Profil Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa
Gambar 6. Rencana Strategis CSR PT ITP 2011-2015
Sumber: Corporate Social Responsibility PT ITP, 2014 Dalam rencana strategis tersebut, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
telah menetapkan target lima tahunan Program CSR dengan Lima Pilar Program Pengembangan Masyarakat dan Program Pembangunan Berkelanjutan. Target
lima tahunan tersebut meliputi: 1.
Tahun 2011: Target yang dicapai adalah “pengembangan sistem pemberdayaan integratif”. Target ini telah tercapai dengan adanya
sinergi antara program-program lima pilar dengan Suistainable Development Program.
2. Tahun
2012: M
engimplementasikan “intensifikasi
sistem pemberdayaan integratif”
3. Tahun 2013: Target yang akan dicapai adalah “kemandirian
pemberdayaan dalam sistem pemberdayaan integratif”
4. Tahun 2014: Berupaya melakukan “peningkatan multiplier effect
sistem pemberdayaan integratif” 5.
Tahun 2015: Target yang ingin dicapai adalah terbentuk dan ber
kembangnya “sistem pemberdayaan integratif berkelanjutan” Rencana strategis CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk seperti
dalam Gambar 6. terbagi menjadi dua jenis, yakni Program Lima Pilar Pengembangan Masyarakat dan Proyek Pembangunan Berkelanjutan atau
Suistainable Development Project SDP, masing-masing program ditangani oleh section atau bagian khusus dari Departemen CSR.
4. Garis Besar Program CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Gambar 7 berikut menggambarkan langkah-langkah dalam pembuatan program CSR.
Gambar 7. Alur Program CSR
Sumber: Corporate Social Responsibility PT ITP, 2014
BILIKOM Kebutuhan Masyarakat
Analisa Kebutuhan MUSRENBANG
Kerangka Pemikiran
Rencana CSR Program
Realisasi CSR Program
Pemantauan Evaluasi
Kebijakan CSR Indocement
- Objective CSR - Peta Demografi
Berdasarkan Gambar 7, dapat dilihat bahwa program CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dibuat berdasarkan kebutuhan masyarakat desa binaan.
Kebutuhan masyarakat tersebut ditentukan dan disepakati bersama oleh masyarakat beserta tokoh agama, tokoh masyarakat dan perangkat desa dalam
Rencana Pembangunan Desa Renbangdes. Setelah disepakati apa saja yang menjadi prioritas pembangunan desa dalam renbangdes, kemudian disampaikan
dalam forum komunikasi antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan masyarakat desa binaan dan pemerintahan desa yang dinamakan Bina Lingkungan
dan Komunikasi BILIKOM. Pertemuan BILIKOM diadakan setiap tiga bulan sekali di masing-masing
desa binaan. Kebutuhan masyarakat desa binaan yang diajukan dalam BILIKOM, dianalisis dan dibandingkan dengan data PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
hasil dari social mapping pemetaan kondisi sosial demografi masyarakat desa binaan dan disesuaikan dengan Rencana Strategis CSR PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Hasil proses analisa kebutuhan masyarakat tersebut diputuskan melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh direksi perusahaan. Program yang telah
dilaksanakan dilakukan pemantauan dan evaluasi program disampaikan dalam rapat BILIKOM selanjutnya di masing-masing desa binaan. Desa-desa binaan PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah desa-desa yang secara geografis letaknya berdekatan dengan perusahaan dan yang dilalui oleh jalur conveyor
perusahaan. Desa-desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang berjumlah 12 desa dapat dilihat pada Gambar 8 berikut:
Gambar 8. Pemetaan Wilayah 12 Desa Binaan PT ITP Tbk Unit Citeureup
Sumber: Corporate Social Responsibility PT ITP, 2014 Desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdiri dari:
1. Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup
2. Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup
3. Desa Tajur, Kecamatan Citeureup
4. Desa Pasirmukti, Kecamatan Citeureup
5. Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal
6. Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal
7. Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal
8. Desa Gunungsari, Kecamatan Gunung Putri
9. Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal
10. Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup
11. Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup
12. Desa Puspanegara, Kecamatan Citeureup
Gambar 9 berikut menggambarkan tujuan dari pembangunan Millenium yang dijadikan acuan oleh CSR Indocement dalam menjalankan tanggung jawab
sosial perusahaannya.
