178 kaidah hukum :
“kesepakatan merupakan undang- undang bagi mereka yang membuat
”. 2. Dalil yang terdapat dalam qo
’idah fiqhiyyah yang berbunyi: مﺎﻜﺣﻻ ﺪﯿﺳ ﺢﻠﺼﻟا
Artinya: “Perdamaian merupakan puncak segala hukum”
3. Bahwa dengan terjadinya kesepakatan tersebut, untuk menghindari tumpang tindih, maka sesuai perjanjian perdamain perkara pembagian harta warisan pasal
8 lain lain maka wasiat pewaris yang tertuang dalam akta Notaris No 44 tanggal 18 Januari 1944 menjadi tidak berlaku dan harus dinyatakan tidak
memiliki kekuatan hukum. Artinya wasiat dari pewaris dibatalkan.
C. Pelaksanaan Pembagian Harta Warisan Setelah Wasiat Dibatalkan.
Setelah wasiat dibatalkan, para ahli waris sepakat untuk membagi harta warisan yang dituangkan dalam akta perdamaian. Isi kesepakatan tersebut antara
lain bahwa pembagian dan balik nama atas harta warisan menjadi bagian masing- masing ahli waris dilaksanakan secepatnya. Selanjutnya para ahli waris membuat
Surat Pernyataan Pembagian Harta Warisan yang ditandatangi oleh semua ahli waris, dan saksi-saksi dari perangkat desa, dan diketahui oleh lurah dan camat
setempat. Adapaun isi kesepakatan yang tertuang dalam Surat Pernyataan Pembagian Harta Warisan adalah sebagai berikut: bahwa para ahli waria
menyatakan dengan sesungguhnya dan sanggup diangkat dengan sumpah bahwa para ahli waris hendak membagi harta warisan almarhum pewaris berupa tanah
sawah seluas 12.296 yang terletak di desa Imogiri sebagai berikut: 1. Sri Rahayu, mendapatkan bagian seluas 4.898 m2
2. Djoko Santosa mendapatkan bagian seluas 2.824 m2 3. Supardi mendapatkan bagian seluas 3.074 m2
4. Mulyadi mendapatkan bagian seluas 1500 m2 5. Djoko Katrimo, rela tidak mendapatkan bagian dari sawah.
Djoko Katrimo mendapatkan sebagian tanah pekarangan dalam SHM No 629 Imogiri dan sebidang tanah dalam SHM 627 Imogiri.
179 Apa yang diterima oleh ahli waris tersebut tidak sama persis dengan
pembagian yang tertuang dalam surat wasiat dari pewaris, yaitu ayah dari para ahli waris. Bagian untuk penggugat dan tergugat I dikurangi, untuk diberikan kepada
adik mereka yang terkecil, karena dilandasi rasa sayang terhadap adiknya yang merupakan pihak terkecil dan membutuhan kasih sayang dan perhatian yang lebih
dari kakak-kakaknya. Selain itu juga sepakat untuk menanggung dan membiayai perawatan dan pengobatan adiknya dengan tanggung renteng, dari hasil panenan
sawah. Berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya proses pembagian harta warisan,
yaitu pemecahan harta warisan dari yang utuh atas nama pewaris menjadi nama masing-masing ahli waris telah didaftarkan ke Kantor Pertanahan Kabupaten
Bantul. .
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN