A23
kami pergunakan sebagai Hak Guna Usaha HGU yang bertujuan untuk memeberdayakan masyarakat, membangun ekonomi melalui kegiatan
pertanian terpadu dalam memproduksi kompos.
5. Setelah menjadi mitra binaan CSR Indocement, apakah bapak turut
berkontribusi dalam masyarakat seputar pupuk kompos organik ini?
Iya, kebetulan saya adalah koordinator Penyuluh Pertanian Swasta PPS dari 3 Kecamatan, bahkan untuk bagian Bogor Timur dengan anggota mencapai
200. Melalui inilah saya turut membagikan pengetahuan mengenai Pupuk kompos organik ini.
6. Program-program seperti apakah yang ada di kelompok usaha Hitaci
ini?
a. Pupuk Kompos Organik, yang diketuai oleh saya, pupuk kompas organik
ini banyak diminati, pupuk kompas organik ini pernah dipesan sampai ke Singkawang Kalimantan sebanyak 320 ton dalam kurun waktu enam
bulan berturut-turut dengan pengiriman 2 kali dalam sebulan. Selain para pelaku usaha tani yang menjadi langganan kami, Balitro juga hingga saat
ini memesan secara rutin 10 ton perbulan, sedangkan IPB 5 ton perminggu. Pupuk organik ini dibandrol Rp. 650 per kilogram. Untuk
sementara ini, kami produksi sebanyak 30 ton perbulan, walaupun masih
dengan sistem manual.
b. Pertanian Kembang Harapan, diketuai oleh Bapak Drs. Iip Jaipki, MM.
Beliau juga menjadi ketua dari Hitaci ini. Komoditi unggulan kelompok
A24
usaha ini diantaranya, kangkung, bayam merah, bayam hijau dan padi. Biasa dijual untuk memenuhi kebutuhan sayuran di pasar Citeureup yang
kebetulan dekat darisini.
c. Perikanan Sentosa, diketuai oleh Bapak Budi Lestari. Kelompok usaha ini
juga menjadi komoditi unggulan, karena permintaan pasar akan hias
masih banyak.
d. Peternakan Raharja, diketuai oleh Bapak Andri Jailani. Terdiri dari
anggota kelompok 8 orang, hewan yang diternakkan diantaranya entok,
bebek, ayam kampung, ayam hias, dan kambing.
e. Taruna Tani Rahayu, diketuai oleh Dea putra bungsu dari saya Bapak
Tatang Efendi yang sedang kuliah di jurusan ekonomi. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Taruna Tani Rahayu adalah pengolahan pakan ternak
dari sisa-sisa makanan seperti ampas tempe-tahu, ataupun sisa makanan
dari restoran.
f. Kelompok Wanita Tani KWT, diketuai oleh Ibu Elly Fachriyah, istri
dari Bapak Iip Jaipki, ketua Hitaci dan Pertanian Kembang Harapan. Kegiatan yang anggota kelompoknya mencapai 30 orang ini adalah
memberikan pembinaan ke Sekolah Dasar mengenai cocok tanam dan pertanian, Saung KWT juga mempunyai demplot yang berfungsi sebagai
contoh dari tanaman yang ditanam oleh anggota KWT lainnya di
pekarangan rumahnya masing-masing. 7.
Apa harapan bapak kedepannya?
Saya berharap Hitaci ini dapat menjadi penggagas terciptanya miniatur desa wisata di daerah Citeureup agar kesejahteraan masyarakatnya meningkat,