A18
4. Setelah menjadi mitra binaan CSR Indocement binaanbantuan apakah
yang bapak sudah terima?
Peralatan dan perlengkapan dalam bidang perikanan ini yang pasti, jadi kita mengajukan apa yang dibutuhkan dan tidak mampu kita penuhi, seringnya sih
berupa barang, jadi misalkan kita butuh seng bekas untuk pagar dan besi nanti CSR Indocement akan memberikan kepada kita, tentunya kita tidak hanya
meminta dan menerima saja, tetapi kita berusaha mendapatkannya dengan cara swadaya dengan anggota yang lain untuk mengambil perlengkapan yang
sudah disiapkan CSR Indocement di kantor, jadi kami menyewa mobil untuk datang ke kantor untuk mengambilnya. Selain barang kami juga mendapatkan
pelatihan di P3M dan kesempatan kepada saya untuk sharing dengan yang lainnya mengenai perikanan ini. Jika ada pameran mengenai UMKM atau
mitra binaan kami juga sering diundang menghadirinya, seperti pada acara Temu Usaha mitra binaan CSR Indocement se-Indonesia.
5. Apakah dengan usaha perikanan ini bapak dan anggota kelompok yang
lain dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga?
Alhamdulillah, jika usaha dijalnkan dengan sungguh-sungguh Insha Allah akan berbuah manis, sekarang saya sudah berhasil membiayai anak saya
kuliah dan sekarang sedang ikut Sekolah Pelayaran, dan anak yang kedua sedang duduk di bangku SMK Farmasi dan bungsu berada di Pesantren di
daerah Depok, lahan untuk membangun kolam ikan saya juga menggunakan lahan sendiri. Begitupun juga dengan anggota yang lain, kalau mereka mau
bersungguh-sungguh juga mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari
A19
keluarganya. Apalagi ini adalah hidup saya, saya berhenti bekerja di Pertamina dan membuka usaha ikan hias ini karena hobi, jadi usaha ikan ini
sudah menjadi pekerjaan pokok saya yang jika tidak dijalankan dengan sungguh-sungguh mau makan darimana saya, mau darimana menyekolahkan
anak-anak saya, ya seperti itulah kurang lebihnya.
6. Selama bapak menjadi instruktur pelatihan perikanan di P3M apakah
bapak mengetahui perkembangan dari peserta pelatihannya?
Ada beberapa yang membuka usaha ikan hias setelah mengikuti pelatihan ikan has ini, tetapi hanya kira-kira 2 orang dari 20 peserta yang mengikuti,
biasanya peserta yang telah mengikuti pelatihan mendapatkan kendala pada modal untuk memulai usahanya, karena biasanya CSR Indocement tidak
memberikan bantuan atau modal 100 sesuai dengan kebutuhan, jadi bagi pemula kesulitan untuk memulai usaha ikan hias ini. Tapi bagi yang sudah
membuka usaha ikan hias ini ada beberapa yang menghubungi saya jika mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha ikan hias ini. Ada juga yang
sudah memulai usaha ikan hias tetapi karena kurang serius dan bersungguh- sungguh dalam menjalankan usahanya akhirnya usahanya tidak berjalan lagi.
7. Apakah selama dalam menjadi instruktur itu bapak mengalami kendala
atau kesulitan baik pada saat pelatihan hingga paska pelatihan?
Kalau dalam pelatihannya tidak ada, paling pada saat paska pelatihan saja banyak keluhan dari peserta pelatihan mengenai modal usahanya itu.
Mungkin kesulitan dari anggota pelatihan yang suka menanyakan langsung