A22
3. Bagaimana modal awal bapak dan kelompok usaha lain membangun
kelompok Hitaci ini?
Dari swadaya kelompok-kelompok usaha, jadi jika mempunyai sesuatu yang dapat digunakan dapat menjadi modal awal. Awalnya kelompok Hitaci ini
lahir dari obrolan ngga jelas masyarakat yang memiliki usaha pada masing- masing bidang, hingga akhirnya serius dalam merealisasikan omongan yang
awalnya ngga jelas itu. Selain dapat bantuan dari CSR Indocement kami juga mendapatkan penghargaan dari pihak Pemda Bogor karena menjadi satu-
satunya kelompok usaha yang komplit pada setiap bidang dalam satu wilayah, kami mendapatkan sertifikat dan modal kira-kira 40 juta dari Pemda
Bogor untuk mendirikan KWT Kelompok Wanita Tani beserta fasilitasnya, seperti saung, demplot, dan media lainnya untuk menunjang berjalannya
program-program Hitaci ini.
4. Bantuan apa yang diterima kelompok usaha Pupuk Kompos Organik ini
setelah menjadi mitra binaan CSR Indocement?
Fasilitas barang yang dibutuhkan, tetapi sekarang kami sedang sangat membutuhkan mesin pencacah kompos untuk mempermudah serta
mempercepat proses produksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar, terutama untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi para kelompok tani yang
berada dibawah binaan Hitaci. Selain itu, saya bersama warga ingin berdiskusi dengan pihak Indocement agar lahan yang ada di wilayah ini dapat
A23
kami pergunakan sebagai Hak Guna Usaha HGU yang bertujuan untuk memeberdayakan masyarakat, membangun ekonomi melalui kegiatan
pertanian terpadu dalam memproduksi kompos.
5. Setelah menjadi mitra binaan CSR Indocement, apakah bapak turut
berkontribusi dalam masyarakat seputar pupuk kompos organik ini?
Iya, kebetulan saya adalah koordinator Penyuluh Pertanian Swasta PPS dari 3 Kecamatan, bahkan untuk bagian Bogor Timur dengan anggota mencapai
200. Melalui inilah saya turut membagikan pengetahuan mengenai Pupuk kompos organik ini.
6. Program-program seperti apakah yang ada di kelompok usaha Hitaci
ini?
a. Pupuk Kompos Organik, yang diketuai oleh saya, pupuk kompas organik
ini banyak diminati, pupuk kompas organik ini pernah dipesan sampai ke Singkawang Kalimantan sebanyak 320 ton dalam kurun waktu enam
bulan berturut-turut dengan pengiriman 2 kali dalam sebulan. Selain para pelaku usaha tani yang menjadi langganan kami, Balitro juga hingga saat
ini memesan secara rutin 10 ton perbulan, sedangkan IPB 5 ton perminggu. Pupuk organik ini dibandrol Rp. 650 per kilogram. Untuk
sementara ini, kami produksi sebanyak 30 ton perbulan, walaupun masih
dengan sistem manual.
b. Pertanian Kembang Harapan, diketuai oleh Bapak Drs. Iip Jaipki, MM.
Beliau juga menjadi ketua dari Hitaci ini. Komoditi unggulan kelompok