4. Logic
Bentuk pengetahuan yang paling tua dalam merepresentasikan pengetahuan dalam komputer adalah logic. Dalam logic sendiri ada dua teknik yang sering
digunakan dalam representasi pengetahuan yaitu Propositional Logic dan Predicate Calculus.
a Propositional Logic Propositional logic merepresentasikan dan memberi alasan dengan dalil
proposition , dimana salah satu pernyataannya adalah true atau false.
b Predicate Calculus Predicate Calculus membagi pernyataan mejadi beberapa bagian, pemberian
nama, karakteristik objek keterangan lain tentang objek 5. Daftar List
List adalah daftar tertulis dari hal – hal items yang saling berhubungan. Bisa berupa daftar orang yang anda kenal, barang-barang yang harus dibeli dipasar
swalayan, hal-hal yang harus dilakukan minggu ini, atau produk- produk dalam suatu katalog. Gambar 2.9 adalah representasi pengetahuan dengan list.
Gambar 2.9 List Arhami, 2005
6. Tabel Keputusan. Tabel keputusan adalah pengetahuan yang diatur dalam bentuk lembar kerja
spreedsheet, menggunakan kolom dan garis. Tabel keputusan merupakan suatu cara utnuk mendokumentasikan pengetahuan dan merupakan matrix
kondisi yang dipertimbangkan dalam pendeskripsian kaidah.dengan kata lain,kaidah yang disajikan dalam bentuk kaidah produksi disusun dari tabel
keputusan.Hartanti, Iswanti, 2008:26. Representasi pengetahuan dengan tabel keputusan dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Tabel Keputusan Hartanti, Iswanti, 2008
Kondisi 1 √
Kondisi 2 √
Kondisi 3 √
7. Pohon Keputusan Pohon keputusan merupakan struktur penggambaran pohon yang berhubungan
dengan tabel keputusan. Dari pohon keputusan dapat diketahui atribut kondisi yang dapat direduksi sehingga menghasilkan kaidah yang efisien dan
optimal.
Representasi pengetahuan dengan Pohon keputusan dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.10 Pohon Keputusan Hartanti, Iswanti, 2008
2.3 Tinjauan Umum Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam
2.3.1 Definisi Waris
Waris dalam bahasa Arab adalah Faraid yang merupakan bentuk jamak dari al-faridhah yang bermakna sesuatu yang diwajibkan, atau pembagian
yang telah ditentukan sesuai dengan kadarnya masing-masing. Syariat Islam mengajarkan ilmu faraid, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perhitungan
dan tata cara pembagian harta warisan untuk setiap ahli waris berdasarkan
syariat Islam. Amir Syarifuddin, 1999:6
Menurut Pasal 49 huruf b UU RI No. 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan waris adalah penentuan siapa-
siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris dan pelaksanaan pembagian harta peninggalan
tersebut.
Dari definisi-definisi diatas, dapatlah dipahami bahwa kewarisan atau faraid adalah perihal pemindahan harta peninggalan dari seseorang yang
meninggal dunia kepada yang masih hidup, baik mengenai harta yang ditinggalkanya, orang-orang yang berhak menerima harta peninggalan tersebut,
bagian masing-masing ahli waris, maupun cara penghitungan dan penyelesaian pembagian harta peninggalan tersebut.
2.3.2 Dasar-dasar atau Sumber Hukum
Menurut Usman, Somawinata 1995:17, Sumber hukum untuk perihal
kewarisan atau ilmu faraid ini diambil dari tiga sumber, yaitu: 1.
Al-Qur’an 2.
Hadits Rasulullah 3.
Ijma’ para sahabat dan ulama Satu hal yang harus diperhatikan bahwa tidak ada ijtihad dan qiyas di
dalam ilmu faraid, kecuali jika ia telah menjadi kesepakatan atau ijma’ para ulama
2.3.2.1 Sumber Hukum dari Al-Qur’an
Menurut Usman, Somawinata 1995:15, Perihal peralihan harta waris atau
faraid terdapat dalam Al-Quran dalam surat an-Nisaa’ ayat 7, 8, 11, 12, 13, 14, al- Anfal : 75, al-Ahzab : 6. Khusus aturan tentang bagian untuk para ahli waris
secara terperinci dalam Al-Qur’an terdapat pada tiga ayat dalam surat an-Nisaa’ yang juga tersebut diatas, yaitu ayat 11, 12 dan 176. Ayat-ayat inilah yang
kemudian disebut sebagai ayat-ayat waris. Untuk ayat ayat warisan yang berkaitan langsung dengan pembagian warisan dan penulis gunakan untuk penelitian ini
dapat dilhat pada lampiran tabel pengetahuan.
2.3.2.2 Sumber Hukum dari Hadist Rasulullah
Kewarisan atau faraid termasuk bidang fikih yang paling jelas diatur dalam al-qur’an. Oleh karena itu hadist-hadist Nabi yang berkenaan dengan faraid
ini tidak termasuk banyak jumlahnya. hadist-hadist yang langsung berhubungan dengan ketentuan hak waris dapat dilihat pada lampiran tabel pengetahuan
Usman, Somawinata, 1995 :20
2.3.2.3 Hukum Dari Ijma’ Para Sahabat dan Ulama
Ijma para sahabat Nabi, tabiin generasi setelah sahabat, dan tabiit tabiin generasi setelah tabiin,mempunyai peranan yang tidak kecil
sumbangannya terhadap pemecahan masalah-masalah kewarisan yang belum dijelaskan oleh nash-nash yang shahih.seperti pada masalah Aul Radd, Kakek
bersama saudara, pembagian sepertiga sisa bagi ibu jika hanya bersama bapak Musyarakah dan suami atau istri dalam masalah Gharrawain, dan lain
sebagainya.Usman, Somawinata, 1995:21
2.3.3 Keutamaan Mempelajari dan Mengajarkan Ilmu Faraid
Ilmu faraid merupakan salah satu disiplin ilmu di dalam Islam yang sangat utama untuk dipelajari. Dengan menguasai ilmu faraid, maka Insya Allah kita dapat
mencegah perselisihan-perselisihan dalam pembagian harta warisan, sehingga orang yang mempelajarinya Insya Allah akan mempunyai kedudukan yang tinggi
dan mendapatkan pahala yang besar disisi Allah swt. Begitu besar derajat ilmu