Tindakan Pembelajaran Siklus II
yg sangat indah semaanya kami menkmatinya dan disanalah kami beristirahat Sebentar untuk turun kebawah, kami disana berfoto2 bersama dan lain2.
ANALISIS Kesesuaian isi dengan tema
Pengembangan ide cukup bagus, relevan dengan tema, sedikit informasi.
Tokoh dan penokohan
Pendeskripsian tokoh dan penokohan cukup kuat, terdapat tokoh utama yaitu saya dan tokoh tambahan yaitu teman-teman. sifat semua tokoh sama yaitu mempunyai
sifat pemberani dan senang berpetualang.
Latar
Latar digambarkan dengan cukup jelasrinci. Latar tempat yaitu Gunung Cibodas, latar waktu yaitu pada suatu hari, dan latar suasanakondisi yaitu pemandangannya
sangat indah namun sepi.
Alur
Alur disusun secara kronologis, menarik untuk dibaca, konflik bervariasi meskipun hanya berisi masalah-masalah yang sangat sederhana.
Sudut pandang
Pengarang menempatkan dirinya cukup tepat dalam cerita. Pengarang menggunungakan sudut pandang aku tokoh utama.
Koherensi dan kohesi
Setiap paragraf menunjukkan kesatuan gagasan dan antarkalimat dihubungkan dengan kata sambung yang kurang sesuai.
Diksi dan gaya bahasa
Penggunaan diksi dan gaya bahasa yang kurang bervariasi.
Ejaan dan tanda baca
Terdapat banyak lebih dari 3 penggunaan ejaan dan tanda baca misalnya, menggunakan bahasa Alay
seperti Cibodazz…” Kata depan: disanalah seharusnya di sanalah dan sering tidak menggunakan tanda titik pada beberapa
kalimat
Amanat
Amanat cukup relevan dengan narasi sugestif yang ditulis yaitu jika mau berusaha maka akan mendapatkan apa yang kita inginkan.
Nama: Nurlaili Hasanah
PETUALANGAN Mendaki Gunung Salak
Pagi pun telah tiba dan Mentari pun telah Menampakkan cahayanya. Aku dan 7 orang temanku pun bergegas untuk Memulai petualangan kami untuk
mendaki gunung salak di kota Bogor. Setelah Perjalanan yang cukup Melelahkan
kami pun sampai dikota Bogor, kami pun beristirahat sebentar untuk Melepaskan rasa lelah.
Setelah beristirahat sebentar, tepat pukul 11.00 wib kami pun bergegas Menuju gunung salak dengan Meminta beberapa pemandu professional yang ada
di kota Bogor.
Sepanjang perjalanan menuju gunung salak, kami Melihat pemandangan yang tidak dapat kami lihat di tempat tinggal kami yaitu Jakarta. Udara yang sejuk
dan panorama alam yang sangat indah.
Setelah berjalan kaki selama 2 jam kami pun sampai di kaki gunung salak. Setelah mendengarkan aba-aba yang disampaikan oleh Pembina, kami Pun Mulai
Mendaki. Dengan Membawa Peralatan sangat berat tentu tak Mudah bagi aku dan teman-temanku Mendaki gunung. Dengan semangat dan keinginan yang kuat
kami pun tidak Memperdulikan rasa lelah yang kami rasakan. Tak terasa hari pun Mulai sore, sedangkan kami masih setengah perjalanan lagi. Pemandu pun
menyuruh kami untuk membuat tenda dan api unggun untuk tempat kami beristirahat malam ini. Dan besok baru kita akan melanjutkan pendakian.
Karna lelah, setelah makan malam dan Mengobrol sebentar kami pun langsung tertidur. Tak terasa malam pun telah berganti pagi. Setelah selesai
sarapan dan bersiap-siap, kami pun kembali mendaki. Selangkah demi selangkah kami mentapaki Jalan. Tak terasa kami pun sampai di Puncak gunung salak.
Perasaan gembira. Senang dan haru pun bercampur jadi satu dalam dan teman- temanku. Air Mata ku pun tak bisa aku tahan lagi, sehingga akhirnya aku
meneteskan air Mata. Air Mata ini bukan air mata kesedihan tapi air mata kebahagiaan.
Kami pun berfoto-foto disana sebagai bukti bahwa kami telah berhasil mencapai puncak gunung salak setelah perjalanan yang cukup panjang dan
Melelahkan. Pemandangan di puncak gunung ini sangat indah dan memukau batinku. Petualangan ini adalah petualangan yang sangat menyenangkan.
ANALISIS Kesesuaian isi dengan tema
Pengembangan ide bagus, relevan dengan tema yaitu tentang petualangan mendaki gunung, kali ini cerita yang diambil adalah mendaki Gunung Salak,
selain itu juga banyak informasi yang diberikan oleh penulis.
Tokoh dan penokohan
Pendeskripsian tokoh dan penokohan sangat kuat, terdapat tokoh utama yaitu aku, dan tokoh tambahan yaitu teman-teman. Tokoh aku dan tokoh tambahan dalam
narasib sugestif ini memiliki karakter sifat yang sama yaitu pemberani dan mempunyai jiwa sebagai seorang petualang yang senang menghadapi tantangan.
