Perbandingan Sistem Pakar dan Sistem Konvensional

Pertama, periksa working memory untuk melihat jika goal telah ditambahkan sebelumnya. Langkah ini diperlukan karena mungkin basis pengetahuan lain sudah siap membuktikan suatu goal. Kedua, jika sebuah goal tidak dibuktikan sebelumnya, maka sistem akan mencari rule satu persatu dalam bagian THEN. Tipe rule ini disebut dengan goal rule. Selanjutnya sistem akan memeriksa jika alasan goal tercantum dalam working memory. Alasan yang tidak tercantum akan menjadi goal baru yang disebut dengan subgoal. Backward Chaining Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yangdiinginkan terjadi hipotesis, kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung ataupun kontradiktif dari ekspektasi tersebut. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining. Gambar 2.2 Proses Backward Chaining Giarratano dan Riley, 2005 b. Forward Chaining Forward-chaining adalah metode atau strategi inferensi yang dimulai dengan sekumpulan fakta-fakta baru yang diperoleh dengan menggunakan rule, dimana alasan yang digunakan sesuai dengan fakta yang ada, dan melanjutkan proses ini sampai goal diraih atau sampai tidak ada rule selanjutnya yang mempunyai alasan yang sesuai dengan fakta yang ada maupun fakta yang diketahui. Operasi dari sebuah forward-chaining sistem dimulai dengan inisialisasi tentang masalah yang dinyatakan dalam working memory. Hal ini dapat dibangun dengan sejumlah cara, seperti informasi yang diperoleh dari basis data, sensor atau menanyakan kepada user. Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi bernilai TRUE, maka proses akan meng-assert konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining Gambar 2.3 Proses Forward Chaining Giarratano dan Riley, 2005 Kedua metode Inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran, yaitu Depth first search, Breadth First Search, dan Best First Search. Berikut adalah penjelasannya Arhami, 2005:20