107 Tahun 1977 tentang Cara Pendaftaran Tanah mengenai Perwakafan Tanah Milik.
Pada saat Pemerintah mengeluarkan Inpres Nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam juga mengatur mengenai Perwakafan.
Selanjutnya pada tanggal 27 Oktober 2004 pemerintah mengeluarkan UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Undang-undang ini isinya mengadaptasi
Undang-undang Wakaf di Mesir, dilihat dari isinya yang mulai memperkenalkan wakaf uang tunai cash waqt, logam mulia, kendaraan bermotor serta dibentuknya
Badan Wakaf Indonesia Herman Hermit, 2007:58. Untuk melaksanakan Undang- undang tentang Wakaf, kemudian dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Pada tanggal 11 Mei 2002, MUI mengeluarkan fatwa mengenai wakaf
tunaiuang. Selanjutnya dikeluarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 4 Tahun 2009 tentang Administrasi Pendaftaran Wakaf Uang.
3. Rukun atau Unsur wakaf
Rukun wakaf ada 4 Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar, 2009: 443. a Waqif, yaitu orang yang mewakafkan.
b Mauquf, yaitu barang milik waqif yang diwaqafkan. c Mauquf
‘alaihi, yaitu yang diserahi waqaf, baik orang, golongan atau pihak tertentu.
d Shighah pernyataan wakaf. Menurut Pasal 6 UU No.41 Tahun 2004, wakaf dilaksanakan dengan
memenuhi unsur wakaf sebagai berikut:
108 a. Wakif
b. Nazhir c. Harta Benda Wakaf
d. Ikrar Wakaf e. Peruntukan harta benda wakaf
f. Jangka waktu wakaf Selanjutnya dalam pasal 8 UU Nomor 41 Tahun 2004 diatur kriteria wakif,
yaitu wakif perseorangan hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi persyaratan:
a. dewasa b. berakal sehat
c. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum dan d. pemilik sah harta benda wakaf.
Sedangkan wakif yang merupakan organisasi, dalam Pasal 8 ayat 2 UU No.41 Tahun 2004, ditentukan hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi
ketentuan organisasi untuk mewakafkan harta benda wakaf milik organisasi sesuai dengan anggaran dasar organisasi yang bersangkutan.
Untuk Wakif Badan Hukum, menurut Pasal 8 ayat 3 UU No.41 Tahun 2004 ditentukan bahwa hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi ketentuan
badan hukum untuk mewakafkan harta benda wakaf milik badan hukum sesuai dengan Anggaran Dasar Badan Hukum yang bersangkutan.
109 Pihak yang menerima wakaf disebut dengan Nazhir. Nazhir inilah yang
akan mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan peruntukannya. Nazhir meliputi, perseorangan, organisasi dan badan hukum.
Pasal 10 UU No.41 Tahun 2004 ayat 1 lebih lanjut menjelaskan, Nazhir perseorangan hanya dapat menjadi nazhir jika memenuhi persyaratan:
a. warga Negara Indonesia b. beragama Islam
c. dewasa d. amanah
e. mampu secara jasmani dan rohani f. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.
4. Syarat Wakaf
Menurut Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar 2009 : 444 syarat-syarat wakaf ada 4 empat yaitu:
a Wakaf dilakukan pada barang yang boleh dijual dan dapat diambil manfaatnya dalam keadaan barangnya masih tetap utuh. Misalnya;
harta tidakbergerak, hewan, perkakas, senjata. b Wakaf digunakan untuk kebaikan, seperti untuk orang-orang miskin,
masjid, kaum kerabat yang muslim. c Wakaf dilakukan pada barang yang telah ditentukan.
d Tidak sah wakaf pada barang yang tidak diketahui.
110 e Wakaf dilaksanakan tanpa syarat.
Sedangkan menurut Moh. Anwar syarat waqaf ada 3, yaitu: a Ta
’bid, yaitu untuk selama-lamanyatidak terbatas waktunya. b Tanjiz, yaitu diberikan waktu ijab kabul. Tidak sah wakaf yang
ditangguhkan. c Imkan tamlik, yaitu dapat diserahkan waktu itu juga. Jadi tidak sah
mewaqafkan tanah yang akan dibeli dahulu Moh. Anwar dalam Sudarsono,2001: 498.
5. Wakaf TunaiUang.