Metode Inferensi penalaran Sistem Pakar
melanjutkan proses ini sampai goal diraih atau sampai tidak ada rule selanjutnya yang mempunyai alasan yang sesuai dengan fakta yang ada
maupun fakta yang diketahui. Operasi dari sebuah forward-chaining sistem dimulai dengan inisialisasi tentang masalah yang dinyatakan dalam working
memory. Hal ini dapat dibangun dengan sejumlah cara, seperti informasi yang diperoleh dari basis data, sensor atau menanyakan kepada user. Forward
chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi
bernilai TRUE, maka proses akan meng-assert konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia
dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining
Gambar 2.3 Proses Forward Chaining Giarratano dan Riley, 2005
Kedua metode Inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran, yaitu Depth first search, Breadth First Search, dan Best First
Search. Berikut adalah penjelasannya Arhami, 2005:20
a. Depth first Search Melakukan penelusuran rule secara mendalam dari simpul akar bergerak
menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Metode penelusuran ini dimulai dari akar level 0 dan dilanjutkan dengan penelusuran node paling kiri yang
berada pada level dibawahnya sampai dasar dari level. Bila tidak ditemukan goal maka pencarian diteruskan pada level 1 dan seterusnya
1
2 4
3
5 6
7 8
9
10
Goal Level 1
Leve Root Node start Level 0
l 2
Gambar 2.4
Depth First Search Arhami, 2005 b.
Breadth First Search Bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum
pindah ke tingkat selanjutnya. Metode Penelusuran ini dimulai dari akar level 0 dan dilanjutkan ke level selanjutnya. Pelacakan ini dilakukan dengan
menelusuri pada semua node yang mempunyai level yang sama sampai menemukan goal pada level tersebut. Bila tidak ditemukan maka akan pindah
ke level selanjutnya.
1
2 4
3
5 6
7 8
9
10
Goal Level 1
Root Node start Level 0
Level 2
Gambar 2.5 Breadth First Search Arhami, 2005
c. Best First search
Merupakan gabungan dari kedua metode di atas, dimana dalam mencari goal penelusuran dimulai dengan breadth first search lalu dilanjutkan dengan depth
first search. Metode ini lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah. Pencarian jenis ini juga dikenal sebagai heuristic.pendekatan yang
dilakukan adalah mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus dimulai dari mana.
Keuntungan jenis penelusuran ini adalah mengurangi beban komputasi karena hanya solusi yang memberi harapan saja yang akan diuji dan akan berhenti
apabila solusi sudah mendekati yang terbaik. 1
2 4
3
5 6
7 8
9
10
Goal Level 1
Level 2 Root Node start Level 0
1
Gambar 2.6 Best First Search Arhami, 2005