A13
3. Kegiatanprogram
apa saja
yang sudah
pernah bapak
laksanakantangani?
Cukup banyak ya seperti pada bidang pertanian ada pelatihan budi daya cabe, tanaman hias dan keras, bank sampah, pembibitan vertikulture proiklim dari
pembibitan, pemeliharaan, dan pemanfaatannya. Bidang peternakan ada pelatihan rutin setiap 8 bulan peserta magang terdiri dari 6 orang dari desa
binaan yang telah diseleksi dan setelah mendapatkan pelatihan selama 8 bulan diberi indukan hamil masing-masing 5 ekor. Ada juga pelatihan manajemen
ternak domba dan pelatihan ayam petelur. Pada bidang perikanan pelatihan ikan hias akuarium dan air tawar.
4. Apakah ada pemantauan pasca pelatihan kepada peserta pelatihan?
Iya ada, biasanya Koordinator Desa yang memantau apakah usaha dari peserta ini masih berjalan lancar atau tidak. Program pasca pelatihan ada
pemberian modal dan konsultasi seputar bidang yang ditekuninya.
5. Kendala apa yang biasanya bapak temukan pada P3M ini?
Biasanya pada peserta pelatihan, setelah mengikuti pelatihan mereka ingin meminta bantuan modal kepada CSR Indocement, tetapi mereka enggan
membuat proposal, padahal format proposal yang diinginkan CSR Indocement mudah dan tidak rumit, hanya menyerahkan apa yang dibutuhkan
dan foto, tetapi mereka malas dan tidak serius hingga akhirnya tidak mempunyai cukup modal untuk mengimplementasikan apa yang telah ia
dapatkan selama pelatihan di P3M ini. Faktor inilah yang membawa mereka
A14
pada kategori “gagal”, padahal masih ada juga mitra yang berhasil setelah di P3M ini yang seharusnya dapat menjadi inspirasi dan motivasi mereka untuk
maju.
6. Bagaimana bapak menganggarkan biaya untuk setiap kegiatan
pelatihannya?
Kalau menganggarkan itu bukan urusan saya mbak, orang kantor staf CSR yang ngurusinnya.
7. Bagaimana bapak sebagai head project P3M dalam mengembangkan
program?
Semua hasil dari semua bidang pertanian, peternakan, dan perikanan saling berintegrasi, seperti rumput king grass hasil dari pertanian untuk pakan
hewan ternak di P3M, kotoran ternak dapat dijadikan biogas dan pupuk kompos, telur dari ayam ternak juga biasanya dibeli oleh CSR Indocement
untuk kegiatan Pemberian Makanan Tambahan PMT pilar kesehatan yang nantinya diberikan ke posyandu-posyandu di 12 desa binaan.
8. Bagaimana menentukan instruktur dalam setiap pelatihannya?
Instruktur disesuaikan dengan bidang pelatihannya, jadi kita cari instruktur yang sesuai dengan pendidikan ataupun keahliannya, tidak harus yang
berpendidikan tinggi, karena pada prakteknya ada juga dosen pertanian dan perikanan yang akhirnya menambah pengetahuannya dari sini.