Konsep Pembangunan Berkelanjutan Corporate Social Responsibility CSR dan Pembangunan Berkelanjutan

keterikatan dengan komuniti-komuniti, meningkatkan manajemen sumber daya manusia dan keterikatan dengan kebijakan perusahaan. 39 Menurut Emil Salim 40 , CSR haruslah benar-benar menjadi cara berbisnis yang menyeimbangkan tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan triple bottom line, hanya dengan demikian CSR benar-benar menjadi kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan bukanlah upaya untuk meningkatkan kondisi ekonomi semata, seperti yang ditunjukkan selama abad ke-20. Pembangunan seharusnya merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pengertian yang utuh, yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi. Ketiga dimensi CSR yang disebutkan Pak Emil tentu berasal dari konsep pembangunan berkelanjutan. Ketiga dimensi tersebut kemudian diturunkan ke dalam CSR dan diberi nama “triple bottom line” oleh John Elkington. Bentuk program yang dapat dijalankan perusahaan pun bisa bermacam-macam. Pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan keagamaan adalah tema-tema yang sangat penting. Namun, yang menjadi perhatian utama adalah sifat memberdayakan masyarakat. Dengan pemikiran yang demikian, program yang bersifat sekedar donasi atau charity harus diminimumkan, lalu digantikan dengan yang lebih bersifat pemberdayaan. Pada tahun 2002, pemerintah melontarkan komitmen yang berlevel internasional. Komitmen ini telah ditandatangani dalam KTT Millenium PBB, bersama 189 negara lainnya. Komitmen negara-negara ini bertujuan untuk memberantas kemiskinan yang kemudian ditegaskan kembali dalam 39 Rudito, Corporate Social Responsibilty, h. 8. 40 Iwan J. Azis dan Lydia M. Napitulu, Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan Kontribusi Emil Salim Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2010, h. 264. „deklarasi Johannesburg’ mengenai „Pembangunan Berkelanjutan’ yang disepakati oleh 165 negara yang juga ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan pembangunan di Indonesia dengan target memberantas kemiskinan pada tahun 2015. Dalam deklarasinya negara peserta menerapkan Tujuan Pembangunan Millenium atau Millenium Development Goals MDGs. Di dalamnya terdapat 8 delapan tujuan yang hendak dicapai sampai tahun 2015 oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia dengan tujuan pertama adalah mengatasi kemiskinan dan kelaparan. 41 Dengan demikian, pemerintah Indonesia telah membuat komitmen nasional untuk memberantas kemiskinan dalam rangka pembangunan berkelanjutan Suistainable Development. Pemerintah dan semua perangkatnya baik di tingkat pusat sampai ke daerah bertanggung jawab untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kendati Indonesia ikut serta dalam MDGs namun Indeks Pembangunan Manusia IPM Indonesia masih berada di bawah negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand. Indonesia berada di peringkat 108 dari 175 negara yang dinilai oleh UNDP pada tahun 2013 lalu. Pembangunan berkelanjutan tidak hanya diartikan sebagai pembangunan yang mencoba untuk mempertemukan kebutuhan di masa kini tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang. Ia juga dapat dimaknai sebagai suatu pendekatan komprehensif dimana salah satunya adalah pendekatan yang sifatnya individual, seluruh masyarakat dan lingkungan 41 Eko Prasetyo, “Pelaksanaan CSR Corporate Social Responsibility Sebagai Tanggung Jawab Perusahaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Studi di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Skripsi S1 Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, 2010, h. 27. yang akan dikaitkan dengan situasi ekonomi. Terdapat 3 elemen keberlanjutan yang dapat menjadi hubungan timbal balik bagi perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Yaitu keberlanjutan secara ekonomi, keberlanjutan secara sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Dimana ketiga elemen ini saling berinteraksi dan mendukung. Informasi mengenai konsep pembangunan berkelanjutan ini digunakan penulis untuk menganalisis temuan dari hasil penelitian di Program Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat P3M milik CSR PT. Indocement. P3M merupakan salah satu program dari Suistainable Development Program SDP, melalui pelatihan dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan yang disinergikan dengan program pemberdayaan masyarakat lainnya, P3M memiliki tujuan utama untuk menciptakan kemandirian masyarakat yang berkesinambungan.

