Rukun Hibah Penarikan Hibah Pengertian Wasiat

157 2 Bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang diganti.

B. Tinjauan tentang Hibah dan Wasiat dalam Hukum Islam 1. Pengertian Hibah

Menurut Pasal 171 huruf g Kompilasi Hukum Islam, hibah adalah pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang masih hidup untuk dimiliki.

2. Rukun Hibah

1 Pemberi hibah. Syarat pemberi hibah sekurang-kurangnya berumur 21 tahun, berakal sehat, dan tanpa paksaan Pasal 210 ayat 1 KHI. 2 Penerima hibah Penerima hibah adalah orang dan lembaga Pasal 210 ayat 1 KHI. 3 Harta benda yang dihibahkan harus merupakan hak dari pemberi hibah, dan sebanyak-banyaknya adalah sepertiga Pasal 210 ayat 2 KHI. Mengenai benda yang dapat dihibahkan secara prinsip sama dengan benda yang dapat diwasiatkan, yakni harus merupakan hak si penghibah.

3. Penarikan Hibah

Menurut Pasal 212 KHI, hibah tidak dapat ditarik kembali, kecuali hibah orangtua kepada anaknya. Hibah kepada selain anak dapat ditarik kembali asalkan disetujui oleh penerima hibah.

4. Pengertian Wasiat

Kata wasiat diambil dari kata washshaitu asy-syaia, uushiihi, artinya aushaltuhu aku menyampaikan sesuatu, maka muushii orang yang berwasiat adalah orang yang menyampaikan pesan di waktu ia hidup untuk dilaksanakan sesudah ia meninggal Sayyid Sabiq, 1987: 230. 158 Dalam istilah syara ’, wasiat adalah pemberian seseorang kepada orang lain baik berupa barang, piutang ataupun manfaat untuk dimiliki oleh orang yang diberi wasiat sesudah orang yang berwasiat meninggal Sayyid Sabiq, 1987: 230. Menurut Hasbi Ash Shiddieqy, wasiat adalah suatu tasharruf pelepasan terhadap harta peninggalan yang dilaksanakan sesudah meninggal dunia yang berwasiat Rachmad Budiono, 1999: 22. Menurut Pasal 171 huruf f KHI, wasiat adalah pemberian suatu benda dari pewaris kepada orang lain atau lembaga yang akan berlaku setelah pewaris meninggal dunia. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan, wasiat adalah pemberian hak milik secara sukarela yang dilaksanakan setelah pemberinya meninggal dunia.

5. Dasar Hukum Wasiat