Gambar 9. Millenium Development Goals
Sumber: Corporate Social Responsibility PT ITP, 2014 Program CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga mengacu pada
program Millenium Development Goals MDGs. United Nations Development Program UNDP dengan sejumlah negara-negara, termasuk Indonesia September
2000 di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB di New York AS. Millenium Development Goals bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga tahun 2015. Millenium Development Goals berdasarkan gambar diatas memiliki
delapan program, yaitu: 1.
Eradicate extreme poverty and hunger Memberantas kemiskinan dan kelaparan.
2. Achieve universal primary education Mencapai pendidikan dasar
untuk semua. 3.
Promote gender equality and empower Women mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan
4. Reduce child mortality mengurangi tingkat kematian anak
5. Improve maternal Health meningkatkan kesehatan Ibu hamil
6. Combat HIVAIDS and other diseases Memerangi HIVAIDS dan
penyakit menular lainnya. 7.
Ensure environmental suistainability Memastikan kelestarian lingkungan.
8. Global partnership for development Mengembangkan kemitraan
untuk pembangunan. Delapan program MDGs tersebut yang kemudian dijadikan pedoman
Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk untuk melaksanakan program CSR dengan mengedepankan prinsip pengembangan masyarakat
Community Development dan proyek pembangunan berkelanjutan Suistainable Development Project. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki
standar dalam mengimplementasikan dan menjalankan kegiatan CSR perusahaan. Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memandang
bahwa untuk melaksanakan program CSR dengan baik adalah dengan menciptakan pola kemitraan yang strategis, yakni antara perusahaan, pemerintah
dan masyarakat sebagai sasaran kegiatan CSR tersebut. Pelaksanaan CSR sebagai sebuah komitmen dan strategi bisnis memerlukan kolaborasi antar pemangku
kepentingan sehingga tujuan pelaksanaan CSR dapat tercapai. PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk dalam praktiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan stakeholder untuk melaksanakan program CSR. Tidak hanya
masyarakat dan pemerintah, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengadakan kerja sama dengan instansi-instansi pendidikan dan pihak swasta untuk
menjalankan program CSR, seperti Institut Pertanian Bogor IPB dalam Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Kegiatan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk bertujuan untuk memberikan peluang kerja pada wilayah dengan kesempatan kerja yang langka,
menawarkan pendapatan bagi orang yang tidak memiliki penghasilan, mengubah pola pikir masyarakat tentang kebersihan dan sanitasi di dalam dan sekitar desa,
membuka peluang untuk menggalang keterlibatan dan pengembangan masyarakat pada kegiatan yang memiliki nilai ekonomi serta memberi manfaat sosial yang
berkelanjutan dalam jangka panjang. 5.
Sekilas tentang Corporate Sosial Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk unit Citeureup
Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk unit Citeureup sempat mengalami beberapa kali perubahan nama dalam
perkembangannya semenjak tahun 1974 hingga penulisan penulisan penelitian ini. Berikut adalah sejarah tentang CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk unit
Citeureup: 1.
Tahun 1974-1990, belum ada pembinaan lingkungan, hanya ada bantuan kepada lingkungan donasicharity yang dilaksanakan Human Resources
General Affair Department HRGAD. Bantuan diberikan menjelang
peringatan HUT RI pada tanggal 17 Agustus.
2. Tahun 1990 perusahaan membentuk BILIK Bina Lingkungan di bawah
sub security departement. Alasan BILIK atau yang saat ini dikenal sebagai CSR bergabung dengan security departement adalah untuk membina
masyarakat dan juga bersama-sama menjaga lingkungan operasional pabrik agar tercipta lingkungan yang aman. Penggabungan ini berlangsung
sampai dengan tahun 2001.
