Dampak Paska Kegiatan Program Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan

seperti saung, demplot, dan media lainnya untuk menunjang berjalannya program- program Hitaci ini.” 29 Kelompok Hitaci telah bekerja sama dengan pemerintah ataupun kelompok dalam masyarakat lain untuk menghindari marginalisasi komuniti atau menghindari perusakan kebudayaan dengan tujuan merevitalisasi ekonomi dan pertanian pedesaan. 3. Keberlanjutan di bidang lingkungan hidup. Pembuatan sarana P3M dilatarbelakangi oleh upaya pemanfaatan lahan bekas tambang atau lahan tambang yang belum digunakan dan konservasi sumber air danau di sekitar areal tambang sekaligus sebagai sistem pemberdayaan terpadu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha agrobisnis secara optimum. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan antara lain Teknis pertanian terpadu integrated farming sebagai basis pertanian organik, teknik reklamasi, perubahan zonasi dan fungsi lahan, penentuan komoditi, spesies dan varietas yang cocok, teknik budi daya peternakan sapi perikanan, pemilihan dan penerapan teknologi, pemilihan bahan dan peralatan pertanian, dan pendampingan program pemberdayaan masyarakat. Dalam keberlanjutan lingkungan hidup diartikan sebagai modal alam harus dipelihara. Menjamin kebutuhan yang dapat dipenuhi bagi generasi masa depan. Berdirinya P3M di lahan bekas tambang merupakan solusi dari dampak kegiatan pertambangan, aktivitas pertambangan mengakibatkan tanah di lahan itu menjadi keras hingga akan sulit untuk tumbuhan tumbuh. P3M juga merupakan bentuk tanggung jawab 29 Wawancara Pribadi dengan Bapak Tatang Efendi, Pengurus HitaciMitra binaan CSR IndocementPeserta P3M, Citeureup, 13 April 2014 perusahaan dalam bidang kelestarian lingkungan, hingga penulis melaksanakan penelitian di P3M telah terlihat dampak lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan P3M ini, seperti pohon-pohon yang tumbuh di areal bekas tambang, pembuatan kolam ikan dan kandang sapi, dan perkebunan lainnya. Menurut Pak Rizal P3M Head Project yang merupakan warga sekitar sudah merasakan manfaat dari berdirinya P3M ini, suasana di daerah P3M yang merupakan lahan bekas tambang itu sudah tidak segersang dan panas seperti dahulu, P3M telah membuat kehidupan yang baru dan akan terus berusaha untuk menjaga lingkungan di masa depan. 30 Kini memelihara ikan konsumsi dan ikan hias di kolam yang berdiri di lahan bekas pertambangan sudah tidak sulit lagi, dengan percobaan terus menerus untuk hewan tinggal di lahan bekas tambang, hasilnya kini P3M mempunyai puluhan kolam ikan dengan jenis beragam seperti lele sangkuriang, bawal, gurame, nila, koi dan berbagai ikan hias. 31 4. Keberlanjutan di bidang ekonomi Salah satu kelompok tani mitra binaan PT Indocement yang sukses dan mandiri adalah Kelompok Tani “Legok Rati”, yang bergerak di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Langkah menuju kemandirian tersebut dijalankan dengan program pelatihan dan pemagangan di P3M. Setelah itu, kelompok Tani yang beranggotakan 13 orang tersebut, saat ini mengelola 16 hektar lahan, dimana 6 hektar merupakan pinjaman lahan dari Indocement dan 10 hektar milik donatur. 30 Wawancara Pribadi dengan Kholid Samsurrijal Head Project P3M CSR Indocement, Citeureup, 11 April 2014 31 Wawancara Pribadi dengan Ayub Sunarya, Peserta P3M CSR Indocement, Citeureup 15 April 2014 Di bidang pertanian, mereka telah melakukan penanaman singkong mangu, cabai, pepaya, jagung, talas, lengkuas, sirih, dan tanaman keras. Di samping itu, juga ditanam pohon mahogani dan sengon. Di bidang peternakan, sedang dibudi dayakan ayam Arab, ayam kampung, kambing, dan entog. Sementara itu, di bidang perikanan, saat ini sedang dibudidayakan ikan mujair. Seluruh anggota kelompok tani Legok Rati dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, membeli rumah hingga akhirnya menjadi tengkulak kambing. Bapak Dayat mengatakan: “Setelah pelatihan dan mengembangkan usaha ternak domba, anak- anak anggota kelompok sudah dapat membangun rumah karena domba, bahkan ada yang jadi tengkulak domba.” 32 Tentu dari segi ekonomi mereka mendapatkan manfaat setelah menjadi mitra binaan dari CSR Indocement. Namun, tidak semua peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan di P3M ini merasakan dampak secara ekonomi, karena masih banyak peserta pelatihan yang tidak melanjutkan ke bidang usaha. Jadi, hanya sebagian kecil masyarakat yang merasakan dampak ekonomi dari kegiatan P3M ini.