BAB III CSR PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

A. Profil PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

1. Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah perusahaan perseroan terbatas hasil gabungan para pengusaha dari kelompok modal asing dan penanam saham dalam negeri. Diawali dengan berdirinya PT Distinc Indonesia Cement Interprise DICE yang pada tahun 1973 membangun pabrik semen Cap Tiga Roda di Citeureup Bogor dan memulai produksi dengan kapasitas terpasang sebesar 50.000 ton tahun semen abu-abu pada tanggal 4 Agustus 1975. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Produksi komersial dari PT Indocement Tunggal Prakarsa juga dimulai pada tahun yang sama. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus. Saat ini total kapasitas produksinya sebesar 18.6 juta ton semen per tahun. Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar perkebunan jarak Jatrophica Curcas pada lahan bekas penambangan batu kapur. Indocement juga berhasil memprakarsai proyek pengolahan sampah rumah tangga dalam skala kecil untuk masyarakat di sekitar pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi Aipda proses produksi, dan juga menghasilkan kompos sebagai bagian Suistainable Development Program Program pengembangan berkelanjutan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2. Visi, Misi, Motto, dan Logo dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Visi “Pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri” Misi “Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan dan bahan bangunan terkait semen yang bermutu, dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan” Motto “Turut membangun kehidupan bermutu. Better Shelter for a Better Life” Logo Gambar 2. Logo PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Sumber: Corporate Social Responsibility PT ITP Tbk, 2014 3. Struktur Organisasi Struktur organisasi ini disusun satu badan usaha yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membagi unit-unit organisasi secara fungsional, hal ini untuk memudahkan kinerja dari perusahaan. Struktur organisasi memberikan wewenang kepada setiap perusahaan untuk melaksanakan tugas yang menjadi kewajiban dari perusahaan tersebut. Gambar 3 berikut menggambarkan susunan Direksi dan Dewan Komisaris di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berdasarkan RUPST Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan Rapat Komisaris pada tanggal 23 Februari 2005. Gambar 3. Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Sumber: Corporate Social Responsibility Dept. PT ITP Tbk, 2014 Dari skema struktur organisasi tersebut President Director merupakan puncak pemimpin tertinggi dari struktur organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, di bawahnya terdapat Vice President yang merupakan wakil Direktur Utama kemudian HTC yaitu Heidelberg Technical Centre yang memusatkan masalah operasional dan teknik kemudian terbagi-bagi lagi ke dalam sub bagian tersendiri yaitu bagian SDM Human Resource Development, Keuangan Finance, Masalah komersial Commercial Director dan Masalah teknik Technical Director dimana susunan HRD terbagi-bagi ke dalam sub bagian seperti pada Gambar 4 berikut: Gambar 4. Struktur Organisasi Human Resource Director Sumber : Corporate Social Responsibility Dept. PT ITP Tbk, 2014 Dari susunan struktural Human Resource Director terbagi menjadi 3 bagian yaitu Corporate Public and Internal Affairs Division, Corporate HR Division dan HR Directorate Office others, dimana dalam bagan Corporate Public and Internal Affairs Division yang mengawasi urusan tanggung jawab publik dan urusan internal pengembangan SDM terdapat bagian yang mengatur masalah Corporate Social Responsibility yang terdapat di dalam Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk secara khusus mempunyai departemen yang bertanggung jawab terhadap masalah tanggung jawab sosial kepada

Dokumen yang terkait

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Pemberdayaan masyarakat melalui corporate social responsibility PT Indocement Tunggal Parakarsa TBK

5 31 104

Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus: Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 16 212

Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah (Kasus implementasi Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. di Desa Gunung Sari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

5 70 122

Peranan CD Worker dalam Pendampingan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk

0 8 107

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR).

0 4 20