D. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilakukan di MAN Tarumajaya Bekasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS dan XI IPA. Sampel adalah sebagian
yang diambil dari populasi, yaitu 2 kelompok kelas yaitu populasi terjangkau terdiri dari 40 orang, dengan rincian 18 siswa sebagai kelas eksperimen dan 22
siswa sebagai kelompok kontrol. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan cara Purposive Sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan tujuan, karena populasi dianggap mempunyai karakteristik dan kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Kelas IX IPA sebagai kelas eksperimen dan kelas IX IPS sebagai kelas kontrol.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun cara pengumpulan data tersebut ditempuh melalui beberapa
teknik, yakni:
1. Observasi adalah cara menghimpun data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. “Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah
laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. ”
3
Tujuan dari observasi ini untuk mengetahui semua kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, apakah unsur-unsur PBL sudah sepenuhnya
dijalankan oleh siswa atau belum. 2. Tes Kognitif Tes Pengetahuan
Tes kognitif ini berupa tes tertulis yang diberikan kepada peserta didik responden yang berbentuk soal objektif dengan empat pilihan. Yang
merupakan soal pretest dan posttest, yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam PAI khususnya untuk
kelas eksperimen.
3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2009, hal. 76
3. Kuesioner Angket “Kuesioner adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak
langsung atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau yang harus
dijawab atau yang harus direspon oleh responden. ”
4
Tujuan dari data angket atau kuesioner ini sebagai bahan perbandingan antara pembelajaran
yang menggunakan pembelajaran PBL dengan pembelajaran secara konvensional, sehingga peserta didik mempunyai pandangan tentang
kedua model pembelajaran tersebut.
F. Kontrol terhadap Validitas Internal
Analisis uji coba soal tes objektif a. Validitas
“Suatu tes disebut valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur, jadi validitas itu merupakan tingkat
ketepatan tes tersebut dalam mengukur materi dan prilaku yang harus diukur.
”
5
Perhitungan validitas suatu soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
6
√ ]
]
Interpretasi: db = N – nr
Keterangan: r
xy
= Koefisien antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah siswa
X = Skor tiap butir soal Y = Skor total
4
Nana Syaodih Sukmdinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2006, hal. 219
5
Mudjijo, Tes Hasil Belajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, hal. 40
6
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hal. 181
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Validitas sebagai berikut:
a. Antara 0,80 - 1,00
Sangat Tinggi b.
Antara 0,60 - 0 80 Tinggi
c. Antara 0,40 - 0,60
Cukup d.
Antara 0,20 - 0,40 Rendah
e. Antara 0,00 - 0,20
Sangat Rendah
b. Reliabilitas “Realibilitas suatu test menunjukkan atau merupakan sederajat ketetapan
test yang bersangkutan dalam mendapatkan data skor yang dicapai seseorang apabila tes tersebut diberikan kepadanya pada suatu kesempatan
yang berbeda atau dengan tes yang paralel ekuivalen pada waktu yang sama suatu tes yang reliabel ditandai oleh tingginya koefisien reliabilitas
dan rendahnya standart error of measurement. ”
7
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas, yaitu:
8
[ ] [
]
Keterangan: r
11
= Reliabilitas instrument k
= Banyak butir pertanyaan atau soal
t 2
= Jumlah varian butir
t 2
= Varian total
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Realibilitas sebagai berikut:
a. Antara 0,80 - 1,00
Sangat Tinggi b.
Antara 0,60 - 0,80 Tinggi
c. Antara 0,40 - 0,60
Cukup
7
Mudjijo, Tes Hasil Belajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, hal. 53-55
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, cet. 12, hal. 171
d. Antara 0,20 - 0,40
Rendah e.
Antara 0,00 - 0,20 Sangat Rendah
c. Uji Taraf Kesukaran Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau
mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Rumus untuk mencari indeks kesukaran atau soal
adalah sebagai berikut
9
:
Keterangan: P
= Indeks kesukaran b
= Banyaknya siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar JS
= Jumlah peserta tes Adapun tingkat kesukaran soal dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu
mudah, sedang, dan sukar.
Tabel 3.5 Kelompok Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran
Nilai P
Sukar 0,00-0,25
Sedang 0,26-0,75
Mudah 0,76-1,00
d. Daya Pembeda Soal “Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh atau berkemampuan rendah. Rumus daya pembeda sebagai berikut
”
10
: D = P atas
– P bawah
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, cet. hal. 100- 101
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi, …. hal. 211
Keterangan: D
= Daya Pembeda P atas
= Indeks kesukaran kelompok atas P bawah
= Indeks kesukaran kelompok bawah Adapun klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda
0,00 – 0,20
Buruk 0,20
– 0,40 Cukup
0,40 – 0,70
Baik 0,70
– 1,00 Baik sekali
0,00 Negatif Tidak baik diabaikan
G. Teknik Analisis Data
Sebelum menentukan teknik analisis data yang akan digunakan, terlebih dahulu memeriksa keabsahan sampel yaitu dengan menguji normalitas dan uji
homogenitas, selanjutnya dilakukan uji hipotesis.
Pengelolaan dan analisis data menggunakan uji statistik dengan langkah-
langkah sebagai berikut: 1 Uji Prasyarat
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data adalah sebagai berikut:
a. Menentukan distribusi frekuensi dari data pretest dan posttest dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1 Mencari Highest score H dan Lowest score L dan mengurutkan data dari skor nilai terendah sampai ke skor tertinggi.
2 Mengurutkan rentang data range Range yang biasa diberi lambing R adalah alah satu ukuran
statistik yang menunjukkan jarak penyebaran antara score nilai