Pemeriksaan Keabsahan Data Interpretasi Hasil Analisis

= 2375 38 = 62,5 Berdasarkan perhitungan hasil belajar siswa pada penelitian siklus I, rata- rata hasil belajar siswa adal 62,5. Hal ini menunjukkan bahwa dalam materi menulis narasi sugestif, terdapat peningkatan dari penelitian pendahuluan. Akan tetapi, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 70. Oleh karena itu harus dilanjutkan dengan penelitian siklus II. c. Hasil Penelitian Siklus II 1. Menentukan rentang R = data terbesar – data terkecil = 88 – 62 = 6 2. Menentukan jumlah kelas K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 38 = 1 + 3,3 1,57 = 1 + 5,181 = 6 3. Menentukan panjang kelas P = R K = 26 6 = 4,3 = 5 4. Tabel distribusi frekuensi Tabel 4.9 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Siklus II No. Nilai f i x i f i .x i 1 62 – 66 9 23,68 64 576 2 67 – 71 9 23,68 69 621 3 72 – 76 11 28,9 74 814 4 77 – 81 6 15,78 79 474 5 82 – 86 1 2,63 84 84 6 87 – 91 2 5,26 89 178 JUMLAH 38 100 - 2747 5. Menetukan mean rata-rata data kelompok x = ∑f i x i f i = 2747 38 = 72,28 Berdasarkan perhitungan hasil belajar siswa pada penelitian siklus II, rata- rata hasil belajar siswa adal 72,28. Hal ini menunjukkan bahwa dalam materi menulis narasi sugestif, terdapat peningkatan dari penelitian siklus I. Akan tetapi, masih terdapat siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 70. Oleh karena itu harus dilanjutkan dengan penelitian siklus III. d. Hasil Penelitian Siklus III 1. Menentukan rentang R = data terbesar – data terkecil = 92 – 72 = 20 2. Menentukan jumlah kelas K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 38 = 1 + 3,3 1,57 = 1 + 5,181 = 6 3. Menentukan panjang kelas P = R K = 20 6 = 3,3 = 4 4. Tabel distribusi frekuensi Tabel 4.10 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Siklus III No. Nilai f i x i f i .x i 1 72 – 75 8 21 73,5 588 2 76 – 79 11 28,9 77,5 852,5 3 80 – 83 14 36,8 81,5 1141 4 84 – 87 2 5,26 85,5 171 5 88 – 91 2 5,26 85,5 179 6 92 – 95 1 2,63 93,5 93,5 JUMLAH 38 100 - 3025 5. Menetukan mean rata-rata data kelompok x = ∑f i x i f i = 3025 38 = 79,60 Berdasarkan tabel diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh siswa memperoleh nilai ≤ 70, oleh karena itu maka penelitian menunjukkan peningkatan sehingga penelitian dhentikan pada siklus III.

2. Lembar Observasi Guru

Tabel 4.11 Lembar Observasi Guru No. Aspek yang diamati Kriteria Siklus I Siklus II Siklus III 1. Siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran menulis narasi sugestif. Kurang Cukup Baik 2. Siswa memberikan perhatian terhadap penjelasan guru. Cukup Baik Baik 3. Siswa mengajukan pertanyaan. Kurang Cukup Cukup 4. Siswa mengemukakan pendapat. Kurang Cukup Baik 5. Siswa menjawab pertanyaan guru. Cukup Cukup Baik 6. Siswa tampak antusias selama mengikuti pembelajaran. Kurang Cukup Baik 7. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir. Kurang Cukup Baik Berdasarkan tabel di atas, tingkat keaktifan siswa siklus I masuk kategori kurang karena mereka masih malu dalam untuk bertanya padahal mereka belum memahami tentang narasi sugestif. Pada siklus II, keaktifan siswa masuk dalam kategori cukup karena mereka mulai berani untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya, sedangkan pada pada siklus III, keaktifan siswa masuk dalam kategori baik.

3. Lembar Observasi Siswa

Tabel 4.12 Lembar Observasi Siswa No. Aspek yang diamati Kurang Cukup Baik Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III 1. Guru membuka dan menutup pelajaran dengan baik. - 7 31 - 7 31 1 7 31 2. Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan yang sebelumnya. - 14 24 - 14 24 2 8 28 Berdasarkan tabel di atas, pada tindakan pembelajaran siklus I rata-rata skor penilaian siswa terhadap kinerja guru masih dalam kategori berprestasi sedang, akan tetapi pada pembelajaran siklus II dan siklus III rata-rata skor penilaian siswa terhadap kinerja guru meningkat menjadi kategori berprestasi tinggi.

