Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan Penelitian

10 Memberikan tes dengan memerintahkan siswa menulis narasi sugestif dengan pola pengembangan urutan waktu dan tempat dengan menggunakan media foto. c. Pengamatan observasi Selama pembelajaran berlangsung, peneliti dan guru melakukan pengamatan terhadap semua aktivitas di kelas dengan menggunakan lembar observasi. Objek yang diamati ialah peristiwa-peristiwa yang menjadi indikator keberhasilan atau ketidakberhasilan pemecahan masalah. Pada tahap ini, peneliti dan guru melakukan pengamatan apakah tindakan yang diberikan telah mampu memecahkan masalah atau belum. Observer juga melakukan observasi terhadap kinerja guru selama proses belajar berlangsung. Observasi yang dilakukan memberikan pengaruh pada penyusunan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. d. Refleksi Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dengan cara menganalisis hasil pengamatan yang telah dilakukan, apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan selanjutnya. 1 Melakukan evaluasi tindakan dengan menganalisis seluruh data pada siklus I melalui instrumen tes soal mengarang dan laporan observasi tindakan. 2 Merefleksikan kekurangan pada siklus I dengan menentukan kendala-kendala berdasarkan temuan di kelas dan merencanakan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis.

3. Siklus II

a. Perencanaan Siklus II Tindakan II ini dilaksanakan setelah pembelajaran pada tindakan siklus I dianalisis dan direfleksi. Tindakan II ini untuk melanjutkan tindakan I yang kurang berhasil sehingga peneliti melakukan langkah selanjutnya. Perencanaan pelaksanaan siklus II terdiri dari dua pertemuan. Pada siklus II terdiri dari dua pertemuan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan pertemuan pertama ini adalah pembuatan RPP dan menunjukkan lemahnya unsur-unsur narasi terutama pada alur karena banyak siswa yang menyuguhkan alur tanpa adanya konflik dan penggunaan ejaan dan tanda baca. Sedangkan perencanaan pada pertemuan kedua yaitu menyiapkan dan membuat catatan lapangan, lembar soal dan mempersiapkan foto-foto tentang petualangan mendaki gunung. Untuk menunjang pembelajaran, peneliti juga menyiapkan lembar observasi guru dan siswa, dan jurnal siswa. b. Pelaksanaan Siklus II Tindakan yang dilakukan peneliti dalam meneliti proses pembelajaran menulis narasi sugetif dengan media foto pada siklus II ini sesuai dengan perencanaan yang disusun. Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini berbeda dengan tindakan pada siklus I walaupun ada tindakan dalam siklus I yang tetap dilakukan pada siklus II. Pelaksanaannya dilakukan dengan dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, peneliti memotivasi para siswa, memberikan penjelasan kembali tentang narasi sugestif, dan kesalahan-kesalahan penggunaan EYD lebih ditekankan pada penggunaan kata depan, di, ke dari, dan penggunaan huruf kapital. Selanjutnya siswa diberikan tugas membuat kalimat yang menggunakan kata depan. Selanjutnya pada pertemuan kedua, Proses pembelajaran dimulai dengan mereview materi tentang narasi sugestif, kemudian peneliti memberikan 9 buah foto tentang petualangan mendaki gunung yang ditempel pada selembar kertas dan selembar kertas kosong yang digunakan untuk menulis narasi kepada semua siswa. Sebelum mereka menulis narasi sugestif, peneliti dan siswa mendiskusikan tema apa yang akan ditulis dan rangkaian peristiwakejadian apa yang mereka temukan setelah melihat foto-foto tersebut. Setelah itu penulis menunjuk beberapa siswa untuk mengemukakan apa yang ingin mereka tulis dan menceritakan rangkaian peristiwakejadian setelah melihat foto-foto tersebut di depan kelas. Selanjutnya seluruh siswa diminta untuk menulis narasi sugestif pada selembar kertas yang telah diberikan. c. Pengamatan Pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, pada siklus II ini terlihat peningkatan hasil tes dan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Media Animasi Slideshow (Primary Gambar Bergerak) pada Siswa Kelas X Animasi SMK Muhamadiyah I Semarang.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN FILM ANIMASI.

1 1 5

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DI SEKOLAH DASAR

0 0 9