E. Analisis CSR PT Indocement dalam Program P3M

Jika dikaitkan dengan bab sebelumnya, pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan CSR PT Indocement terdapat kesesuaian dengan arti pembangunan berkelanjutan menurut Emil Salim yaitu suatu proses pembangunan yang 32 Wawancara Pribadi dengan Bapak Dayat Penerima ManfaatPeserta P3M CSR Indocement mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan. 33 Pembangunan berkelanjutan yang telah diaplikasikan oleh PT Indocement dalam program P3M melalui program dan pelatihan yang mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dari segi sumber daya alam, pengelolaan lahan bekas tambang menjadi salah satu program kepedulian lingkungan. Program ini untuk merevitalisasi tanah agar area resapan air dan kualitas tanah menjadi semakin meningkat. Dari segi sumber daya manusia, prinsip pembangunan berkelanjutan yang dilakukan CSR PT Indocement bertujuan untuk memberikan hak masyarakat di masa yang akan datang. Oleh karena itu perusahaan berkewajiban untuk membuat program atau proyek yang berkelanjutan untuk masyarakat sebagai ganti untuk generasi yang akan datang dengan mewariskan usaha atau kesempatan kerja di bidang lain. Salah satu program P3M pada bidang Peternakan yaitu budi daya ternak domba, peserta pelatihan adalah masyarakat desa binaan yang berminat untuk beternak domba. Seluruh peserta mengikuti program pelatihan selama 8 bulan di P3M. Peserta pelatihan yang telah selesai mengikuti program mendapatkan sertifikat pelatihan dan bantuan ternak dan bantuan modal untuk memulai usaha ternak di tempat tinggal masing-masing. Namun, setelah peserta pelatihan menyelesaikan pelatihan dan mendapatkan modal bantuan ternak masing-masing 5 ekor domba, banyak peserta yang menjual modal ternaknya mereka dengan alasan menernak 5 ekor domba tidak cukup untuk membiayai hidup sehari-hari. 33 Yayasan SPES, Pembangunan Berkelanjutan, h. 3. Salah satu bentuk evaluasi dari permasalahan di atas, CSR Indocement berinisiatif dengan membuat komunitaskelompok usaha ternak yang terdiri dari beberapa peserta pelatihan ternak domba, karena dengan membuat komunitaskelompok maka dalam mengurus ternak lebih mudah dan dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga. Hal ini sesuai dengan konsep implementasi pemberdayaan masyarakat menurut Soetomo. Pemberdayaan masyarakat pada umumnya menggunakan pendekatan community based development, yang artinya adalah bahwa pemberdayaan masyarakat dilaksanakan dengan berbasis komunitas. 34 Berdasarkan teori tersebut muncullah ide untuk membuat kelompok. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa tindakan bersama yang berkesinambungan merupakan kunci utama tumbuhnya keberlanjutan. Pada tingkat individu atau keluarga berupa keberlanjutan usaha yang mendatangkan pendapatan, sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 35 Memberdayakan masyarakat berarti membantu merubah pola pikir mindset di dalam berbagai bidang pemberdayaan, seperti: pertanian, perikanan, peternakan, dan bidang lainnya. Karena disadari bahwa untuk merubah pola pikir adalah usaha yang dijalankan terus menerus, maka program P3M yang merupakan program pembangunan berkelanjutan berdurasi lebih dari satu tahun. 