4. Angket

Angket respon siswa terhadap penggunaan media foto dalam pembelajaran menulis narasi sugestif diberikan setelah akhir siklus III. Angket tersebut berisi dua puluh pertanyaan dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Perolehan angket respon siswa telah disajikan pada tabel 4.4.

5. Jurnal Siswa

Tanggapan atau kesan siswa terhadap ppembelajaran dalam setiap tindakan sangat penting untuk dijadikan sebuah pertimbangan untuk penyusunan 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 1 11 26 - 6 32 4 9 25 4. Guru memberi motivasi yang positif terhadap siswa selama KBM berlangsung. 1 13 24 9 17 12 3 5 30 5. Guru memberi tugas kepada siswa dengan baik. 2 8 28 4 6 28 1 8 29 6. Guru bertanggungjawab terhadap proses KBM. 1 16 21 2 22 16 6 9 23 7. Guru memberi pertanyaan atau menanggapi menjawab pertanyaan siswa. 7 15 16 8 9 21 6 10 22 8. Guru memberi kesimpulan pelajaran saat itu. 5 19 14 - 15 23 1 6 31 rencana pembelajaran siklus selanjutnya. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media foto dalam pembelajaran menulis narasi sugestif yaitu positif, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa.

D. Interpretasi Hasil Analisis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menyenangi penggunaan foto dalam materi menulis narasi sugestif. Antusiasme dan motivasi siswa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi sugestif. Pada siklus I hasil rata-rata dari pretest dan posts mengalami peningkatan dari 49,6 menjadi 62,5, begitupun pada siklus II, rata-rata hasil siklus II lebih besar daripada rata-rata hasil siklus I yaitu dari 62,5 menjadi 72,28, peningkatan juga terjadi pada siklus III, hasil rata-rata siklus III lebih besar daripada siklus II yaitu dari 72,28 menjadi 28. Peningkatan hasil belajar siswa ini juga didukung dengan respon positif siswa terhadap penggunaan foto dalam pembelajaran menulis narasi sugestif. Respon siswa dapat dilihat dari angket, lembar observasi guru, dan jurnal siswa yang menunjukkan siswa merespon baik terhadap penggunaan foto dalam pembelajaran menulis narasi. Hasil angket menunjukkan 79 siswa menyatakan sangat setuju terhadap penggunaan media foto dalam pembelajaran menulis narasi sugestif karena membuat mereka lebih bersemangat dalam belajar. Hasil lembar observasi yang diisi oleh guru tentang keaktifan siswa menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih aktif dengan menggunakan media foto dan dengan teknik pembelajaran diskusi kelompok. Kinerja guru yang bagus juga menunjang keberhasilan proses belajar. Oleh karena itu, peneliti menyediakan lembar observasi siswa yang di dalamnya memuat pertanyaan tentang kinerja guru selam proses belajar mengajar. Hasilnya menunjukkan bahwa guru memiliki kenarja bagus dan masuk dalam kategori berprestasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media foto dalam pembelajaran menulis narasi sugestif dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X MA At-Taqwa 03 Tarumajaya Bekasi dalam pembelajaran menulis narasi sugestif.

E. Pembahasan Temuan Penelitian

Pembahasan temuan hasil penelitian ini mengacu pada perumusan masalah yang telah p eneliti buat, yaitu “Bagaimana peningkatan keterampilan menulis narasi sugestif dengan menggunakan media foto pada siswa kelas X MA At-Taqwa 03 Tarumajaya Bekasi? ” Penggunaan media foto pada pembelajaran menulis narasi sugestif dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis narasi sugetif. Kegiatan berupa penjelasan materi kepada siswa membuat siswa semakin memperhatikan penjelasan guru. Siswa akan berusaha memahami materi yang sedang dijelaskan guru dengan sungguh-sungguh agar dapat mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu, guru juga menggunakan media foto untuk merangsang daya imajinasi dan kreativitas siswa sehingga menghasilkan narasi sugsetif yang baik dan menarik untuk dibaca. Sesuai dengan tes yang dilakukan selama tiga kali siklus pembelajaran, keterampilan siswa dalam menulis narasi semakin meningkat. Grafik 4.1 Hasil Belajar Siswa 10 20 30 40 50 60 70 80 Pra Tindakan Siklus I Siklus II Siklus III HASIL BELAJAR SISWA 118

