Hirarki Kriteria Design Of stbilizing pro-farmer controls of rice field conversion at special zones in Central Jawa Province

pencaharian MDT di bidang pertanian sebesar 0,110. Prioritas pilihan dan bobot nilai dapat dilihat dalam Gambar 27 berikut ini. Keterangan : MLR : Meningkatkan land rent keuntungan usaha tani MPM : Menurunkan perilaku masyarakat dalam konversi lahan sawah MKP : Menjaga ketersediaan padi MDT : Meningkatkan daya tarik mata pencarian di bidang pertanian Gambar 27 Sub kriteria dalam konversi lahan sawah menurut pendapat pemerintah Bagi stakeholder dari LSM, untuk sub kriteria, yang menjadi prioritas utama adalah MLR dengan bobot nilai sebesar 0,419. Prioritas kedua adalah meningkatkan MDT dengan bobot nilai 0,270. Prioritas ketiga adalah MKP dengan bobot nilai 0,189 dan prioritas terakhir adalah MDT dengan bobot nilai 0,123. Prioritas pilihan dan bobotnya dapat dilihat dalam Gambar 28 berikuti ini. Gambar 28 Sub kriteria dalam konversi lahan sawah menurut pendapat LSM Menurut petani, meningkatkan landrent MLR merupakan prioritas utama dari sub kriteria yang ada dengan bobot nilai 0,452. Prioritas kedua adalah menjaga ketersediaan padi kawasan dengan bobot nilai 0,229. Prioritas ketiga adalah menurunkan perilaku masyarakat dalam konversi MPM dengan bobot 0,199. Prioritas terakhir adalah meningkatkan daya tarik mata pencaharian di bidang pertanian MDT dengan bobot nilai 0,120. Gambar 29 Sub kriteria dalam konversi lahan sawah menurut pendapat petani Bagi para peneliti, menjaga ketersediaan padi kawasan MKP adalah prioritas tertinggi dengan nilai 0,435, kemudian meningkatkan landrent dengan bobot nilai 0,264, meningkatkan daya tarik mata pencaharian MDT sebagai prioritas ketiga dengan bobot nilai 0,177 dan menurunkan perilaku masyarakat MPM dalam mengkonversi lahan sawah sebagai prioritas terakhir dengan bobot 0,125. Prioritas pilihan para peneliti dan bobotnya dapat dilihat dalam Gambar 30 berikut ini. Gambar 30 Sub kriteria dalam konversi lahan sawah menurut pendapat peneliti Responden dari perguruan tinggi menempatkan sub kriteria MLR sebagai prioritas utama dengan bobot 0,400. Prioritas kedua adalah MPM dengan bobot 0,291, prioritas selanjutnya adalah MKP sebesar 0,188 dan terakhir adalah MDT dengan bobot 0,120. Prioritas pilihan dan bobot nilai dapat dilihat dalam Gambar 31 berikut ini. Gambar 31 Sub kriteria dalam konversi lahan sawah menurut pendapat perguruan tinggi Agregat seluruh stakeholder terhadap sub kriteria menjadi prioritas pertama adalah meningkatkan land rent keuntungan usaha tani dengan bobot nilai sebesar 0,341, prioritas kedua menurunkan perilaku masyarakat dalam konversi lahan sawah dengan bobot nilai sebesar 0,266, prioritas ketiga menjaga ketersediaan padi dengan bobot nilai sebesar 0,246 dan prioritas terakhir meningkatkan daya tarik mata pencarian di bidang pertanian dengan bobot nilai sebesar 0,147 dapat dilihat pada Gambar 32. Gambar 32 Sub kriteria dalam konversi lahan sawah menurut pendapat seluruh stakeholder

7.3. Hirarki Strategi

Untuk level strategi dalam mengendalikan konversi lahan sawah yang menjadi prioritasa utama adalah pembangunan infrastruktur pertanian dengan bobot nilai 0,258. Prioritas kedua adalah membantu perolehan Saprodi secara murah dan mudah dengan bobot nilai 0,204. Prioritas tiga adalah membantu pemasaran hasil panen dengan bobot nilai 0,185, prioritas selanjutnya adalah meningkatkan informasi konversi lahan sawah dengan bobot nilai 0,164, meningkatkan orientasi nilai budaya dengan bobot nilai sebesar 0,129,