3. Tahun 2002-2006, BILIK berganti nama menjadi CDO Community
Development Office, dalam hal ini CDO telah terpisah dan menjadi divisi tersendiri. Tidak hanya pergantian nama tetapi pada saat itu juga mulai ada
program pengembangan masyarakat.
4. Tahun 2006-2008, CDO terpisah menjadi sub dari Safety Security
Community Division SSCD, di bawah pimpinan Bapak Iwan Sabar.
5. Tahun 2009, CDO berganti nama menjadi CSR Departemen, yang berada
di bawah naungan Direksi dan mulai ada program pengembangan
masyarakat dan berkelanjutan CD dan SDP.
Hingga April 2014, pada saat penulisan penelitian ini Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk unit Citeureup berada di
bawah Safety Security Community Division SSCD. Divisi ini membawahi Safety Department, Security Department, dan Corporate Social Responsibility
Department. Berikut adalah Gambar 10 yang menggambarkan struktur organisasi khusus dari CSR Departemen:
Gambar 10. Struktur Organisasi CSR PT ITP Tbk Unit Citeureup
Sumber: Corporate Social Responsibility PT ITP Tbk, 2014
Departemen CSR mempunyai lingkup tugas untuk melaksanakan fungsi Community relations dan Community Development. Community Development atau
program pengembangan komunitas bagi masyarakat di desa 12 binaan di sekitar pabrik Citeureup, sedangkan Community Relations ialah membina hubungan
komunikasi dua arah yang efektif dengan elemen-elemen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, local authority dan lain-lain. Departemen ini
bertanggung jawab untuk menciptakan hubungan yang harmonis, menciptakan interaksi dan sinergi antara perusahaan dengan masyarakat khususnya masyarakat
di desa 12 binaan perusahaan, Departemen CSR juga berfungsi sebagai early warning system sebagai peringatan dini terhadap terjadinya kesalahan sistem,
sebagai manajemen risiko untuk mencegahnya terjadinya konflik, serta saling bekerja sama dengan seluruh divisi untuk meminimalkan terjadinya risiko dari
aktivitas perusahaan. Adapun aktivitas pokok dari CSR Departemen meliputi:
1. Membuat program tahunan dan anggaran yang diperuntukkan bagi 12
desa binaan; 2.
Melaksanakan program kerja yang sudah dibuat tepat waktu berdasarkan anggaran yang telah disetujui perusahaan;
3. Mengadakan pertemuan formal dengan 12 desa binaan secara reguler
dalam forum Bina Lingkungan Komunitas BILIKOM untuk membahas program kerja dan lain-lainnya;
4. Mengadakan pertemuan informal dengan elemen desa secara reguler,
seperti aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, di 12 desa binaan;
5. Melakukan pembaharuan terhadap socio demography mapping di 12
desa binaan; 6.
Melakukan koordinasi dan komunikasi dua arah dengan pihak internal terkait beberapa hal yang berhubungan dengan pekerjaan infrastruktur,
sarana prasarana, penempatan tenaga kerja lokal, koordinasi pembelian material desa, dan koordinasi mengenai gangguan akibat adanya
peledakan dari pertambangan batu kapur, gangguan kebisingan dan gangguan debu;
7. Melakukan pertemuan rutin dengan karyawan di 12 desa binaan dalam
hal ini dengan Serikat Pekerja SP dan Ikatan Manajemen Staff IMI untuk melakukan komunikasi dua arah, bertukar informasi, membahas
situasi dan kondisi serta permasalahan yang ada di masyarakat;
8. Menangani dan menindak lanjuti komplain masyarakat dan
mengkordinasikan dengan pihak yang terkait dengan respons yang cepat;
9. Melakukan aktivitas dan pencapaian sesuai dengan Key Performance
Measurement KPM Departemen, dalam hal ini melakukan komunikasi dan pembinaan terhadap media lokal yakni dengan
mengadakan media gathering dan publikasi program kerja CSR Departemen.