Konsep Kekuasaan orang tua menurut KUHPerdata.

30 makalah dan jurnal ilmiah akan diambil teori, maupun pernyataan yang terkait, dan akhirnya semua bahan tersebut di atas akan disusun secara sistematis agar memudahkan proses analisis. E. Teknik Analisis Data Bahan-bahan hukum dan yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara preskriptif dengan menggunakan metode deduktif yaitu data umum tentang konsep hukum baik berupa asas-asas hukum, postulat serta ajaran-ajaran doktrin yang dirangkai secara sistematis sebagai susunan fakta-fakta hukum untuk mengkaji tentang pembatasan kekuasaan orang tua dalam upaya perlindungan anak.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Konsep Kekuasaan Orang Tua Salah satu tujuan perkawinan adalah untuk memperoleh keturunan. Adanya keturunan tersebut menyebabkan adanya hubungan hukum antara orang tua dengan anak. Hak dan kewajiban orang tua terhadap anak disebut kekuasaan orang tua ouderlijke macht Abdulkadir Muhammad, 1989:95. Pengaturan kekuasaan orang tua secara eksplisit maupun implisit terdapat dalam berbagai peraturan, yaitu KUHPerdata, UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, KHI, maupun dalam Alqur ’an dan Hadist.

1. Konsep Kekuasaan orang tua menurut KUHPerdata.

Kekuasaan orang tua diatur dalam Pasal 298-393 KUHPerdata . Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat diketahui macam-macam 31 kekuasaan orang tua, yaitu: 1 Kekuasaan orang tua terhadap diri anak; 2 Kekuasaan orang tua terhadap harta benda anak.

a. Kekuasaan orang tua terhadap diri anak.

Kekuasaan terhadap diri pribadi anak meliputi memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan sebaik-baiknya sampai usia dewasa atau mampu berdiri sendiri. Berikut ini dikemukakan beberapa peraturan terkait dengan kekuasaan orang tua terhadap diri anak. 1 Pasal 298 KUHPerdata Setiap anak, berapa pun juga umurnya, wajib menghormati dan menghargai orang tuanya. Orang tua wajib memelihara dan mendidik mereka yang masih di bawah umur. Kehilangan kekuasaan orang tua atau kekuasaan wali tidak membebaskan mereka dari kewajiban untuk memberi menurut besarnya pendapatan mereka guna membiayai pemeliharaan dan pendidikan anak-anak mereka itu. 2 Pasal 299 KUHPerdata Selama perkawinan orang tuanya, setiap anak sampai dewasa tetap berada dalam kekuasaan mereka, sejauh mereka tidak dilepaskan atau dipecat dari kekuasaan itu. 3 Pasal 300 KUHPerdata K ecuali jika terjadi pelepasan atau dan berlaku ketentuan-ketentuan mengenai pisah meja dan ranjang, si ayah sendiri yang melakukan kekuasaan itu. Bila si Ayah dalam keadaan tidak mungkin untuk melakukan kekuasaan orang tua, kekuasaan itu dilakukan oleh si ibu, kecuali dalam hal adanya pisah meja dan ranjang. Bila si ibu ini juga tidak dapat atau tidak berwenang, maka oleh pengadilan negeri diangkat seorang wali.

b. Kekuasaan orang tua terhadap harta benda anak

Kekuasaan orang tua terhadap harta benda anak meliputi pengurusan dan menikmati hasil. Berikut ini dikemukakan beberapa peraturan terkait dengan kekuasaan orang tua terhadap diri anak. 1 Pasal 307 KUHPerdata 32 Orang yang melakukan kekuasaan orang tua atas seorang anak yang masih di bawah umur, hal mengurus barang-barang kepunyaan anak itu, dengan tidak mengurangi ketentuan pasal 237 dan alinea terakhir pasal 319e. Ketentuan ini tidak berlaku terhadap barang-barang yang dihibahkan atau diwasiatkan kepada anak-anak, baik dengan akta antara yang sama-sama masih hidup maupun dengan surat wasiat, dengan ketentuan bahwa pengurusan atas barang-barang itu akan dilakukan oleh seorang pengurus atau lebih yang ditunjuk untuk itu di luar orang yang melakukan kekuasaan orang tua. Bila pengurusan yang diatur demikian, karena alasan apa pun juga sekiranya, hapus, maka barang-barang termaksud, beralih pengelolaannya kepada orang yang melakukan kekuasaan orang tua. Meskipun ada pengangkatan pengurus-pengurus khusus seperti di atas, orang yang melakukan kekuasaan orang tua mempunyai hak untuk minta perhitungan dan pertanggungawaban dari orang-orang tersebut selama anaknya belum dewasa. 2 Pasal 308 KUHPerdata Orang yang berdasarkan kekuasaan orang tua wajib mengurus barang- barang anak-anaknya, hal bertanggungjawab, baik atas hak milik barang- barang itu maupun atas pendapatan dari barang-barang demikian yang tidak boleh dinikmatinya. Mengenai barang-barang yang hasilnya menurut undang-undang boleh dinikmatinya, ia hanya bertanggungjawab atas hak miliknya.

2. Konsep Kekuasaan orang tua menurut UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan