tersebut. Contoh dari sistem pakar dapat diimplementasikan dalam diagnosis penyakit, konfigurasi komputer, prediksi perilaku sosial, dan beberapa
masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh formal numeric solution. 5. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar harus
memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan, sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperhatikan.
6. Sistem pakar tidak menjamin menjadi benar dan kadang-kadang gagal. Karakteristik ini tergantung dari representasi pengetahuan yang dilakukan oleh
knowledge engineering maupun seorang pakar. Atau ada kemungkinan dari
sumber yang tidak dapat dipercaya.
2.2.6 Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar
2.2.6.1 Keuntungan Sistem Pakar
Menurut Suparman, Marlan 2007:98 program sistem pakar sangat mengutungkan, karena :
1. Memungkinkan seorang awam bisa melakukan pekerjaan pakar 2. Meningkatkan produktivitas kerja dengan jalan meningkatkan efisiensi
3. Menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 4. Menyederhanakan beberapa operasi.
5. Dapat melakukan proses rumit berulang-ulang secara otomatis yang bagi kebanyakan orang mungkin membosankan
Keuntungan yang bisa diperoleh dari sistem pakar seperti diatas, belum terhitung keuntungan penghematan biaya. Sistem pakar, seperti halnya Software
lainnya, memang tidak bisa dikatakan bisa menghemat, tetapi keuntungan yang diperoleh darinya sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
2.2.6.2 Kelemahan Sistem Pakar
Seperti halnya produk manusia lainnya, selain ada kekuatan atau kelebihan, ada pula kekurangan dan kelemahannya. Demikian pula halnya dengan
sistem pakar. Berikut adalah kelemahan-kelemahan sistem pakar Suparman, Marlan, 2007:98
1. Pengembangan sistem pakar sangat sulit, lebih sulit daripada membuat software konvensional. Seorang pakar yang baik sulit didapat. Memadatkan
pengetahuan mereka dan mengalihkannya kedalam sebuah program merupakan pekerjaan yang melelahkan, lama, dan memerlukan biaya besar.
2. Untuk membuat sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar tunku pengembangan dan
pemeliharannya. 3. Sistem pakar tidak 100 handal. Meskipun saat pembuatannya telah
berkontribusi para pakar yang baik, sistem pakar tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu, sistem perlu diuji ulang secara teliti
sebelum digunakan. Peranan manusia tetap merupakan faktor dominan.
2.2.7 Perbandingan Sistem Pakar dan Sistem Konvensional
Perbedaan antara sistem pakar dan sistem konvensional dapat dilihat pada tabel berikut Kusrini, 2006: