Keunggulan PBL Ada di Perancangan Masalah

c. Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI

“Secara nasional untuk satuan pendidikan sekolah terdiri atas: Al- Qur’an dan Hadist, Akidah Akhlak, Fiqih serta Tarikh dan kebudayaan Islam. Sedangakan ruang lingkup pendidikan agama Islam di Madrasah meliputi bidang studi atau mata pelajaran: Al- Qur’an Hadist, Akidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab.” 62 Kurikulum 1994 menyatakan sebagaimana dikutip oleh Muhaimin, dkk, bahwa: “Ruang lingkup materi Pendidikan Agama Islam PAI pada dasarnya mencakup tujuh unsur pokok, yaitu al-Qur ’an Hadist, keimanan, syariah, ibadah, muamalah, akhlak, dan tarikh sejarah Islam yang menekankan pada perkembagan politik.” Pada kurikulum tahun 1999 menyatakan sebagaimana dikutip oleh Muhaimin, dkk, bahwa: “Dipadatkan menjadi lima unsur pokok, yaitu: Al-Qur’an, keimanan, akhlak, Fiqih dan bimbingan ibadah, serta tarikh atau sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.” 63 Dengan demikian, ruang lingkup pembelajaran PAI, yaitu: Al- qur’an hadist, akidah akhlak, fiqih dan sejarah tarikh. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. Peneliti membatasi penelitian ini dengan memilih salah satu dari bidang studi Pendidikan Agama Islam PAI, yakni mata pelajaran Fiqih.

d. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih

“Secara bahasa fiqih berarti: Paham, atau pengertian yang mendalam, tentang maksud dan tujuan suatu perkataan dan perbuatan, bukan hanya sekedar mengetahui lahiriah perkataan dan perbuatan itu”. 64 Pengertian ini dipahami dari kata fiqih yang tercantum dalam al- Qur’an dan as-Sunnah, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT: 62 Darwyn Syah, dkk, Pengembangan Evaluasi Pendidikan Agama Islam, …. hal. 31 63 Muhaimin, dkk, Paradigma Pendidikan Islam upaya mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001, hal. 79 64 H. Muhammadiyah Djafar, Pengantar Ilmu Fiqih Suatu Pengantar tentang Ilmu Hukum Islam dalam Berbagai Madzhab, Jakarta: Kalam Mulia, 1993, hal. 1                      Mereka berkata: Hai Syuaib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami. QS. Huud: 91. “Fiqih secara istilah syar’I, tidak jauh berbeda dengan pengertian lughowi tersebut. Hanya saja pengertian istilah ini, lebih terarah kepada pengertian khusus, dari pada pengertian umum, sehingga tidak terjadi tumpang tindih, yaitu:” 65 ْك لا ةي علا ةيع ْرَّلا اكْحاْلاب عْلا اهتَلدا ن بست “Ilmu tentang hukum-hukum syar’I, yang bersifat amaliah praktis yang diisbathkan dari dalil- dalilnya secara terperinci.” Jadi, bahan pelajaran untuk Madrasah Aliyah dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan dalam mengamalkan ajaran Islam, aspek hukum baik yang berupa ajaran ibadah maupun yang muamalah.

B. Hasil penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terkait pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah PBL, diantaranya sebagai berikut: 1. Hasil penelitian Eka Triyuningsih 106016100574, yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah PBL Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah PBL diperoleh hasil rata-rata ketercapaian indikator berpikir kritis yang lebih tinggi daripada hasil rata-rata ketercapaian indikator kemampuan berpikir kritis sebelum digunakannya model pembelajaran berdasarkan masalah PBL. Hal ini menunjukkan bahwa 65 Muhammadiyah Djafar, Pengantar Ilmu Fiqih Suatu Pengantar tentang Ilmu Hukum Islam dalam Berbagai Madzhab …. hal. 3