210 penyelesaian transaksi Resi Gudang. Sistem Resi Gudang merupakan salah satu
instrumen penting dan efektif dalam sistem pembiayaan perdaganganm Sistem Resi Gudang dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agungan
inventori atau barang yang disimpan di gudang. Resi Gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang
disimpan di gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi
Gudang .
2. Manfaat Resi Gudang
Sebagai agunan berbasis sediaan inventori, paling tidak ada 3 manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan Resi Gudang, yaitu:
a. Harga komoditas petani menjadi lebih stabil karena ada pengendalian harga yang ditawarkan.
b. Pemegang komuditi dapat mempunyai modal usaha untuk produksi ulang karenaadanya pembiayaan dari lembaga keuangan;
c. Jaminan produktivitas menjadi lebih pasti karena adanya modal usaha Apabila resi Gudang diperdagangkan di Bursa, maka akan diperoleh banyak
manfaat tambahan, seperti: a. Bursa dapat menghimpun dan menyebarluaskaninformasi harga untuk setiap
tingkat mutu dari komoditi yang disimpan digudang dan dilokasi penyerahan yang ditetapkan. Bentuk transparansi ini membuka peluang baru abgi petani,
pedagang dan prosesor, Misalnya mereka dapat menempatkan memesan
211 amanat
“terbuka” kepada para perantara yang aktifdi Bursa untuk membeli atau menjual pada saat tercapainya harga tertentu untuk komoditi tertentu yang
disimpan di gudang tertentu; b. Semakin besar transparansi dari perbedaan harga dan lokasi, semakin besar
peluang memperbaiki hubungan antara tempat dan mutu. Oleh karenanya mereka yang memerlukan komoditi akan dapat membuat pilihan yang lebih
rasional mengenai tingkat mutu grade komoditi yang mereka perlukan dan tempat pengambilan barang yang mereka inginkan. Hal yang sama jika terjadi
perbedaan yang melebihi harga awalnya, di mana pedagang dan pihak lain akan melakukan transasi arbitrase. Misalnya dengan memindahkan komoditi
dari satu gudang ke gudang lainnya. c. Pedagang akan lebih fleksibel dalam melakukan
“selling short” menjual komoditi yang belum dimiliki, karena mereka yakin akan adanya pasar yang
memberikan akses kepada pasokan Resi Gudang. d. Mendorong aktifnya spekulator, karena mereka akan lenih mudah menyimpan
Resi Gudang daripada menyimpan komoditi secara fisik. Keterlibatan seperti ini akan meningkatkan likuiditas pasar, yang pada akhirnya dapat menurunkan
biaya transaksi.
3. Dasar Hukum Sistem Resi Gudang di Indonesia