36 Selain program pelatihan, P3M juga menjalankan program pemberdayaan, antara lain: Teknis pertanian terpadu, Teknik reklamasi, Perubahan zonasi dan fungsi lahan, Penentuan komoditi, spesies dan varietas yang cocok, Teknik budi daya peternakan sapi perikanan, Pemilihan dan penerapan teknologi, Pemilihan bahan dan peralatan pertanian dan Pendampingan program pemberdayaan 34 Soetomo, Pemberdayaan Masyarakat Mungkinkah Muncul Antitesisnya? Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 96. 35 Ibid., h. 198. 36 Studi Dokumentasi Brosur CSR Indocement masyarakat. Dampak dari salah satu program P3M CSR Indocement adalah keberlanjutan di bidang manusia, ekonomi, sosial dan lingkungan. Keberlanjutan di bidang manusia, nyatanya banyak peserta latihan P3M tidak melanjutkan modal pengetahuan yang telah ia dapatkan dari berbagai pelatihan di P3M ke dalam suatu usaha. Meskipun telah mengantongi cukup pengetahuan, banyak masyarakat terganjal modal untuk memulai usahanya. Bapak Rizal menjelaskan: “Biasanya pada peserta pelatihan, setelah mengikuti pelatihan mereka ingin meminta bantuan modal kepada CSR Indocement, tetapi mereka enggan membuat proposal, padahal format proposal yang diinginkan CSR Indocement mudah dan tidak rumit, hanya menyerahkan apa yang dibutuhkan dan foto, tetapi mereka malas dan tidak serius hingga akhirnya tidak mempunyai cukup modal untuk mengimplementasikan apa yang telah ia dapatkan selama pelatihan di P3M ini. Faktor inilah yang membawa mereka pada kategori “gagal”, padahal masih ada juga mitra yang berhasil setelah di P3M ini yang seharusnya dapat menjadi inspirasi dan motivasi merek a untuk maju.” 37 Keraguan dan ketidakseriusan masyarakat pula yang menghambat tujuan dari CSR Indocement untuk memandirikan masyarakat dan tidak meninggalkan permasalahan bagi kehidupan generasi selanjutnya. Keberlanjutan di bidang ekonomi, hanya sebagian kecil peserta latihan yang kini memiliki usaha dan menjadi mitra binaan dari CSR Indocement. Bagi peserta yang tidak melanjutkan usaha mungkin sama sekali tidak merasakan efek keberlanjutan ekonomi dari kegiatan pelatihan di P3M. Keberlanjutan di bidang sosial, lagi-lagi yang mendapatkan keberlanjutan di bidang sosial adalah peserta dengan semangat tinggi dan bersungguh-sungguh dalam memulaimenjalankan usahanya. Memelihara hubungan antar kelompok dalam masyarakat bagi peserta „gagal’ mungkin saja terjadi di luar dampak dari kegiatan P3M itu sendiri. Keberlanjutan di bidang lingkungan, kali ini dampak yang sangat dirasakan oleh masyarakat khususnya di sekitar lokasi P3M. Baik masyarakat itu peserta 37 Wawancara Pribadi dengan Bapak Kholid Samsurijjal, Head Project P3M

Dokumen yang terkait

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Pemberdayaan masyarakat melalui corporate social responsibility PT Indocement Tunggal Parakarsa TBK

5 31 104

Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus: Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 16 212

Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah (Kasus implementasi Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. di Desa Gunung Sari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

5 70 122

Peranan CD Worker dalam Pendampingan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk

0 8 107

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR).

0 4 20