kombinasi analitis menggunakan sofware system SIG dan data primer yang dihasilkan dari survey desa. Adapun data satelit yang digunakan adalah Landsat
1975, 1992, dan 2000. Nelson dan Geoghegan 2002 melakukan penelitian tentang penyempitan
hutan dan perubahan penggunaan lahan di beberapa negara berkembang. Dengan menggunakan analisis spasial ekonometrika ditemukan laju penyempitan hutan
dan perubahan penggunaan lahannya. Data yang dipergunakan bervariasi dari tahun 1970 sampai dengan 2002. Data lima satelit dipergunakan pada penelitian
ini antara lain: LandsatMSS, LandsatTM, AVHRR, IKONOS Space Imaging, Quickbird Digital Globe
, dan SPOT Spot Images. Sementara itu Munroe et al. 2002 melakukan penelitian dinamika
perubahan land cover di Honduras bagian barat. Penelitian dengan pendekatan kawasan ini memanfaatkan data satelit tahun 1987, 1991 dan 1996.
Ada dua penelitian menggunakan teknik analisis spasial ekonometrika dilakukan di Indonesia. Pertama, dilakukan oleh Maertens et al. 2006. Mereka
melakukan penelitian tentang intensifikasi pertanian berkelanjutan di berbagai area pinggir hutan di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi. Disamping
menggunakan data satelit, penelitian ini juga memanfaatkan data sekunder dari berbagai sumber di Indonesia seperti BPS dan Bakosurtanal.
Kedua, Lavigne melakukan penelitian perubahan land cover dan berbagai kerusakan lingkungan sebagai akibat letusan gunung berapi di Pulau Jawa juga
menggunakan analisis spasial ekonometrika. Data SIG yang digunakan adalah tahun 1990 dan 2000.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dimulai sejak Januari 2008 hingga Juni 2010. Adapun tempat penelitian ini adalah pada Kawasan Andalan yang meliputi 14 kabupaten dan
kota, yang berada pada Kawasan Andalan Subosukowonosraten, Kedungsapur serta Borobudur dan sekitarnya. Tidak semua Kota dan Kabupaten di tiga
Kawasan Andalan ditetapkan sebagai tempat penelitian. Kabupaten dan kota yang dilintasi koridor Joglosemar saja yang dijadikan tempati penelitian. Kota dan
kabupaten yang menjadi lokasi penelitian adalah: 1
Kabupaten Magelang 2
Kabupaten Boyolali 3
Kabupaten Klaten 4
Kabupaten Sukoharjo 5
Kabupaten Karanganyar 6
Kabupaten Grobogan 7
Kabupaten Demak 8
Kabupaten Semarang 9
Kabupaten Temanggung 10
Kabupaten Kendal 11
Kota Magelang 12
Kota Surakarta 13
Kota Salatiga 14
Kota Semarang
3.2. Metode Menelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yang dilakukan secara berjenjang. Menurut Nazir 1988, metode
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Kuantitatif dimaksudkan sebagai penggunaan data kuantitatif berupa angka- angka untuk dianalisis. Fenomena sosial yang bersifat kualitatif juga
dikuantitatifkan dengan menggunakan skala Likert. Likert memberikan angka terhadap jawaban responden atas suatu pertanyaan yang diajukan. Adapun
penelitian ini dilakukan dalam 4 empat tahap sebagaimana terlihat pada gambar 6 berikut ini.
DATA TUJUAN ALAT
ANALISIS
-
Citra Landsat 91, 97,03,06
- Peta RBI 97
Menganalisis Laju Konversi Lahan Sawah
SIG Sistem Informasi Geografi
- Konv Lahan Sawah 95-09
- Penduduk 95-09
-
Produksi Beras 95-09
- Kebutuhan Beras RT 95-09
- PDRB Sekt Pertanian 95-
09 -
PDRB Kabupaten 95-09
-
Pertumbuhan Ekonomi per Kabupaten 95-09
Menganalisis Dampak Konversi Lahan Sawah, PDRB Pertanian dan
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Terhadap Ketercukupan Beras
Kawasan Regresi Berganda
Ekonometrika
- Konv Lahan Sawah 95-09
- MP Penduduk 95-09
- Kebutuhan TK Sawah
HOK 95-09 -
PDRB Sekt Pertanian 95- 09
- PDRB Kabupaten 95-09
-
Pertumbuhan Ekonomi per Kabupaten 95-09
Menganalisis Dampak Konversi Lahan Sawah, PDRB Pertanian dan
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Terhadap Transformasi Mata
Pencaharian Petani Regresi Berganda
Ekonometrika
- Landrent Usaha Tani
Primer -
Laju Konversi Lahan Sawah per Kecamatan
- Dependensi RT Terhadap
TK Pertanian -
Usia KK
-
Pendidikan KK Menganalisis Pengaruh Landrent,
Ketergantungan RT Thd TK Petani, Usia KK dan Pendidikan
KK Terhadap Konversi Lahan Sawah
Regresi Berganda Ekonometrika
-
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konversi Lahan Sawah Primer
Menganalisis Faktor-Faktor Sosial Budaya yang Mempengaruhi
Perilaku Petani Melakukan Konversi Lahan Sawah
SEM Structural
Equation Modelling
- Pendapat Pakar
Primer 18 Orang
Menganalisis Desain Pemantapan Pengendalian Konversi Lahan
Sawah yang Berpihak Kepada
Petani
AHP Analitical
Hierarkie Process Keterangan :
Penelitian Tahap Pertama Penelitian Tahap Kedua
Penelitian Tahap Ketiga Penelitian Tahap Keempat
Gambar 6 Metode Penelitian
3.3. Rancangan Penelitian 3.3.1. Konversi Lahan Sawah
3.3.1.1. Model Penelitian
Model yang dipakai dalam menganalisis laju konversi lahan sawah adalah perbandingan penggunaan lahan sawah antar tahun. Luasan lahan sawah tahun
pertama dibandingkan dengan luasan lahan sawah tahun di depannya, bisa lebih dari satu tahun. Selisih luasan adalah luasan konversi. Selanjutnya terhadap lahan
sawah yang berubah ke peruntukkan lain dicari peruntukannya untuk apa? Perbandingan ini selanjutnya digunakan untuk mencari:
1 Luas lahan yang dikonversi
2 Klasifikasi tingkat konversi menggunakan uji K-means Clustering dengan
rumus, sebagai berikut :
Keterangan: d
= jarak data ke pusat cluster y1 = vektor y pada cluster 1
x1 = vektor x pada cluster 1 y2 = vektor y pada cluster 2
x2 = vektor x pada clsuter 2 yn = vektor y pada cluster 1
xn = vektor x pada cluster 2
3 Arah konversi lahan sawah kepada penggunaan lain selain sebagai lahan
sawah permukiman, perkebunan, hutan, dan lainnya.
3.3.1.2. Tehnik Pengumpulan Data
Data citra landsat tahun 1991, 1997, 2003 dan 2006 serta Peta Rupa Bumi Indonesia RBI Tahun 1997 diperoleh dari Badan Koordinasi Survey dan
Pemetaan Nasional Bakosurtanal. Data citra landsat ini dipakai untuk menganalisis konversi lahan sawah dengan alat analisis SIG.