Analisa Kebutuhan Sistem .1 Mendifinisikan Sistem

b. Analisa Kebutuhan Sistem Non Fungsional 1. Sistem yang akan dibangun memiliki antar muka yang mudah dimengerti semua pengguna, baik oleh pakar maupun masyarakat awam yang ingin menggunakan sistem ini 2. Sistem pakar ini dibangun berbasiskan web Web Based dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP sebagai dan database MySQL sebagai alat bantu implementasi atau alat bantu pengembangan sistem pakar. Agar bisa diakses kapan saja dan dimana saja. sehingga permasalahan waktu dan tempat yang sering dialami oleh orang-orang yang ingin menyelesaikan masalah perhitungan dan pembagian harta warisan dapat teratasi.

4.2 Desain Design

Merupakan tahap menggambarkan panduan yang jelas serta detail mengenai segala sesuatu tentang sistem. Perancangan yang dilakukan dalam proses ini meliputi perancangan pengetahuan, pemodelan proses, pemodelan data, perancangan antarmuka, perancangan struktur menu, perancangan STD berikut adalah paparannya lebih lanjut :

4.2.1 Perancangan Pengetahuan

4.2.1.1 Perancangan Representasi Pengetahuan

Pengetahuan dari pakar dan literatur yang telah dianalisa dan ditentukan, selanjutnya direpresentasikan dalam representasi pengetahuan. Representasi pengetahuan digunakan dalam mempertimbangkan dan memfasilitasi kecepatan dalam menarik kesimpulan dalam basis pengetahuan untuk pembagian harta warisan pada sistem. Berikut adalah tahap-tahap representasi pengetahuan yang dilakukan untuk pembagian harta warisan dalam sistem ini.

4.2.1.1.1 Perancangan Tabel Keputusan

Tabel keputusan digunakan untuk mendokumentasikan pengetahuan yang telah didapat, dan disajikan dalam bentuk matrix kondisi. pembuatan tabel keputusan nantinya akan digunakan dalam pendeskripsian kaidah. Untuk detail tabel keputusan dapat dilihat pada lampiran D

4.2.1.1.2 Perancangan Pohon Keputusan

Meskipun kaidah secara langsung dapat dihasilkan dari tabel keputusan tetapi untuk menghasilkan kaidah yang efisien, maka perlu dirancangnya pohon keputusan, guna mengetahui atribut yang dapat direduksi sehingga menghasilkan kaidah yang efisien dan optiomal. Teknik penalaran dalam perancangan pohon keputusan ini yaitu dengan menggunakan Forward Chaining sedangkan penelusurannya menggunakan Depth first Search, dan untuk lebih lengkapnya, perancangan pohon keputusan beserta keterangannya, dapat dilihat pada lampiran E

4.2.1.1.3 Kaidah Produksi

Kaidah didapatkan dengan mengacu kepada pohon keputusan yang telah dibuat. Kaidah inilah yang menjadi acuan perancangan aturan rules dalam sistem pakar ini. Melibatkan keterkaitan antara kadar ahli waris dengan keberadaan ahli waris. Kaidah dalam sistem pakar dirancang berdasarkan masing – masing golongan ahli waris. Detail lengkap kaidah produksi if then rules dapat dilihat pada lampiran F.

4.2.1.2 Perancangan Mesin Inferensi

Mesin inferensi dalam sistem pakar ini diimplementasikan melalui teknik query database. Langkah–langkah penelusuran adalah : 1. Sistem mendapatkan fakta baru dari pengguna 2. Fakta baru dicocokan dengan rule–rule yang ada, sehingga terdapat kemungkinan rule yang dipakai 3. Selanjutnya sistem mengambil fakta lainnya. Fakta– fakta tersebut dicocokkan dengan rule yang ada. 4. Sistem akan mencocokan kesesuaian fakta–fakta dengan rule dan menampilkan rule yang sesuai sebagai hasil akhir. Berikut adalah diagram alir dari proses mesin inferensi yang akan berjalan sesuai dengan langkah-langkah penelusuran diatas.