai 60-69, siswa yang
memperoleh nilai 50-59 masuk kategori kurang baik, dan siswa yang tidak berhasil yaitu siswa yang memperoleh nilai 0-49.