Alur
Alur disusun secara urut kronologis, menarik untuk dibaca, konflik bervariasi, dan ceritanya sudah selesai ada penyelesaian.
Latar
Latar digambarkan dengan sangat rincijelas. Latar tempat yaitu di Gunung Salak, latar waktu pada pagi hari, siang hari, dan malam hari. Sedangkan latar suasana
kondisi yaitu sangat sepi.
Sudut pandang
Pengarang menempatkan dirinya cukup tepat dalam cerita. Sudut pndang yang digunakan adalah sudut pandang aku pelaku utama.
Koherensi dan kohesi
Setiap paragraf menunjukkan kesatuan gagasan dan antarkalimat dihubungkan dengan kata sambung yang sesuai.
Diksi dan gaya bahasa
Penggunaan diksi dan gaya bahasa yang sangat bervariasi.
Ejaan dan tanda baca
Terdapat kesalahan penulisan tanda baca dan ejaan, seperti penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai contoh: Menampakkan seharusnya menampakkan,
gunung salak seharusnya Gunung Salak. Penggunaan kata depan di yang tidak sesuai, contoh: dikota seharusnya di kota. Dan kata baku contohnya: karna tidak
baku seharusnya karena baku, mentapaki tidak baku seharusnya menapaki baku.
Amanat
Amanat sangat relevan dengan narasi sugestif yang ditulis. Amanat yang disampaikan adalah jika kita mau berusaha, maka kelak kita mendapatkan apa
yang diharapkan. Dari tes siklus II
ini, siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 berjumlah 28 orang dengan persentase 73,7, sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 70
berjumlah 10 siswa dengan persentase sebesar 26,3. Adapun nilai rata-rata pada siklus 2 ini adalah 72,28. Secara kuantitatif hasil tes akhir tersebut siklus 2 telah
meningkat dari 62,5 menjadi 72,28. Hasil ini mengalami peningkatan sebesar 9,78 atau 72,28
– 62,5 : 62,5 x 100 = 15,64 . Walaupun tes akhir siklus II terlihat mengalami peningkatan dari rata-rata tes akhir siklus I, namun masih belum
sesuai dengan target karena masih banyak nilai siswa yang kurang dari KKM 70. Dengan demikian penelitian tindakan kelas siklus II ini perlu dilanjutkan.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan penulis, sebagian siswa masih mengalami hambatan dalam membuat alur yang berisi konflik, konflik yang
disajikan datar sehingga tidak menarik untuk dibaca. Selain itu, penggunaan tanda baca juga menjadi masalah besar yang dihadapi para siswa, mereka banyak
membuat kesalahan pada pemakaian, kata baku, penggunaan koma dan titik, dan partikel
–pun. c.
Pengamatan Siklus II Hasil catatan lapangan yang ditemukan selama proses belajar mengajar
berlangsung dalam siklus II pertemuan pertemuan pertama yaitu siswa sangat fokus karena pelajaran Bahasa Indonesia ada di jam pertama dan kedua, sehingga
kelas sangat tertib dan rapi, seluruh siswapun menyambut dengan penuh antusias. Namun pada pertemuan kedua yaitu Sabtu, 13 Agustus 2011, semua siswa
awalnya tidak fokus belajar karena pelajaran Bahasa Indonesia ada di dua jam pelajaran terakhir, kebetulan saat itu adalah bulan Ramadhan. Akhirnya setelah
diberikan motivasi dan nasehat, serta ice breaking oleh peneliti maka siswa mulai fokus meskipun ada seorang siswa yang menghasut temannya yang lain untuk
berisik. Saat pelajaran dimulai, masih ada siswa yang berteriak-teriak, jalan-jalan,
dan mengganggu temannya. Peneliti menjelaskan lagi tentang tata cara menulis narasi sugestif dengan menggunakan media foto. Ketika semua siswa
mengerjakan tugas, ada seorang siswa yang mengganggu siswa lain sehingga membuat gaduh, segera peneliti menangani masalah tersebut.
Hasil penilaian siswa terhadap kinerja gurupeneliti menunjukkan bahwa kinerja guru baik dalam membuka dan menutup pelajaran, mengaitkan
pembelajaran sekarang dengan yang sebelumnya, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi yang positif, memberi tugas kepada siswa
dengan baik, bertanggungjawab terhadap proses KBM, dalam memberi kesimpulan.
Hasil jurnal siswa menunjukkan dengan menggunakan media foto, siswa lebih memahami tentang narasi karena peneliti menerangkan kembali pelajaran
yang sebelumnya, belajar lebih menyenangkan, lebih bermanfaat, banyak mengandung unsur agama, lebih teliti dalam menulis narasi sugestif, dan terlalu
lelah karena di jam pelajaran terakhir. Sedangkan dari hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa siswa cukup aktif dan lebih disiplin dari siklus sebelumnya.
d. Refleksi
Dari hasil penggabungan beberapa instrumen baik tes maupun nontes dapat diambil kesimpulan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis
narasi sugestif dan memerlukan motivasi. Oleh karena itu, pada siklus III nanti, penulis harus memotivasi siswa dan
memberikan lebih banyak penjelasan lagi tentang narasi sugestif dengan menggunakan media foto.