Definisi Waris Tinjauan Umum Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam

2.3.2.2 Sumber Hukum dari Hadist Rasulullah

Kewarisan atau faraid termasuk bidang fikih yang paling jelas diatur dalam al-qur’an. Oleh karena itu hadist-hadist Nabi yang berkenaan dengan faraid ini tidak termasuk banyak jumlahnya. hadist-hadist yang langsung berhubungan dengan ketentuan hak waris dapat dilihat pada lampiran tabel pengetahuan Usman, Somawinata, 1995 :20

2.3.2.3 Hukum Dari Ijma’ Para Sahabat dan Ulama

Ijma para sahabat Nabi, tabiin generasi setelah sahabat, dan tabiit tabiin generasi setelah tabiin,mempunyai peranan yang tidak kecil sumbangannya terhadap pemecahan masalah-masalah kewarisan yang belum dijelaskan oleh nash-nash yang shahih.seperti pada masalah Aul Radd, Kakek bersama saudara, pembagian sepertiga sisa bagi ibu jika hanya bersama bapak Musyarakah dan suami atau istri dalam masalah Gharrawain, dan lain sebagainya.Usman, Somawinata, 1995:21

2.3.3 Keutamaan Mempelajari dan Mengajarkan Ilmu Faraid

Ilmu faraid merupakan salah satu disiplin ilmu di dalam Islam yang sangat utama untuk dipelajari. Dengan menguasai ilmu faraid, maka Insya Allah kita dapat mencegah perselisihan-perselisihan dalam pembagian harta warisan, sehingga orang yang mempelajarinya Insya Allah akan mempunyai kedudukan yang tinggi dan mendapatkan pahala yang besar disisi Allah swt. Begitu besar derajat ilmu faraid bagi umat Islam sehingga oleh sebagian besar ulama dikatakan sebagai separuh ilmu. Di bawah ini adalah hadits-hadist Nabi saw yang menjelaskan keutamaan dan anjuran untuk mempelajari dan mengajarkan ilmu faraid. Dari Ibnu Masud, dia berkata: Telah bersabda Rosululloh saw : Pelajarilah Al-Quran dan ajarkanlah kepada manusia.Pelajarilah Faroidh dan ajarkanlah kepada manusia. Karena aku adalah orang yang akan mati, sedang ilmupun akan diangkat. Hampir saja dua orang berselisih tentang pembagian warisan dan masalahnya tidak menemukan sseorang yang memberitahukannya kepada keduanya HR Ahmad. Dari Abdulloh bin Amr, bahwa Rasululloh saw bersabda: Ilmu itu ada tiga macam, dan selain dari yang tiga itu adalah tambahan. Yang tiga itu ialah ayat yang jelas, sunnah yang datang dari nabi, dan faroidhlah yang adil. HR Abu Dawud dan Ibnu Majah. Dari Abu Hurairoh, bahwa Nabi saw bersabda : Pelajarilah Faroidh dan ajarkanlah kepada manusia, karena Faroidh adalah separuh dari ilmu dan akan dilupakan. Faroidhlah ilmu yang pertama kali dicabut dari umatku. HR Ibnu Majah dan Daroquthni. Hadist-hadist diatas menunjukkan, bahwa Rasulullah saw memerintahkan kepada umat Islam untuk mempelajari dan mengajarkan ilmu faraid, agar tidak tejadi perselisihan-perselisihan dalam pembagian harta warisan, disebabkan ketiadaan ulama.