pada perhitungan uji “t”, diperoleh harga t
hitung
t
tabel
3,43 2,00 pada derajat kebebasan dk = 70 dengan tarif signifikansi 5.
2. Hasil penelitian Dwi Nurcahaya 107016201633, yang berjudul Pengaruh Problerm Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada
Mata Pelajaran Kimia. Melaksanakan penelitian yang menunjukan bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah PBL berpengaruh positif terhadap
kemampuan berpikir siswa pada pembelajaran kimia. Secara umum berdasarkan uji hipotesis yang didapat yaitu t
hitung
sebesar 7,64 dan t
tabel
sebesar 2,064 dengan taraf signifikasi = 0,05, karena t
hitung
t
tabel
maka H
a
diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan strategi PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran kimia.
Sedangkan dari nilai N-gain diperoleh nilai sebesar 0,66 yang berarti peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran kimia cukup
baik atau sedang.
C. Kerangka Berpikir
Dari pembahasan terdahulu maka peneliti mempunyai argumentasi bahwa pada proses belajar mengajar di kelas guru selalu lebih aktif sedangkan siswa
hanya sebagai pendengar saja. Oleh karena itu perlunya pendekatan yang menjadi bekal kompetensi, ilmu pengetahauan dan kecakapan-kecakapan yang mereka
miliki agar beradaptasi dengan baik. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI membutuhkan pemahaman
dalam mempelajarinya, diharapkan siswa mampu menguasai materi yang diberikan oleh guru, sehingga untuk menguasai materi pelajaran secara baik maka
guru harus bisa mengubah suasana belajar yang menyenangkan, maka dengan pembelajaran berbasis masalah PBL merupakan salah satu model pembelajaran
inovatif yang memberi kondisi belajar aktif kepada peserta didik dalam kondisi nyata. Karena dalam proses belajar mengajar tersebut keaktifan siswa sangat
ditekankan sedangkan guru menjadi fasilator yang mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian pembelajaran berbasis masalah PBL ini menuntut siswa untuk mendalami tentang permasalahan tersebut sehingga siswa dapat
memberi kesimpulan sendiri atas situasi yang sedang terjadi dan akhirnya siswa dapat menemukan pemecahan untuk masalah tersebut. Upaya tersebut dalam
rangka memenuhi kebutuhan siswa untuk melibat seluruh potensi siswa dalam bentuk diskusi kelompok, mengeluarkan pendapat, tanya jawab, dan saling
bekerja sama. Karena dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI tidak hanya menyentuh ranah kognitif saja namun menyentuh ranah afeksi, yang
dimana diharapkan setelah siswa menguasai materi secara baik maka peserta didik dapat merelisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
D. Hipotesis Penelitian
Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan variabel X {model pembelajaran berbasis masalah PBL} dengan variabel Y {mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam Fiqih}, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai
berikut :
H
a
= Terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan dengan model
pembelajaran berbasis masalah PBL
H
o
= Tidak terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan dengan model
pembelajaran berbasis masalah PBL.