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas X di MA At-Taqwa 03 Tarumajaya Bekasi tahun akademik 20112012, dapat disimpulkan bahwa media foto efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis narasi sugestif. Setelah menggunakan foto dalam pembelajaran menulis narasi sugestif, terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari pretes penelitian pendahuluan ke posttest siklus ketiga yaitu sekitar 60,48.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, penulis memberikan saran kepada para guru Bahasa Indonesia diharapkan lebih kreatif dan lebih inovatif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga kegiatan pembelajaran tidak monoton dan membuat siswa merasa jenuh dan bosan. Foto dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia, karena foto ini dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Dalam hal ini, siswa didorong dan dituntut untuk menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan ide. 119 DAFTAR PUSTAKA Afriani, Meliana. “Pemanfaatan Media Lagu Dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas I SMPN 22 Bandung Tahun Ajaran 20052006 ” Skripsi S 1 Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, 2006 Arikunto, Suharsimi dkk. Penelilitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2006 A S, Hornby. Oxford Advanced Learner’s Dictionary: International Student’s Edition. Sixth Edition New York: Oxford University Press, 2000 Asyhar, Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Press Persada, 2011 BSNP. Standar Isi Untuk Satuan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA. Jakarta: BSNP, 2006 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswad Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2010 Firmansyah, Iman. “Penggunaan Media Gambar Berwarna Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2006 2007 ” Skripsi S 1 Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, 2007 Handayani, Iis. “Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Sugestif Dengan Strategi Field-Trip Karyawisata Berdasarkan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas Vii Smp Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 20062007 ” Skripsi S 1 Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, 2007 Hernowo, ed. Quantum Writing: Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis. Bandung: Mizan, 2003 Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia, 2000 Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks, 2009 Les tari, Linda. “Penggunaan Model Meaningful Instructional Design untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif Siswa Kelas X MAN I Bandung Tahun Ajaran 2009 2010” Skripsi S 1 Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010 Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan. Jakarta: Gaung Persada Press, 2008 Muslich, Masnur. Melaksanakan PTK itu Mudah Class Room Action Reseach: Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Nunan, David., Language Teaching Methodology, New York: Phoenix ELT, 1995. Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007 Pharr, Donald dan Santi Buscemi. Writing Today: Contexts and Options for the Real World. New York: McGraw Hill Company. 2004 Ploeger, Katherine. Simplified Paragraph Skill. Lincolnwood Chicago: NTC Publishing Group. 1995 Rasyid, Harun dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima. 2009 Rizki, M. “Bahasa Indonesia: Jenis-jenis Paragraf” diakses pada 28 Oktober 2011 Dari http:rangkuman-pelajaran.blogspot.com200912bahasa-indonesia- jenis-jenis paragraf.html Semi, Atar. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya, 1990 Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009 Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran: Penggunaan dan Pembuatannya. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2005 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R D. Bandung: Alfabeta, 2006 Tarigan, Henry Guntur. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1983 Yunus, M. dkk. Menulis 1. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 Wardhani, Igak dan Kuswaya Wihardit. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.2010 Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006 Zainal Aqib dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya, 2008 UPI. “Foto Sebagai Media Pembelajaran” diakses pada 9 Juni 2011 dari http:kurtek.upi.edumedia Lampiran 1 Wawancara Guru Pra-penelitian HariTanggal : Senin, 18 Juli 2011 Tujuan : untuk mengetahui proses belajar mengajar yang biasa dilakukan guru Bahasa Indonesia 1. Bagaimana proses belajar mengajar bahasa Indonesia di kelas X? Pembelajaran Bahasa Indonesia kurang efektif di semua kelas, tapi ada masalah yang dihadapi yaitu di kelas X. Kelas ini terlalu ramai. Siswa tidak konsentrasi dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Akibatnya, siswa mendapat nilai yang rendah pada pelajaran Bahasa Indonesia. 2. Bagaimana perhatian siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia? Seperti yang saya katakan sebelumnya, ketertarikan siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia rendah, kecuali untuk siswa pintar dalam kelas X. 3. Apa metode yang digunakan guru dalam belajar bahasa Indonesia? Saya menggunakan metode pemberian tugas resitasi agar anak lebih berinisiatif dan menggunakan waktu luang untuk memupuk bakat. 4. Apakah metode ini efektif? Ya untuk sementara mereka metode ini efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 5. Bagaimana nilai bahasa Indonesia siswa dalam kelas X? Nilai siswa kelas X masih di bawah KKM yaitu 70. 6. Apa dalam proses pembelajaran guru menggunakan media? Saya tidak pernah menggunakan media pembelajaran ketika mengajar.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Media Animasi Slideshow (Primary Gambar Bergerak) pada Siswa Kelas X Animasi SMK Muhamadiyah I Semarang.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN FILM ANIMASI.

1 1 5

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DI SEKOLAH DASAR

0 0 9