Struktur Sistem Pakar Sistem Pakar
a. Wawancara Wawancara adalah metode akuisisi yang paling banyak digunakan. Metode
ini melibatkan pembicaraan dengan pakar secara langsung dalam suatu wawancara.
b. Analisis Protokol Dalam metode akuisisi ini, pakar diminta untuk melakukan suatu pekerjaan
dan mengungkapkan proses pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Pekerjaan tersebut direkam, dituliskan dan di analisis.
c. Observasi Pada Pekerjaan Pakar Dalam metode ini, pekerjaan dalam bidang tertentu yang dilakukan pakar
direkam dan diobservasi. d. Induksi Aturan dari Contoh
Metode ini dibatasi untuk sistem berbasis aturan. Induksi adalah suatu proses penalaran dari khusus ke umum. Suatu sistem induksi aturan diberi
contoh-contoh dari suatu masalah yang hasilnya telah diketahui. Setelah diberikan beberapa contoh, sistem induksi aturan tersebut dapat membuat
aturan yang benar untuk kasus-kasus contoh. 3. Basis Pengetahuan
Merupakan Bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan
.
Jantung sistem pakar adalah basis pengetahuan. Setelah proses akuisisi pengetahuan
selesai dilakukan, maka pengetahuan tersebut harus direpresentasikan menjadi basis pengetahuan, yang selanjutnya dikumpulkan dikodekan diorganisasikan
dan digambarkan ke dalam bentuk rancangan lain untuk menjadi bentuk yang
lebih sistematis. Menurut Arhami 2005:15, knowledge base terdiri dari detail
pengetahuan tentang domain tertentu. Pada umumnya, Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan aturan. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa,
atau situasi. aturan adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
4. Memori Kerja Merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang
diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang nantinya akan diolah oleh mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang disimpan
dalam basis pengetahuan untuk menentukan suatu keputusan pemecahan masalah.Hartati, Iswanti, 2008
5. Mesin Inferensi Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar, berupa perangkat lunak
yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam memori kerja untuk memformulasikan
kesimpulan Turban, 2005. Komponen ini Mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan masalah.
Mesin Inferensi merupakan bagian dari sistem pakar yang berfungsi melakukan penalaran atau pelacakan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan
dan pola tertentu. Selama proses konsultasi, mesin inferensi menguji aturan satu demi satu sampai kondisi aturan itu benar. Mesin Inferensi dapat dikatakan
sama dengan query dalam sistem basis data, dan seperti yang sudah disinggung diatas bahwa tugas utama dari modul inferensi adalah